22 || Get support

318 59 0
                                    

_____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________
_____





Di depan hotel tempat Caleya mengadakan acaranya sangat penuh dengan wartawan, Jay menerima banyak pertanyaan soal mengapa dirinya pergi ke Makam bersama Faye. Jay hanya diam dan memasuki tempat acara, begitu sampai Ayah Caleya menyambutnya hangat.

"Terima kasih sudah menyempatkan hadir hari ini, nak!"

"Sama-sama Om! Btw, Happy Birthday" Setelah mengatakan itu tidak ada kado ataupun ucapan selamat yang hangat dari Jay. Dia memilih menghindari banyak tamu yang ingin mengajaknya berbicara.

Arsa menghampirinya sambil memberikannya satu gelas cola, "Aku melihat semuanya, aku diam karena mungkin terlalu banyak tekanan dihari itu bahkan sampai sekarang. Kau lakukan apapun sesukamu, hidupmu hanya sekali. Menyesal itu tidak menyenangkan, karena kau akan terbayang-bayang seumur hidupnya dengan kesalahan yang akan diambil. Aku akan mendukungmu, begitu juga Ayahmu!"

Keisya sedang digendong Ayahnya dan tersenyum ke arah Jay. Mendengar ucapan Ibu tirinya, Jay langsung tersenyum dan pergi meninggalkan acara begitu saja.

Kevin menghampiri Arsa yang menatap bangga ke arah Jay, "Terima kasih, membuatnya sadar. Kalau Ayah tidak harus dituruti!"

"Ini tugasku, dan aku senang Jay mendengarkanku!"

Caleya yang baru saja senang dengan kedatangan Jay, mendadak terdiam dan tidak ada lagi senyum diwajahnya. "Tenanglah, mungkin dia ada urusan penting!" Papanya menyemangatinya, tapi tetap saja rasanya dia masih sedih dan tidak rela melihat Jay pergi.

_____

Datang ke apartemen Christian yang didapati hanya tamparan dan makian, "Ngapain lu kesini lagi! Dengan jawaban lu bulan lalu, gua udah tekanin. Jangan temuin Faye lagi!"

"Gua mohon!" Lirih Jay yang sudah terkapar dilantai, mendengar pertengkaran diluar Faye akhirnya memutuskan untuk melihatnya.

Matanya menelisik sosok Jay yang menghampiri dirinya tapi malah mendapati pukulan dari Christian, "Berhenti Chris! Apa bedanya lu sama dia kalau pake kekerasan begini!" Teriakan Faye membuat Christian berhenti dan Alice keluar dengan bingung tapi memegangi Kekasihnya yang terlihat emosi.

"Ayo masuk! Tahan amarah, Chris!" Alice meninggalkan Faye dan Jay diluar. Dengan pelan Faye menyandarkan Jay ke tembok dengan perlahan.

Sakit hatinya akibat ucapan Kakek Jay belum selesai, tapi lihatlah cucunya menghampirinya kembali. Seakan tidak tau akibatnya yang akan ditanggung oleh dirinya. "Untuk apa kesini?! Apa belum cukup hinaan Kakek lu tadi?!"

RE-BYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang