16) Olimpiade Astronomi

68 18 0
                                    

Keadaan di sekolah Bima Sakti sangat ramai sekarang. Lima bus-bus berjejer memenuhi halaman depan sekolah. Serta kendaraan pribadi para murid sekolah ini. Kali ini mereka tak membawa buku atau peralatan sekolah lainnya. Melupakan sejenak jenuhnya materi materi pelajaran.

"Nama yang gue panggil langsung masuk bus 1, ya!" ucap Fero, si ketua OSIS.

Semua murid berbaris rapi di halaman.
Menunggu nama mereka disebut oleh ketua OSIS.

"Terus yang kelas 12 sama 10 nanti masuk di bus 4 sama 5." wakil ketua OSIS pun ikut membantu karena saking banyaknya penonton yang ikut menyaksikan Olimpiade ini.

Nomor yang anda tuju tidak aktif.....

"Duhh, Jingga gimana, sih?" Vira mengeram.

"Gak diangkat-angkat juga?" tanya Maudy.

Vira menggeleng lemas. "Katanya mau ikut. Jangan bilang gak jadi karena dia gak siap lihat Biru sama Sandra!"

"Ihh, kan Jingga gak suka sama Biru." Diva bergabung.

"Ihh bukan masalah suka gak suka! Gue gak yakin Jingga kepilih, dan jadi enggak karena dia mungkin ngejelekin nilainya di seleksi waktu itu." ungkap Vira curiga.

"Ngejelekin nilai? Jawab salah meski dia tahu jawaban benernya?" Diva memperjelas.

"Ga, toilet lo dimana?" tanya Vira sewaktu Jingga dan teman-teman lainnya sudah siap untuk tidur.

"Di bawah, dekat dapur. Mau gue anter?" Jingga menawarkan diri.

"Gak usah. Lo tidur aja. Lo pasti capek habis ngamat galaksi buat penelitian besok."

"Ah gue udah biasa tidur malam."

"Seriusan gak usah. Gue ke bawah dulu." Vira memberanikan diri menuju ruangan yang kurang cahaya.

Selesai dari toilet, ada yang janggal baginya. Mobil hitam itu, terus saja berada di depan rumah kosong itu. Padahal jika memang itu mobil si pemilik rumah, pasti akan dimasukan ke dalam garasi.

Vira lagi-lagi memberanikan diri menghampiri mobil hitam itu, karena sepertinya mobil itu tak asing baginya. Seperti pernah melihatnya.

"Hah, elo?!" Vira terkejut mengetahui pemilik mobil ini.

Seseorang kemudian keluar dari pintu kemudi.

"Ngapain lo disini? Ini rumah lo?" Vira memberi banyak pertanyaan pada seseorang tersebut.

Orang itu menggeleng. Terlihat matanya sangat berat.
"Semua temen lo baik-baik aja?"

"Hah? Temen yang mana?" Vira menoleh ke jendela kamar Jingga, tempat yang diperhatikan cowok di depannya.

"Diva, Maudy...."

"Jingga?" Vira mendahului ucapan cowok tersebut.

Cowok itu mengangguk.

Vira spontan menutup mulut. "Tunggu tunggu! Jangan bilang bener rumor yang dibilang Yudha, kalau kalian pacaran, terus sekarang kalian putus gitu?" ucap Vira sok tahu.

Biru memberikan smirk-nya. "Lo juga kemakan gosip?"

"Terus kenapa lo tanyain Jingga secara gak langsung?"

"Dia gak cerita sama lo?" Biru bertanya tanpa ekspresi.

Vira menggeleng. "Cerita apa?"

Jingga BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang