27 || Back complete

285 47 5
                                    

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________
_____


Berjalan berdua dengan senyum dikota romantis membuat keduanya benar-benar merasakan kebahagiaan yang tidak terhingga, "Mau beli? Tunggu disini, aku pesenin dulu!"

Faye duduk disana sendirian menunggu Jay membeli makanan, tiba-tiba ada pengamen yang menghampirinya.

Suaranya sangat bagus, dan melihatnya yang masih muda mengingatkan Faye dengan Aditya. Tanpa menunggu waktu lama, dirinya bertepuk tangan dan senyum bangga ke arah pengamen tersebut sambil memberikan uang yang cukup besar untuk diberikan kepada pengamen jalanan.

"Thank you, miss!" Dia menunduk sopan dan pergi.

Faye malah tertawa saat dirinya dipanggil Miss, "Apa aku semuda itu?!" Jay yang baru datang bingung mendapati istrinya tersenyum sendirian.

"Kamu kenapa?"

"Hmm? Ada pengamen tadi, dia manggil Miss ke aku. Lucu aja, emang aku semuda itu HAHAHA"

Jay hanya memberantaki rambut istrinya gemas dan melihat pengamen yang membuat istrinya tersenyum bahagia.

_____

Melihat jam ditangannya, Jerry berlari ke arah kampusnya. Dia harus kuliah, lagipula sudah ada yang memberikan uang lumayan kepadanya.
Padahal dirinya baru saja mengamen, dan dia mengingat Ibunya dirumah. Pasti senang dengan hasil kerja kerasnya.

"Jerry, why are you always late?! Lecturers will definitely scold you later"

Anika selalu menunggunya dan melindunginya dari omelan dosen dengan beribu alasannya, "Thanks!" Anika hanya tersenyum dan kemudian serius mendengarkan materi dari Dosennya.

Menurut Anika, Jerry adalah sosok hebat. Dia bisa kuliah dan bekerja dalam satu waktu. Ditambah lagi, dia harus mengurus Ibunya dirumah. Selama mengenal Jerry hampir 2 tahun lamanya, Anika mengetahui banyak hal tentang sahabatnya.

Namun, dia benci kata sahabat. Karena dia mulai kagum yang mengarah menyukai sosok sederhana Jerry. "Why are you looking at me like that? Is there something wrong with my face?!" Anika menggeleng mendapat pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Nope, I just stare at the cool handsome guy beside me, HAHAHA" Bicara seperti itu, tidak akan membuat Jerry peka. Sahabatnya itu, akan berpikir kalau dirinya hanya iseng menggodanya.

Selesai kuliah, Anika mampir untuk menjengguk Ibunya Jerry. Sosok yang tersenyum di kursi roda itu menyambutnya hangat. "Ha-ii?!" Ucapnya dengan susah payah.

"Hi Mom, it's me Anika! I came to see you, you are very beautiful. No wonder Jerry is so handsome HAHAHA" Di dapur, Jerry hanya mendiami pujian menyebalkan sahabatnya.

"Ja-ja-rren?"

"Who is Jarren?"

"My childhood name, I don't remember either. But maybe it is, because I'm just guessing. Mother's speech is not clear since I was discharged from the hospital 3 years ago maybe" Ada tanda tanya besar dikepala Anika, setelah mendengar sahabatnya keluar rumah sakit dan Ibunya menjadi seperti ini.

RE-BYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang