Bagian 6

884 192 68
                                    


Hari ini seharusnya Jaebum datang kerumah, namun lelaki itu lagi-lagi mengingkari janjinya. Sehun sebenarnya kecewa, namun bagaimana lagi, ia mengerti pekerjaan calon suaminya sebagai seorang dokter dan dokter tidak bisa pergi di tengah-tengah operasi. Jaebum mengabarinya bahwa ada operasi mendadak.

"Maaf Ayah, mas Jaebum ga bisa dateng," lirihnya kepada sang Ayah yang sedari tadi menanti calon mantunya untuk datang. Kris menghela nafas, ia melipat korannya dan menyeruput teh yang sudah dingin tersebut.

"Iya ga papa, Ayah masih bisa bicara besok," ujar Kris. Sehun menunduk sedih, sudah berapa kali ia membuat orang tuanya kecewa? ia merasa menjadi anak yang tidak berguna. Kris pun bangkit dari duduknya, bermaksud untuk masuk ke dalam rumah, namun baru saja kakinya melangkah, suara cempreng khas anak kecil memanggilnya dari arah depan.

"Kakekkkkkk!"

Itu Mark, bocah itu berteriak karena tidak bisa masuk. Pagar sudah dikunci oleh Sehun tadi, Sehun tertawa kecil dan segera membukakan pagar tersebut agar bocah itu bisa masuk.

"Telimakasih kakak cantik!" seru Mark saat Sehun menggendongnya. Kris kembali tersenyum cerah saat Mark datang.

"Kakek tadi Ayah beli maltabak." Mark menyerahkan kantung plastik berisi martabak kepada Kris. Kris segera menerimanya dan mencium pipi Mark dengan gemas.

"Terus Ayah mana?" tanya Kris. Mark pun turun dari gendongan kakak cantiknya dan berpindah ke pangkuan Kris.

"Ayah balu mandi! telus Malk kesini."

"Tapi Ayah tau kalau Mark di sini?" tanya Sehun kepada bocah berumur 4 tahun itu, ia takut Chanyeol akan kebingungan mencari putranya. Mark kerap sekali menyelinap keluar tanpa sepengetahuan Chanyeol. Dan kepala kecil Mark menggeleng. Sehun sudah menduga, maka dari itu ia mengirimi Chanyeol pesan dan berkata bahwa Mark berada dirumahnya.

Dan benar saja, Chanyeol tak lama kemudian menyusul Mark. Rambut pria berstatus duda itu bahkan masih basah dan belum tersisir rapi.

"Hayoo dimarahin Ayah tuh." Kris menakut-nakuti Mark, Mark segera berbalik badan dan menenggelamkan wajahnya di dada Kris, Kris tertawa lepas karena tingkah Mark. Ia mengusap surai halus Mark dengan sayang.

"Mark, Ayah udah bilang buat nunggu Ayah selesai mandi kan?"

Mark hanya berani melirik Chanyeol, raut wajah ayahnya itu benar-benar tidak enak dipandang menurutnya.

"Udah ah mas, kasian Mark," ujar Sehun saat melihat ekspresi Chanyeol, Chanyeol memberikan isyarat kepada Sehun. Sebenarnya ia hanya menakuti Mark agar anak itu tidak berbuat seenaknya sendiri, dan juga Chanyeol merasa tidak enak kepada keluarga Sehun karena Mark sering bermain dan merepotkan mereka.

"Pulang yuk, Mark ga tidur siang loh tadi." Chanyeol berjongkok di depan Kris dan berusaha merayu Mark agar mau pulang. Namun Mark malah semakin merapatkan diri dengan Kris. Kris terkekeh.

"Biarin dulu Chan, masih mau main dia."

Chanyeol menghela nafas, ia mengusap rambut putranya dengan lembut.

"Yaudah Mark main dulu tapi ga boleh nakal loh ya? Ayah harus beres-beres dulu, nanti kesini lagi buat jemput Mark." mendengar itu Mark segera menjauhkan wajahnya dadi dada Kris dan sepenuhnya menatap sang Ayah , tak lupa senyuman manis yang ia layangkan kepada ayahnya itu.

"Oke Ayah, Malk ga nakal kok!"

Chanyeol tersenyum kecil. Ia pun berdiri dan pamit untuk pulang karena harus membereskan rumah.

"Mark mau kakak bikinin susu?" tawar Sehun. Mark menggelengkan kepalanya, ia mau bermain dengan Kitty saja, lagipula dirinya sudah meminum susu tadi. Tapi hal itu berlangsung tidak lama karena Jaehyun yang baru bergabung dan tengah meminum susu kotak.

Mas DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang