Part 15.

906 127 17
                                    

Aku tidak mengerti, dan aku takut ketika mereka akan terus memojokanku.

Dan ntah kenapa setelah kedatangan mereka, aku merasakan akan jauh darimu -💙

.

"Noona sudah pulang?"

"Eoh Jung, kau disini?" ucapnya balik tanya.

"Nde, Yoongi hyung baru saja pulang. Kau dari mana?" tanya Jungkook pada perempuan yang baru saja datang di tempat penginapan.

Mereka di busan menyewa Guest House untuk sementara, selama pekerjaan mereka disana selesai. Karna pekerjaan di Busan cukup lama jadi mereka tidak mungkin berhari-hari tinggal di Hotel, lebih baik menyewa. Mereka bertiga Jungkook-Yoongi-Irene tinggal bersama dan Taehyung dirumahnya sendiri pasti.

"Aku dari luar, kau tau aku bertemu Seokjin." ucap Irene bercerita kepada saudara calon iparnya.

"Jinjja! Aku pun bertemu Noona." seru Jungkook melebarkan matanya.
"Dan Yoongi hyung pun bilang juga melihatnya tapi tidak tau pasti." imbuhnya menambahkan.

"Eoh benarkah, tapi dia tidak mengenaliku dan juga katanya dia bukan Seokjin." ucap Irene.

"Dia denganku juga seperti itu, jadi apa menurutmu dia orang yang berbeda?" ucap Jungkook.

"Aku juga tidak tau, mau bertanya dia nya sudah pergi tidak ingin berbicara denganku." jelas Irene menghembuskan nafasnya asal, lalu mendudukan dirinya di sofa, sesekali memijat pelipisnya karna merasakan pening, Jungkook yang melihatnya menghampiri dan memijat punggung calon besan nya, merasakan juga apa yang telah dialami Irene walaupun tidak seberat Irene mungkin(?).

"Noona istirahat lah biar kami yang mengerjakannya, dan masalah Seokjin hyung kita akan bicarakan lagi dengan Yoongi hyung." ucap Jungkook memberi saran untuk menenangkan pikiran Irene.

"Baiklah, makasih Jung. Kau juga jangan terlalu banyak bekerja." ucap Irene teresenyum dan dibalas anggukan gemas.

.

.

.

Pria yang sedang duduk didepan tv itu sedang terdiam dengan pandangan lurus kedepan, tepatnya ke arah tv tapi jika diperhatikan kembali pria itu tatapannya tidak seperti sedang menonton tv.

Pria itu menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong, ntah ada masalah apa sehingga membuatnya menjadi seperti ini. Sampai seseorang yang sudah memanggilnya berkali-kali tidak didengarnya dan tidak sadar akan kehadirannya yang sudah duduk disebelahnya.

"Jin-ah."

"Eoh, n-nde?" Kimjin tersadar dari lamunannya karna Jisoo menepuk punggungnya.

"Kau melamun?"

"T-tidak, tentu saja aku sedang menonton tv." ucap Kimjin gugup memperlihatkan senyuman, memberi tau kalau dirinya baik-baik saja.

"Jinjja? Tapi aku sedari tadi memanggilmu dan tidak ada sautan sama sekali." ucap Jisoo.

"Ugh benarkah? Mianhae." ucap Kimjin tersenyum kikuk dan menggaruk kepalanya tak gatal.

Lalu keduanya dilanda keheningan dengan Jisoo yang asik dengan menonton tv, lain hal dengan Kimjin yang masih melanjutkan ketermenungannya.

Jisoo yang sedari tadi merasakan ada yang aneh dengan sikap Kimjin beberapa hari ini, sedikit bingung karna pria itu tidak pernah bercerita atau apapun itu. "Jin-ah." ucap Jisoo menyenggol lengannya supaya tersadar.

Loiterer✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang