12 || Get closer and understand

657 86 1
                                    

______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________
_____



4 tahun berlalu, banyak yang berubah didalam dirinya. Hanya ada cara untuk bersenang-senang, tanpa mengikat hati dengan siapapun. Faye masih menikmati jalan, berbeda dengan Jay yang terburu-buru sampai di apartemennya.

Grep

Dua sejoli itu menjadi tatapan banyak orang, bukannya risih. Faye malah tersenyum seakan menunjukkan keromantisannya sambil memeluk lengan kekar tunangannya.

Brakk

Hanya menatap datar didalam lift, saat dirinya dipojokkan oleh Jay. "Berhenti melakukan hal diluar batas, Fay!" Bukannya melakukan hal lainnya, Jay malah memukul dinding lift yang tepat berada disamping dirinya berdiri.

Dipikiran Faye hanya ada keheranan, harusnya para pria memanfaatkan moment panas yang dibuatnya. Tetapi Jay hanya memperingati dirinya, dan berjalan mendahuluinya begitu saja. "Aneh!" Lirihnya sambil mengikuti kemana Jay pergi.

Faye tersadar, kenapa harus mengikuti Jay?

"Mau ngapain sih?! Gua jadi kayak orang bego deh!" Dia sadar dengan ucapannya yang akan membahayakan dirinya, manager dan agensinya sangat mewanti-wanti dengan apa yang dia ucapkan atau lakukan diluar sana. Agar tidak membuatnya terselimuti dalam masalah.

Tarikan cepat, mampu membuat Faye masuk ke dalam apartemen tunangannya. Pintu tertutup dirinya kembali terkurung dihadapan Jay, "Kenapa, hmm?!" Tanya Faye menggoda sambil membelai garis tegas rahang tunangannya.

Tanpa aba-aba, Jay menyesap bibir manis milik kekasihnya dengan tidak sabaran. Bahkan keduanya sudah berjalan menuju kamar, Faye hanya terkapar lemas dengan nafas tersengal diatas tempat tidur sambil menanti apa yang akan dilakukan Jay selanjutnya.

"Jangan pernah mengujiku, Fay!"

Srekk

Satu kali tarikan, baju ketat nan tipis yang dipakai Faye robek seketika. Jay sudah ditutupi oleh kabut gairah, melihat apa yang ada dihadapannya membuatnya tidak bisa mengendalikan diri dan berhenti begitu saja.

"Maafkan aku!"

Jay menelusuri tubuh tunangannya dengan sudektif, dia juga berlaku lembut sambil terus menatap wajah cantik Faye.

Deg

Saat memasuki Faye ada rasa khawatir melanda dirinya, ternyata tidak seperti dugaannya. Wanita dibawahnya hanya tersenyum smirk, "Aku hanya melakukannya sekali, itupun kesalahan!" Ucapan itu mampu membuat Jay membabi buta menghujami Faye.

Mereka melakukannya dengan berbagai gaya sampai pagi tiba, "Kau menyesal, bukan?" Tanya Faye dengan wajah sedihnya sambil menatap tunangannya.

RE-BYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang