Aku memandang jauh ke luar jendela, aku bahkan tidak tau apa yang aku pikirkan. Semua yang ada di dalam mobil diam tidak ada ada yang bersuara, yeji eonnie fokus menyetir mobil yang kami tumpangi.
Setelah sampai di penginapan, aku masuk ke dalam kamar. Yeji eonnie sepertinya ingin membiarkanku sendiri dulu, dia tidak ikut masuk ke kamar.
Aku masih belum percaya apa yang tadi terjadi, kenapa dia bisa muncul di hadapanku lagi. "Kau sama sekali tidak menghargai usahaku untuk melupakanmu selama ini oppa" ucapku memegang kepalaku.
"Kenapa baru sekarang kau muncul" tanpa sadar aku terisak.
Aku membaringkan tubuhku, rasanya sangat lelah. Aku tidak tau kenapa aku menangis sekarang.
Tok.. Tok.. Tok..
"Ryujin, kami sudah menyiapkan makan siang, kau pasti lapar. Ayo kita makan bersama" ucap Lia eonnie mengetuk pintu kamar.
"Iya eonnie aku akan segera bergabung" jawabku.
Aku membasuh mukaku, terlihat mataku memerah karena sehabis menangis. Selesai membasuh muka aku segera keluar kamar dan menuju meja makan.
"Waah eonnie yang memasak semua ini" ucapku tersenyum melihat makanan yang tersusun di meja. Ada ramen, bulgogi dan nasi, tidak ketinggalan ada kimci dimeja.
"Iya, ayo kita makan bersama, kalian mau minum dingin juga?" tanya yeji eonnie yang sedang mengambil minum.
"Aku mau eonnie" ucap somi semangat, aku mengangguk mengiyakan.
"Jangan terlalu tering minum dingin somi" ucap Lia eonnie menasehati.
"Kali ini saja eonnie, udaranya sedikit panas untukku, aku ingin minuman yang segar" jawab somi.
"Ini minumnya" yeji eonnie bergabung dan kami makan siang bersama. Tidak ada yang membahas tentang kejadian di museum tadi, aku merasa sedikit lega.
"Biar aku yang mencuci piringnya" ucapku setelah selesai makan siang.
"Biar eonnie bantu" Lia eonnie membereskan piring kotor dan membawanya ke washtafel.
"Eh jaemin oppa menghubungiku" ucap somi ditengah kegiatanku mencuci piring.
"Dia bilang apa?" tanya yeji eonnie yang duduk di sebelah somi.
"Dia ingin bertemu denganmu ryujin" ucap somi menatapku, aku masih diam menyelesaikan pekerjaanku.
"Untuk apa dia ingin bertemu denganku lagi, di antara kita sudah tidak ada lagi yang harus dibahas" ucapku kini duduk setelah selesai mencuci piring.
"Kau tidak ingin bertanya alasannya kenapa dulu dia tidak ada kabar?" tanya Lia eonnie duduk di sampingku.
"Aku sudah bersama beomgyu sekarang, aku akan segera menikah" ucapku lirih.
"Justru itu, menurutku kau harus menyelesaikan masalahmu dengan jaemin agar kedepannya kau bisa yakin dengan pilihanmu" ucap yeji eonnie.
"Aku sudah yakin eonnie" jawabku menunduk.
"Iya oppa" somi mengangkat telefonnya.
"....."
"Tidak bisa, dia tidak ingin bicara denganmu oppa" aku menatapnya yang sedang menelfon dengan seseorang.
"....."
"Kau tidak bisa memaksa, biarkan ryujin memutuskan sendiri"
"....."
"Iya itu juga kalau dia setuju, sudah ya aku harus istirahat" somi mematikan telefonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PICTURE OF LOVE : my picture is always you. [End]
FanfictionSeperti ikatan tali sepatu yang melonggar, Kita semakin menjauh. Kebalikan dari cinta bukanlah perpisahan, Tetapi sikap yang saling acuh. Story of Jaemin & Ryujin Amour's sequel