*pict jaemin winter pas ketemu*
Masa depan jaemin.
Gara-gara jaemin mengajaknya bertemu dengan ibu jaemin alhasil dirinya sekarang berada di rumah cowok itu. Tidak tahu ini akal-akalan jaemin saja apa memang ibunya yang menitah membawa si calon masa depanya tapi kenapa harus winter? Memangnya tidak ada gadis lain apa?
Winter yang ikut membantu bikin kue bolu, asik mengobrol dengan amera menceritakan semua tentang jaemin juga keluh kesah seorang ibu anak dua itu. kalau di pikir-pikir amera sangat keibuan sekali dia jadi rindu mama-nya namun rasa itu winter tepis jauh-jauh.
"Winter tinggal sendiri?" Tanya amera winter hanya tersenyum kikuk bingung mau jawab apa
"Iya tante." Jawab winter akhirnya
"Panggil ibu, seperti jaemin ya." Suruh nya winter lagi-lagi membalas dengan senyuman. Amera sangat baik jujur tadi pas jaemin ingin mengajaknya ke rumah, winter sedikit takut. Takut keluarganya tidak suka kehadirannya tetapi amera sangat beda dia malah senang sangat senang. Terlihat dari wajahnya.
"Ibu seneng banget nana bawa kamu kesini. Ibu jadi ada temen ngobrol." Ucap amera sambil terkekeh, tidak lupa kedua tangannya sibuk mengaduk adonan sementara winter sibuk menyiapkan topingnya.
"Nana? " Tanya winter sedikit bingung. Ah ya amera hampir lupa nana itu panggilan jaemin waktu kecil
"Jaemin, dia kalau di rumah di panggil nana." Ucap amera winter ber oh ria. Nana di rumah sama di sekolah memang benar-benar beda.
"Kayak anak kecil." Ucap winter terkekeh diikuti amera. Mereka asik mengobrol berdua entah si pembawa winter ke rumah ini kemana dia berpamitan sebentar tapi sampai sekarang belum menampakkan batang hidungnya.
"Nana cuma badan aja yang tumbuh besar juga umur yang dewasa. Sikapnya bikin ibu geleng-geleng kepala win, susah di bilangin dia terus minum coffee, berlebihan ibu takut sama kesehatannya." Jelas amera sedikit lega karena sekarang dia ada yang membantu mengawasi putra bungsunya itu yang keras kepala.
"Nanti kalau nana minum coffee terus marahin aja. Bilang di suruh ibu." Ucap amera lagi winter mengangguk mantap
"Ibu, jae pulang." Teriak pemilik suara berat itu mengundang kedua wanita mengarah ke ruang tamu. Amera menghampiri orang itu sambil tersenyum
"Wih ada siapa nih." Tanyanya
"Hai Ka, winter temen jaemin." Jawab winter sedikit menundukkan bahu. Winter melihat orang itu seperti tidak asing apa dia yang berada di handphone milik ningning sama persis wajahnya. Tapi ah masa iya
"jaehyun. Panggil abang aja." Jelasnya lalu pergi ke lantai atas setelah berpamitan dengannya juga amera. Winter menimang-nimang ucapan bang jaehyun tadi ah benar saja cowok yang diincar dua sahabatnya itu. Pantes mereka suka jaehyun sangat tampan dari saja sangat berwibawa.