"Kau sudah yakin akan pulang ke korea?" tanya taeil hyung.
Dia salah satu sahabatku yang berasal dari korea, dia bekerja bersamaku saat di New york.
"Iya hyung, terima kasih sudah membantuku saat berada disini" ucapku sambil membereskan barang di meja kerjaku.
"Kau sudah seperti adikku sendiri" taeil hyung memelukku, "aku akan merindukanmu".
"Masih banyak teman yang lain, kita tetap bisa berkomunikasi nanti" aku membalas memeluknya. Aku beruntung bertemu dengan taeil hyung, dia orang yang baik.
"Pesawatmu pukul berapa?" tanya taeil hyung.
"Sore ini hyung" jawabku.
"Baiklah, hati-hati di jalan. Kau harus kabari aku nanti setelah sampai di Korea" ucap taeil hyung, aku tersenyum mengiyakan.
Selama setahun lebih aku berada di New york, aku terus bekerja keras. Sesekali menghubungi eomma dan teman-teman di korea sudah menjadi rutinitas.
Sore ini aku kembali ke korea, semua barang-barangku sudah aku kemas. Di kota yang sama dengan suasana yang berbeda, "aku masih ingat saat kau datang kemari hanya karena rindu padaku" ucapku sambil memandang orang berlalu lalang dari jendela apartemen.
"Oppa" suara yang kurindukan terdengar, aku mencari dimana suara itu berasal.
Aku melihat ke sekelilingku dan mendapati seseorang yang kurindukan di seberang jalan. Lampu merah menyala, aku langkahkan kakiku, gadis itu juga mendekat. Beberapa langkah lagi aku yakin aku tidak salah mengenali orang, aku tersenyum.
"Kau ada di dini?" tanyaku setelah berada di hadapan ryujin.
"Iya, aku rindu padamu" ucapnya tersenyum.
Aku menariknya ke tepi jalan menatapnya tidak percaya, tapi semua terlalu nyata jika hanya disebut mimpi. Aku membawanya kedalam pelukanku "aku juga merindukanmu ryujinah" baru sebulan aku ada di New york tapi rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat kekasihku ini.
"Kau kemari dengan siapa?" tanyaku setelah mencari tempat yang nyaman untuk berbincang.
"Appa dan eomma datang bersamaku" jawabnya. "Aku meminta liburan Natal ini untuk pergi ke New york, kita bisa menghabiskan liburan bersama disini" lanjutnya, tentu saja aku senang.
Hari itu kami habiskan untuk berkeliling New york melihat berbagai festival musim dingin di berbagai tempat, sangat menyenangkan sampai aku tidak menyangka akan kehilangan dirimu.
Ponselku berbunyi menyadarkanku dari lamunan. "Iya eomma, penerbangannya sore ini. Iya, iya jaemin akan langsung ke jeju menemui eomma. Baiklah sampai nanti" aku menutup telefonnya.
Aku memutuskan untuk langsung menuju ke jeju, aku juga belum mengabari yang lain tentang kepulanganku ke Korea. Nanti jika aku sidah membereskan semua di jeju, baru aku akan mengunjungi kawanku di seoul.
***
"Oppa janji akan sering menghubungiku kan" ucap gadis yang Ada dipelukanku.
"Oppa janji, terima kasih sudah selalu mendukung oppa" aku mengusap surai rambutnya yang indah.
Keputusanku untuk mengambil kesempatan ini memang berat, aku harus meninggalkan orang-orang yang aku kasihi.
New york bukan tempat yang dekat sampai kita bisa sering bertemu, perbedaan waktu juga pasti mempengaruhi komunikasi kita berdua.
"Aku pasti akan merindukan oppa" ucap ryujin yang kini tersenyum masam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PICTURE OF LOVE : my picture is always you. [End]
FanficSeperti ikatan tali sepatu yang melonggar, Kita semakin menjauh. Kebalikan dari cinta bukanlah perpisahan, Tetapi sikap yang saling acuh. Story of Jaemin & Ryujin Amour's sequel