*Masih lanjutan flashback kemarin.
Seokjin belum sadarkan diri, sedangkan Taehyung sedari tadi menunggu dengan cemas. Dokter bilang, dia tidak apa-apa hanya saja kita tunggu sampai sadar apakah kondisinya berefek ketika dia sadar nanti? Dari penjelasan Taehyung Dokter hanya menyimpulkan kalau Seokjin pasti memaksa ingatannya kembali. Jadi Taehyung berharap cemas.
Taehyung bermondar-mandir di kamar Seokjin, dia tidak membawanya kerumah sakit. Karna waktu sudah hampir tengah malam juga, dan ia berfikir fositif kalau Seokjin hanya pingsan seperti biasa ketika pria itu merasakan sakit kalau sedang ingat sesuatu. Dan semisal keadaannya buruk juga ia pasti akan membawanya langsung ke Rumah Sakit, mengingat kata Dokter kalau Seokjin baik-baik saja. Jadi Taehyung fikir lebih baik rawat jalan saja.
Taehyung menatap Seokjin sebentar lalu ia menyelimutinya dengan benar, sepertinya malam ini ia akan menginap disini. Dan juga ia akan beristirahat, mungkin Seokjin akan sadar besok pagi. Taehyung menguap pelan, sepertinya benar-benar harus tidur. Ia berjalan menuju sofa yang berada dikamar Seokjin. Merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama Taehyung sudah tertidur.
.
"Tidaaakkk!"
Taehyung terperanjat dari tidurnya ketika mendegar sebuah teriak yang membuat dirinya terbangun. Ia menengok ke arah tempat tidur Seokjin dan mendapati pria itu sudah terbangun dari tidurnya.
Taehyung dengan cepat beranjak menghapiri Seokjin, berjalan dengan pelan sambil memperhatikan Bossnya yang sudah terduduk dengan menundukan wajahnya. Dengan sedikit ragu Taehyung memberanikan dirinya lebih mendekati Seokjin, "H-hyung." ujar Taehyung dengan hati-hati. Seokjin mengangkat kepalanya, tanpa minat akan kehadiran Taehyung dihadapannya pria itu kembali menundukan kepalanya.
Taehyung yang merasakan ada yang tidak beres akan sikap Seokjin kembali berujar, "Hyung gwenchana?" tanya Taehyung dengan pelan, lalu Seokjin membalasnya dengan menggelengkan kepalanya. Membuat Taehyung dengan cepat duduk dipinggir kasur dan berhadapan dengan Seokjin.
"Tidak? Kau tidak baik-baik saja hyung? Apa yang sakit? Bagian mana yang sakit hyung?" tanya Taehyung dengan banyak pertanyaan dan juga suaranya sedikit cemas. Seokjin tidak menjawab membiarkan Taehyung yang terdiam menunggu jawaban atas pertanyaan barusan.
Dengan perasaan khawatir Taehyung menatap Seokjin lekat, tiba-tiba ucapan Dokter waktu itu terlintas dipikirannya. Dengan cepat ia menepisnya, tidak ingin berfikiran jelek sebelum benar terjadi, lalu Taehyung memegang bahu Seokjin, dengan tercekat ia berujar, "H-hyung m-mengingatku kan?" ujar Taehyung pelan dengan penuh hati-hati, lalu Seokjin mengangkat kepalanya menatap Taehyung dengan pandangan yang ia tidak mengerti.
Taehyung meneguk salivanya dengan susah payah, ketika Seokjin terus menatapnya, "H-hyung-"
"Kenapa?" Seokjin menjeda ucapannya dan Taehyung yang menunggunya, "Kenapa kau tidak memberitahu ku?" ujar Seokjin dengan nada yang terdengar datar ditelinga, Taehyung menyerit tidak mengerti akan ucapan Seokjin. "Maksudmu hyung? Aku tidak mengerti." ujar Taehyung.
Seokjin terus menatap Taehyung membuat sang empu sedikit takut karna sesuatu buruk telah terjadi, menurutnya. "Kenapa kau tidak memberitahuku, kalau aku kehilangan ingatanku ketika berada disini." ujar Seokjin.
Teahyung mengerjapkan matanya, meresapi akan ucapan Seokjin barusan. "Tunggu hyung, sungguh aku tidak mengerti." ujar Taehyung bingung.
"Aku ingat semuanya." jawaban singkat Seokjin membuat Taehyung seketika diam, "M-maksud-mu?"
"Aku ingat semuanya, Busan, Jimin, Rose, kecelakaan, Kim Jisoo." jelas Seokjin dengan nada lirih diakhir ucapannya.
Taehyung yang mendengarnya sedikit terkejut lalu ia menampilkan senyum lebarnya dan langsung memeluk Seokjin sambil menepuk bahunya. "Jinjja? Syukurlah kau sudah ingat semuanya sekarang." ujar Taehyung tersenyum senang, lalu melepaskan pelukannya dan menatap Seokjin lekat. Tidak ada perubahan ekspresi pada wajah Bossnya tersebut, tetap flat dan pandangan sedikit kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loiterer✓
Historia Corta[END]. . Semua hanya dari rasa penasaran lalu menjadi kasihan dan mungkin rasa yang seharusnya tidak ada menjadi ada ketika selalu bersama. "Aku juga tidak tau sejak kapan rasa ini muncul, yang aku tau aku selalu nyaman bersamamu." . Jinsoo fanfacti...