Part 35.

772 101 36
                                    

*Masih lanjutan flashback kemarin.

Seokjin bersiap hendak ke resto tempat Jisoo bekerja, ia akan menjemput sesuai perkataannya tadi siang.

Setelah keluar dari ruangannya ia berpapasan dengan Taehyung. "Hyung kau buru-buru sekali." tegur Taehyung.

Seokjin tak melunturkan senyumnya sedari tadi, "Aku ingin mejemput Jisoo." tuturnya, membuat Taehyung terdiam. "Kalau ada yang menanyakan ku ya." lanjutnya lalu menepuk bahu Taehyung dan berlalu setelah itu.

Taehyung menatap kepergian Seokjin, "Bagaimana aku memberitau noona kalau kau sedang menjemput wanita lain hyung." gumam Taehyung, dia mendapat kabar kalau Irene sedang menuju ke sini. Dan perempuan itu mengatakan untuk jangan memberitau Seokjin, kalau sudah begini ia juga tidak tau jadinya.

"Tapi aku tak punya pilihan hyung, aku tidak ingin kau menjadi pria brengsek karna bermain umpet dibelakang tunanganmu. Walaupun kau beralasan dengan baik." ujar Taehyung pada dirinya sendiri, karna menurutnya perbuatannya ini termasuk benar.

Lalu Taehyung berjalan menuju lobby, ia hendak menjemput Irene beserta Jungkook dan Yoongi. Mereka bilang sudah tiba sedari tadi, sedang menunggu jemputan.

.

Seokjin menepikan mobilnya didepan resto, dan keluar untuk melihat Jisoo sudah selesai atau belum. Dari depan sini terlihat aktivitas yang sedang dilakukan para karyawan disana, walaupun tidak terlihat jelas, tapi Seokjin masih bisa melihat Jisoo sedang melepaskan celemeknya.

Seokjin melihat arloji ditangan kirinya, 5 menit lagi Jisoo selesai.

Lalu ia kembali melihat Jisoo, senyuman terbit dibibir tebalnya ketika Jisoo tersenyum menyapa lawan sif nya mungkin. Dilihatnya mereka ber3 berjalan ke pintu belakang, Seokjin dengan siap berdiri menunggu Jisoo. Senyumannya tidak luntur sedari tadi malah semakin lebar.

Seokjin yang tengah merapihkan sedikit pakaiannya dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari samping, "Seokjin-ah."

Seokjin terkejut yang datang memeluknya adalah tunangannya, "Irene-ya." gumamnya.

"S-sayang, kau disini?" ujar Seokjin sedikit gugup, ia melonggarkan dasinya yang tiba-tiba terasa sudah mencekiknya. Akibat tenggorokannya yang terasa kering akan kehadiran Irene yang tidak disangka.

"Hmm, kejutan." ujar Irene menatap Seokjin dengan tersenyum sampai matanya menyipit.

Seokjin berusaha menutupi rasa gelisahnya pada kekasihnya tersebut. Bagaimana ini, tidak mungkin dia melanggar ucapannya pada Jisoo dan juga ia tidak mungkin juga menyuruh kekasihnya pulang sendiri. Kenapa? Lagi-lagi ia harus diberi sebuah pilihan?

Seokjin tersenyum membalasnya, "Dan berhasil." ujarnya membuat Irene tersenyum lebih lebar menampilkan giginya yang rapih.

Lalu Seokjin menolehkan kepalanya pada gang dimana Jisoo dan yang lain keluar dari pintu belakang resto, sekali lagi dia dibuat terkejut akan kehadiran Jisoo di sana yang sedang berdiri dengan kedua sahabatnya sambil melihat ke arahnya.
Seokjin sedikit berusaha melepaskan pelukan Irene pada tubuhnya, supaya Jisoo tidak melihatnya. Tapi agak dugaannya salah perempuan itu sepertinya sudah dari tadi melihatnya, mereka berjalan berlawan arah dengannya. Lagi-lagi ia hanya bisa menahan teriakan untuk tidak memanggil Jisoo dihadapan Irene.

Seokjin melihat jelas, tatapan kecewan dari Jisoo. Apa yang harus ia lakukan? Bukan seperti ini yang diinginkannya, Seokjin yang tersadar kalau ia tengah dengan kekasihnya langsung menatapnya yang barusaja ia coba melepaskan pelukannya. Lagi raut wajah kecewa terpatri diwajah kekasihnya. Okey sudah 2 perempuan ia buat kecewa hari ini, bagaimana dirinya nanti akan menghadapi ini semua?

Loiterer✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang