4

224 48 4
                                    

"Kamu bilang sesuatu ataupun seseorang pergi kita harus merelakan, mengikhlaskan. Kepergiannya dengan cara tidak memikirkan-nya lagi. Sekarang aku sudah tidak memikirkan mu, lalu mengapa kamu selalu datang menghampiri Padahal aku sedang mencoba belajar mengiklankan kepergian mu. Apa kamu yang tidak ikhlas aku masih bertahan disini?"

"Kamu butuh teman ya? "

                 "Kamu butuh teman ya? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai nana, apa kabar?"

"Semoga selalu baik-baik aja ya. Aku cuma mau pamit sebentar. Nanti balik lagi kalau urusan ku sudah selesai aku harap kamu baik-baik aja gaada aku juga menikmati waktu dengan baik jaga kesehatan aku tau kamu ceroboh."

"Oh iya, sebelumnya makasih aku beruntung bertemu sama kamu." Ucap gadis cantik itu dengan rambut di urai sangat manis wajahnya belum lagi kulit putih berpaduan dengan dres putihnya yang terdapat beberapa bunga di sana. Mereka sedang duduk di ayunan bawah pohon dengan rantai yang sudah sedikit karat membuat suara ayunan itu terdengar di setiap mengulang arah. Ia bersama cowok yang tak kalah manisnya seperti ia. Mereka memang selalu bersama kemanapun itu.

Mereka benar-benar tidak bisa di pisahkan seperti bintang dan bulan. Hujan dan guntur. Mereka berpisah bila salah satu meninggalkan negara ini. Daichi gadis kelahiran Jepang sementara cowok ini ber kelahiran Korea. Jadi Daichi lah yang pergi. Mereka sama-sama tinggal di Korea. Jay kakak cowok manis ini yang mempertemukan mereka di sesuatu tempat. Dia bersyukur bertemu gadis semanis Daichi sebaik Daichi juga se penyayang Daichi.

Kemanapun Daichi pergi disitu pasti ada jaemin. Nana panggilan dari Daichi karena awal mereka bertemu Daichi tidak bisa memanggil nama jaemin yang asli hanya bisa 'na' lalu jaemin menyuruhnya menambahkan 'na' lagi jadilah nana nama kesayangannya. Sampai kapanpun itu.

Jaemin berdiri dari duduknya setelah mendengar Daichi berpamitan dengannya. Sebenarnya Ia tidak mau di tinggal Daichi lagi baru saja gadis itu pulang dari Jepang masa mau kembali lagi kesana? Daichi gadis itu semakin menjauhi jaemin tanpa mau berpelukan seperti dulu gadis ini terus menunduk wajah manisnya tertutup oleh rambut yang hitam legam itu. Dia tidak mau melihat wajah jaemin yang terlihat marah. Daichi tidak bisa melihat wajah nana yang sedih dia berat meninggalkan nana-nya lagi.

"Chi." Panggil jaemin gadis itu tidak menoleh terus berjalan lurus keluar taman. Jaemin dia ikut di belakang Daichi yang tidak bisa menyamakan langkah. Daichi berjalan sangat cepat. Membuat jaemin bingung dia berhenti sebentar agar Daichi ikut berhenti melangkah.

"Daichi mau kemana?" Tanya jaemin. Daichi masih tidak menjawab dan tetap berjalan semakin jauh sampai punggung gadis mungil itu hilang termakan Tembok bangunan.

"Ichi. Nana sendiri disini, nana gatakut tapi nana kesepian Daichi pergi terus. Ichi kesal ya sama nana? Yaudah nana minta maaf." Ucap jaemin kali ini dia tidak melangkah melainkan berlari mengejar Daichi apa yang gadis itu sembunyikan darinya? Kenapa kali ini Daichi semakin menjauhinya?

najaemineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang