Bab 22 Pertunangan

174 183 30
                                    

Hay gais?

"Enggak usah takut gitu, saya bukan
Polisi"

Fauzi Cessar William.

✨Reading ✨

Kini Rara sedang di rumah Raihan, karna Ayah menelpon ada
Hal penting yang ingin dibicarakan
Perihal kakak nya Rafael.
Raihan sebenarnya malas sih tapi, Karna bujukan Rara ya, jadi mau
Deh.

"Dan ayah nelpon kamu tadi Raihan
Karna kakak kamu Rafael akan,
Segera tunangan dengan kakak Caremel minggu depan" jelas Fauzi
Ayah Raihan.

"Kenapa mendadak yah? "

"Karna memang umur mereka sudah
Cukup untuk berumah tangga dan m
Mereka juga sudah lama saling kenal,
Jadi menurut Ayah kenapa,harus di Tunda tunda dan juga orang tua
Kakak Caramel setuju" Ucap Fauzi.

"Dan, cewek yang kamu bawa ini
Siapa kamu Rai, bunda kayak nya
Sering deh cerita ke ayah soal dia" Tunjuk Fauzi ke arah Rara yang,
Sedang membuat brownis dengan
Bunda Putri.

"Ohh, mananya Rara Ya, adek kelas
Raihan"

"Kamu sering sering bawa dia ke Rumah, ini biar bunda ada teman
Nya"

"Hehhe, iya Yah, eh emang kak Rafael
Mana yah? "

"Kamu kayak enggak tau aja, dia lagi
Menghabiskan waktu berpacaran nya
Lah" ujar Fauzi dengan kekehan.

Rara yang melihat interaksi antara
Raihan dan Fauzi dari balik merasa
Senang
Kak Raihan beruntung banget ya, Udah punya Mami putri kak Rafael
Om Fauzi dan sebentar lagi dapat
Kakak Caremel, coba aja Papa Masih,
Ada pasti hidup aku akan senang Banget"monolog Rara dengan tangan
Mengadukan adong tapi pandangan
Kosong.

"Heh, kok malah melamun sayang,
Kamu mikirin apa? " tanya Putri.

"Maaf Ma ini tadi....a.. ku emm.. "

"Udah udah enggak apa apa kok Mama ngerti Ra, Mama boleh minta,
Tolong kamu antar ini ya ke Om Fauzi!" suruh Putri sambil Menyerahkan piring yang berisi Brownies coklat.

"Ehh, iya Ma" jawab Rara sambil
Seyum tipis dan melangkahkan kaki,
Nya ke sofa warna putih tempat di,
Tempat di mana Fauzi dan Raihan Duduk.

Takk
Rara meletakkan piring dengan baik.

"Silakan di makan Om, saya permisi
Dulu! " balas sopan Rara tapi, belum
Sempat Rara melangkahkan kaki
Nya Fauzi memanggil namanya.

"Tunggu" ucap suara baraton Fauzi
Dan suara itu yang Rara rindukan
Selama ini.

"Ehh, iya Om"

"Enggak usah takut gitu, saya bukan
Polisi kok, silahkan duduk dulu kita
Belum saling kenal lo"
Dengan hati yang sedikit takut Rara
Duduk di sofa single.

"Nama kamu siapa nak? " tanya Lembut Fauzi dengan seyum tipis.

"Rara violenta philota om" Jawab Rara gugup.

Rara [ Proses Penerbitan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang