1 || Fake Mask

4K 206 5
                                    

__________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________
____



Menikmati dentuman dan riuh teriak bahagia atau entah kesedihan, semua bercampur menjadi satu. Sosok gadis cantik yang sedaritadi duduk di Club bersama sahabatnya hanya bisa menunduk, "Lu disini mau merenung? Wtf! Lu salah tempat banget, Fay!"

Faye Aima Sheenaz, dia memang sedang berusaha untuk tidak terlalu sedih dengan semua yang telah terjadi. Tapi bukannya semua terlalu naif? Manusia juga punya sisi lemah dan rapuh. Joker memang benar-benar mengambarkan Faye, dia hidup dengan tatapan dingin dan ketusnya. Padahal dibalik itu semua, dia sedang berjuang untuk terus tetap bertahan.

Menatap sekitar Club, Faye sungguh iri. Melihat banyak orang yang tersenyum dan bersenang-senang, dirinya seperti ditakdirkan tidak pernah bahagia oleh Tuhan.

Dua gelas wine yang baru dipesan dibawa langsung oleh Jeane Rubiena, dia menatap sahabatnya yang bengong dengan tatapan bingung. Dijentikan jarinya, dan benar saja sahabatnya bengong.

"Take a break, all things are sometimes intolerable.  But you have to be strong, no matter how hard. It's okay if you're sad. I just want you to not do anything weird after this. That's enough!" Sekian banyak orang dihadapannya, Faye hanya bisa jujur kepada Jeane. Satu-satunya sahabatnya yang dia percayai sampai saat ini.

"Makasih, lu udah mau jadi sahabat gua saat senang dan duka!"

"HAHAHAHA! Ini lucu, tugas sahabat ya begitu. Jadi ga perlu berlebihan begitu, Fay!"

Keduanya menyesap wine yang dipesan oleh Jeane, setelah hampir 2 jam di Club. Mereka memutuskan pulang sebelum pukul 12 malam.

"Bye! Tidur yang nyenyak, gua balik dulu" Ucap Jeane setelah mengantarkan Faye sampai depan rumahnya.

"HATI-HATI LO!"

Jeane hanya memberikan tangannya yang keluar dari kaca mobil sambil melambaikan tangannya kepada Faye yang masih menatapnya.

Rumahnya memang sudah gelap, tapi bukan berarti semua orang sudah tertidur.

"Darimana kamu?! MAU JADI KAYAK JALANG, HAH?! Benar memang kata orang, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Marisa lihatlah putrimu, menurunkan bakatmu"

Ingin Faye menampar mulut sialan Papanya, tetapi tangannya sudah lebih dulu ditahan. Senyum devil itu masih terlihat, karena cahaya lampu taman yang masuk ke dalam rumah.

"A-akhh!" Lirihnya saat tangan Juon mencekik putrinya dengan kencang, semua usaha sudah dia kerahkan agar terlepas dari Papanya. Namun, semuanya nihil.

Brakk

"SEKALI LAGI KAU SEPERTI INI, KAU AKAN BERADA DISURGA BERSAMA IBUMU ITU!"

"Sayang!" Suara lembut khas seseorang yang manja terdengar dari kamar Papanya, ternyata wanita yang berbeda lagi.

RE-BYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang