Rara [ Proses Penerbitan ]

Prolog

Hay gais ini cerita pertama aku
Jika ada kesalahan tolong di Maklumin!

✨Reading ✨

Satu keluarga tewas waktu perjalanan
Ke mini market tetapi, waktu di tengah Perjalanan sebuah mobil dari arah kiri
Oleng, kerena supir nya ngantuk.

Al hasil ,mobil yang di mudi satu Kelurahan itu rem nya blong dan Masuk ke jurang.

"Vanoooooo" jerit wanita baya itu.

"Maaaa, kaki Vano kejepit maaaaa
Vano, endak bisa celuar" jerit anak laki laki itu, di lringi tangisan.

"Jangan, nangis sayang, nanti kakak
Rara marah loh, sama Vano kalo
Vano nangis" bujuk Wanita itu.

"Papa nama sayang"

"Itu Ma" tunjuk Vano ke arah pintu
Mobil.
Dan terlihat lah Ayah Vano dan Rara
Yang sudah banyak berlumuran darah.

"Papa, celuar darah Ma di kepala Papa
Maaaa ,Ma cita celuar minyak nya Maa"tunjuk anak laki laki itu ke Tangki minyak yang bocor.

" Papa, paraaaah jangan tinggalin
Aku Paaaaa, Paraaaah"jerit wanita ltu Memeluk tubuh suami nya yang Lemah dan dilumuri darah.

"Maa,pala Vano cakit Maaaa"

"Van, bertahan bentar ya sayang
Sayang" balas wanita patuh baya itu
Memeluk tubuh mingil putra nya.

"Ma, Van..... "

"Papa, Vano jangan tinggalin Maaaa
Tolong, tooolonggg" jerit isteris wanita
ltu hingga dia pingsan.

Sejak kejadian itu seorang gadis
Cantik tinggal bersama Nenek nya
Kehidupan yang sederhana dan
Cukup terbilang bahagia.
Di sekolah baru nya dia juga tergolong
Siswa berprestasi dan berbakat dalam
Bermain piano.

Ma Rara kangen ma entah kenapa
Semakin hari Rara merasa dunia ini
Semakin kejam dan sulit Rara hadapi
Rara selalu berusaha tegar dan kuat
Hadapi hari hari Rara, tapi enggak
Bisa ma Rara selalu goyang atas
Pendirian dan komitmen yang Rara Udah bangun,tolong kuat kan
Aku Tuhan tolong bimbing aku, agar Aku bisa menghujutkan keinginnanku
Jaga aku terima kasih Tuhan enggau
Telah menguatkan aku selama 16 Tahun ini dan meski pun enggkau Telah.
Menggambil kedua orang tua, aku
Masih tetap bersuyur karna enggau
Masih menitipkan Kakek Nenek di
Sisi ku, memang aku tidak banyak Waktu besama mereka, memanga aku
Kadang abai terhadap mereka dan
Lebih mementingkan pembelajan ku
Dan dunia masa depan ku, aku sadar
Itu, tapi aku melakukan ini untuk
Membahagiakan dan menggangakan
Mereka kelak nanti, aku tau caraku
Ini terlalu fokus dan bisa berakinat
Gila jika aku tidak bisa menghujutkan
Mimpi ku.

Dulu waktu kecil aku ingan menjadi
Dewasa dan sekarang sudah dewasa
Aku ingin menjadi anak kecil lagi, aku Tau aku egois tapi dulu aku pikir
Menjadi dewasa itu meyenangkan tapi Tidak menjadi dewasa itu bukan Tentang usia tetapi tentang sikap
Dan pengalam kita aku berteri kasih
Kepada diriku selama 16 tahun ini
Memang kadang goyang atas Pendirian ku yang tidak pernah ingin
Pacaran, memang aku sadari kadang
Aku iri kepada teman teman seusiaku Yang ber pacaran dan aku tidak.

Aku juga kadang per pikir kenapa
Teman seusiaku terlalu santai dalam
Menjalani hidup ini, sedangkan aku sibuk
Membantu Nenek di resto sedangkan
Teman seusiaku sibuk dengan dunia
Percintaan mereka.

"Terima kasih Tuhan selalu Mengigatka aku tentang pendirian
Ku dan komitmen ku dan maaf Tuhan
Jika kadang aku memanggilmu di Saat Aku membutuhkan mu saja maaf maaf
Maaf aku memanggilmu di saat aku Sedih tetapi di saat aku senang aku Tidak mengingatmu maaf.