"Gue suka sama lo!" tegas Biru.
Jingga tiba-tiba bungkam, wajahnya ia alihkan ke arah lain. Apa yang dikatakan Biru sungguh diluar nalar nya. Sepertinya pipinya sudah merah cabai saat ini!
Jingga perlahan menjauh dari tempat duduk Biru.
"Tiba-tiba banget?" Biru mulai membuka percakapan setelah lama diam.
Jingga berpikir panjang, jawaban apa yang harus ia katakan sekarang.
"Hah?" ia hanya bisa menjawab sepenggal kata."Kalau lo?" pertanyaan Biru sukses membuat jantung Jingga berdebar cepat.
Ia masih diam untuk sementara. Menggigit bibir bawahnya, mengatur jantungnya yang berpacu cepat.
"Yaa, gituu." Jingga masih malu untuk menjawab."Ya gitu gimana?" Biru memancing.
"Ah! Lo masa gak paham, sih!" Jingga spontan menatapnya.
Jingga buru-buru memutuskan pandangannya."Jadii, suka?" Biru bertanya lagi.
Jingga mengangguk pelan.
"Oh, yaudah kalau gak suka." Biru pura-pura beranjak pergi
"Suka!"
"Hah?" Biru sekali lagi pura-pura tidak mendengar.
"Gue suka sama lo!" Jingga kembali menatap Biru. Ia kemudian menutup wajahnya. Meratapi tingkah bodohnya.
Biru tertawa puas. "Lo bisa bodoh juga ternyata." Dia mengelus puncak kepala Jingga.
Jingga segera menepis tangan Biru.
"Hari ini, lo harus inget."
"Hmm?" Jingga masih malu-malu.
"Kita jadian." pernyataan Biru sukses membuat denyut nadinya berdetak hebat.
"Oh." Jingga menanggapi singkat.
"..."
Keduanya saling membisu kini. Mungkin masih tak mempercayai apa yang barusan terjadi."Emm, kejadian ini, jangan sampai orang lain tau ya?" Jingga berbicara dengan hati-hati.
"Kenapa?"
"Ya, gue...."
Jingga mencari-cari alasan yang tepat.
"malu"Sebenernya bukan malu sih, eh! Enggak! Malu juga. Ya gimana dong, orang Jingga baru pertama kali pacaran. Jadi bakalan malu kalau sampai teman-teman apalagi satu sekolahan tahu dia pacaran.
Dan yang lebih parah lagi! Pacarannya sama Biru. Nah lo, apa gak booming tuh.Semua orang pasti akan mengada-ada kalau Jingga bohong. Ya gimana gak dikira bohong, orang Biru cuek bebek plus juteknya minta ampun sama cewek. Modelan kaya gitu masa tiba-tiba pacaran sama Jingga, yang sama-sama cuek.
Kan kaya gak mungkin.Belum lagi Jingga harus siap menghadapi Agnes, yang pasti akan menuduh Jingga kecentilan dan caper sama Biru. Hmm, padahal sih, yang membuat Biru tertarik sama Jingga ya karena sikap judes dan juteknya.
Masalah Sandra, ya memang sih Sandra itu udah deket sama Biru sejak kecil. Dan mereka dulu sama-sama menyimpan rasa. Tapi itu dulu, sekarang Biru sama sekali gak ada rasa sama Sandra. Tentang masa lalu, toh juga duluan Jingga yang hadir di hidup Biru. Sejak kecil, eh bukan! Sejak piyik mereka juga udah bersama!
"Gimana? Backstreet aja ya?" Jingga tertawa pelan agar suasana tidak canggung.
Biru mengangguk.
"Tapi kalau keadaan mendadak, aku berhak bilang kalau kamu pacar aku."Jingga mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Oh.""Baru pertama pacaran?" Biru bertanya, karena saat ini Jingga benar-benar canggung dan salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Biru
Teen FictionGak masuk sekolah selama satu bulan karena sakit, membuat Jingga ketinggalan semua mata pelajaran. Meski dia berusaha untuk mengejarnya secara online namun tetap saja kalah cepat. Selama sebulan pun dia juga ketinggalan berita update sekolahnya. Ten...