The Chihuahua
Luke x Reader!
.
Obey Me! © NTT. Solmare Corp.
Story © Nikishima Kumiko
.
.
.Kemarin malam, kau telah diajak oleh Luke untuk mengunjungi aquarium bersama dan hanya berdua. Mengingat saat ulang tahunnya kemarin, quality time kalian telah diganggu oleh Demon Brothers dan yang lain. Kau berpikir tak masalah, kebetulan rasa bosan melanda. Namun, ketika kau kembali melihat jadwalmu yang padat hari ini, perasaan panik juga bersalah segera memenuhi dadamu.
Terkutuklah, kebiasaan procrastinate milikmu.
Sekarang, kepalamu terasa berat. Pusing memikirkan bagaimana caranya agar dapat menepati janjimu dengan Luke. Setelah cukup lama membulatkan tekad, segera kau bangkit dan memutuskan untuk membawa tugas RAD ke dalam tas. Langsung mengerjakan setelah pergi ke aquarium bersama Luke bukanlah ide yang buruk.
Langkahmu terhenti ketika mendengar notifikasi dari D.D.D milikmu. Lantas kau membukanya, mendapati chat masuk dari Luke, pertanda bahwa ia telah tiba di depan gerbang House of Lamentation. Tanpa basa-basi, kau pun berjalan ke depan dan menghampiri malaikat kecil nan bertopi putih tersebut.
"Ah, [Name]! Akhirnya kau ke luar juga!" ujar Luke, merasa girang. Kau melemparkan senyuman sebagai bentuk balasan dari sapaan pertamanya hari ini. Beruntunglah, Lucifer mengizinkanmu agar bisa menghabiskan waktu bersama malaikat berambut light blond itu. Luke mengepalkan tangannya sesekali, lalu kembali membuka mulut, "eh, ada apa? Kau terlihat down hari ini ..."
Segera saja, kau mengibaskan tanganmu, membuka pagar lalu berjalan dan berdiri di sampingnya. Kau membalas perkataan Luke, "Tidak apa-apa, tenang saja. Mungkin aku merasa sedikit lelah karena kurang tidur."
Kau mengutarakan kebohongan, berusaha agar tak membuat Luke khawatir. Namun, malaikat kecil itu malah mengerutkan dahinya dan menunjuk dirimu dengan lantang. Ia merasa sedikit marah, kau kembali mengulangi kebiasaan dulu. Meskipun ia dan Simeon telah menegurmu saat itu.
"Beraninya kau berbohong pada malaikat?!" serunya, sebal.
Tersentak kaget, kau mengerjapkan mata dan menggaruk pipi. Merasa bodoh karena tentu saja sosok di sampingmu itu bisa mendeteksi kebohongan dan segala sisi jahat lainnya. Helaan napas kau keluarkan, kemudian menunduk. Padahal bukan masalah yang besar, tapi kau merasa terbebani seperti ini.
"Sebenarnya aku memang ada sedikit masalah. Tapi, aku tidak ingin membuatmu khawatir, Luke. Lagipula, ini hari janjian kita untuk pergi ke aquarium bersama-sama," ujarmu seraya memasang ekspresi tak mengenakkan. Lalu, raut wajahmu berubah menjadi facepalm, "soal tenang saja, aku tidak bohong, kok. Ini hanya masalah aku dan tugas RAD yang belum selesai."
Wajah Luke memerah, entah mengapa ia tiba-tiba merasa sia-sia karena telah cemas padamu. Luke memalingkan wajah, lantas melipas kedua tangannya di depan dadanya, "Hmph, tidak ada pilihan lain rupanya! Tugasku sudah selesai, jadi kau bisa mengerjakannya di Purgatory Hall bersamaku setelah kita pergi mengunjungi aquarium!"
Mendengar tawaran yang baik hati tersebut, senyum kecil kau ulas kemudian kau menggenggam tangannya dengan senang. Cengiran singkat kau tampilkan, lalu segera kau menariknya, menuntun agar langkah kakimu dan Luke seirama.
"Jangan marah kalau aku jadi beban untukmu dan Simeon, ya!"
"Hei, kenapa kau berbicara seperti itu?! Tidak bagus, tahu. Apa kau tertular kenegatifan dari para iblis itu? Sudah kuduga mereka membawa pengaruh buruk untukmu!"
Luke mengoceh, mengeluhkan mengenai para demon brothers yang mungkin saja tak bersalah mengenai procrastinate-mu. Cukup lama kau berjalan bersamanya, lalu kau mengangkat suara, "Terima kasih sudah peduli padaku, Luke. Tapi, ini murni salahku, kok."
"Salahmu?" tanya Luke, kembali mengulangi perkataanmu seraya memiringkan kepalanya, "hm, tapi bisa saja kau tertular virus kemalasan dari Belphegor sehingga menunda-nunda pekerjaanmu!"
Ia tidak salah, namun tidak benar juga. Lebih tepatnya, demon brothers selalu meminjammu layaknya barang. Misal, Leviathan yang mengajak bermain video game, Asmodeus menjadikanmu boneka dress up, dan dirimu yang tiba-tiba ditarik menjadi bantal guling oleh Belphegor. Menghabiskan waktu bersama mereka, membuatmu merasa lebih santai dan selalu ingin bersenang-senang.
Abaikan hal itu sejenak, entah kenapa kau merasa kasihan dengan Belphegor yang disebut-sebut sebagai virus.
"Deadline tugasnya memang kapan?"
"Besok terakhir, hehe."
Mulut Luke diam, mengunci. Segera ia menarik dirimu menuju Purgatory Hall. Membiarkan kau terlarut dalam tanda tanya yang besar.
"Aku kecewa karena kita tidak bisa ke aquarium hari ini, tapi nilaimu yang paling utama! Hanya saja, kau harus janji kalau besok sepulang dari RAD, kita langsung pergi!" ujar Luke dengan wajah memerah dan dahi mengerut. Mengabaikan dirimu yang tengah tersenyum kecil melihat tingkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scenarios ⇢Obey Me! × Reader [✓]
Fanfiction"Sebuah cerita tentang kau dan karakter Obey Me! Shall We Date." [Obey Me! Shall We Date? x Reader] Obey Me! © NTT Solmare Corp. Story © Nikishima Kumiko