003

270 25 1
                                    

Caca mengedarkan pandanganya. Caca melangkahkan kakinya ke arah pojok kelas, yang menampakan 3 laki-laki yang sedang bercanda gurau.

Caca mendaratkan bokongnya di samping laki-laki jangkung itu. Ryan menatap caca "kamu kenapa?"

Caca menghela nafasnya, menatap tajam ke arah keenan. Keenan yang tidak mengerti hanya mengernyitkan dahinya "apani? Kenapa lu?"

"Ini tuh gara-gara dare lu yang gak masuk akal. Gue harus ngejar cowok begituan" keenan tertawa puas membuat caca semakin kesal.

"Puas lu hah!!!"
"Udah sayang" ryan mencoba menenangkan caca yang masih sangat kesal. Ryan mengeluarkan coklat dari tasnya membuat senyuman caca terbit kembali.

"Kamu selalu bisa buat aku senyum"  ucap caca memeluk lengan ryan manja. "Eeh ini rio mana?" Bukan caca yang bertanya tapi rara yang sejak tadi mencari keberadaan laki-laki tampan itu.

"Eeee ciee yang nyariin doinya"
"Gak gitu bim, biasanya kan bareng-bareng kalian"
"Kalo bener juga gak papa kali ra" rara mencebikan mulutnya, namun mereka menertawakan rara.

"Ada apa nih ketawa-ketawa" ucap seseorang yang baru saja datang dengan rambut basahnya.

"Ni yo pacar lu nyariin" rara mendelikan matanya menatap bima yang seenaknya berbicara.

"Kangen lu ya sama gue, gue gak kemana kok habis latian volly aja" rara memutar bolanya malas ke arah rio yang wajahnya sudah ada di depannya.

"Mau lu kemana kek itu urusan lu gue gak peduli"
"Aah gengsi amat lu ra tadi aja lu nyariin rio" kini keenan yang menggoda rara. Rio melirik ke arah rara lalu duduk dan memeluk rara

"Rio badan lu basah" rio tersenyum mendekatkan wajahnya dengan wajah rar membuat rara sedikit gugup.

"Iyaa basah nih mau ikut basah-basahan" rara mendelik lalu menampar mulut rio dan mendorong tubuh rio hingga terjatuh.

"Rio anjing mulut lu kayak sampah anjing jauh-jauh lu dari gue" zyzy dna yang lainnya hanya tertawa melihat mereka yang selalu berdebat.

"Sakit njing, bisa gak lo dorongnya pelan-pelan aja biar nikmat"
"Astaga rio gue sumpahin mulut lu gak bisa ngomong lagi njing otak lu gak bisa di bersihin ya!!!" Rara pergi menutup telinganya lalu berjalan ke arah tempat duduknya.

"Zy gue punya ide" ucap bima tiba-tiba membuat semuanya menatap ke arahnya.

"Lu minta zico jadi guru les privat lu aja"

"Nah cocok tuh lu kan begok ya..." ucap keenan yang sudha mendapat tatapan tajam dari zyzy, namun keenan tidak peduli dengan tatapan tajam zyzy.

"Lo bisa jadiin alasan itu buat deket sama dia lumayan kan lo bisa pinteran dikit"
"Lu juga begok jancuk"
"Zyzy diantara kita bertujuh lu yang paling begok" zyzy mengerucutkan bibirnya, ryan mengenggam tangan zy agar zy tidak emosi.

"Keen tu mulut pedas banget njir" zyzy menatap lyly dengan senyuman karena merasa di bela.

"Udah zy mau aja ini buat kelancaran lo juga" ucap lyly setelahnya.
"Zyzy mau ngapain ly?" Lyly menghela nafasnya, menatap ke arah caca yang menatapnya dengan wajah polosnya.

"Ca nanti gue jelasin sekarang lo diem dulu oke" caca mengangguk tanda mengerti.

"Dan lo harus jaga jarak sama ry"
"Gila lo gak mau gue!" Ucap zy sedikit berteriak membuat orang yang berada di kelas menatap ke arah mereka.

"Ry please aku gak mau jauh-jauh dari kamu" ucap zy sendu. Ry mengelus rambut zyzy dengan lembut

"Aku sebenarnya juga gak mau jauh-jauh dari kamu, tapi ini demi misi kamu sayang janji setelah ini selesai kita bisa bareng-bareng lagi" caca memeluk tubuh jangkung miliki pacarnya.

"Aduuh lebay deh nanti di tongkrongan juga lu bakal ketemu" lagi-lagi zyzy menatap tajam ke arah keenan, namun ry berhasil menenangkan zyzy.

"Diem lu jomblo" ucap zy yang masih memeluk ryan. Semua orang terkekeh kecuali keenan.

"Nah kan keen keen makanya lu diem aja, gitu kan jadi nya"
"Diem ye yo gue tempeleng juga lo" ucap keena yang ikut kesal.

Zyzy melepas pelukannya dengan cepat saat melihat, laki-laki dengan kacamata dan buku di tangannya memasuki kelas.

"Nah ini kesempat lo zy" zyzy menghela nafasnya menatap ke arah ryan, lalu diangguki oleh ryan

"Sayang semangat aku disini" ucap ryan pelan. Zyzy memantapkan hatinya lalu berjalan ke arah tempat duduk zico

"Pergi lo" ucap zyzy ke laki-laki teman duduk zico. "Pergi kemana zy?"

"Pergi gue yang duduk disini lu duduk dimana kek gitu"
"T...api zy..." Hanya dengan tatapan zyzy yang tajam membuat laki-laki itu  takut dan membiarkan zyzy.

Zyzy menghela nafasnya melirik ke arah zico yang sama sekali tidak terganggu dengan keributanya tadi dengan teman sebangkunya.

"Ni orang segitu gak pedulinya sama sekitar ya sampe gak sadar kalo gue yang duduk di sampingny" batin zyzy..

"Selamat siang anak-anak..." Seorang wanita cantik berpakian rapi masuk ke dalam kelas. "... Loh zy sejak kapan kamu duduk di samping zico"

Zico yang sejak tadi hanya menatap ke arah depan kini dia spontan menoleh ke arah samping. Zyzy tersenyum simpul ke arah zico

"Hah iya bu, saya pindah ke depan supaya saat ibu menjelaskan saya bisa mengerti" semua orang yang ada di kelas kaget bahkan guru pun kaget mendengarnya. Bagaimana tidak pasalnya semua orang tau bagaimana zyzy di sekolah.

"Bagus ada perubahan....." Bu devi membuka buku lalu menjelaskan materi di depannya.

Baru lima belas menit bu devi menjelaskan di depan, namun sudah membuat zyzy merasakan kantuk.

"Huahem" zico menatap tajam ke arah zyzy yang menganggu konsentrasinya. Zyzy yang mendapat tatapan itu dengan segera menutup mulutnya.

"Pelajaran sampe sini tugasnya besok di pagi kumpul di meja saya" bu devi pergi meninggalkan kelas. Zico pun sudah merapikan semua bukunya untuk pulang. Begitupun zyzy yang terburu-buru memasukan bukunya ke dalam tas untuk mengejar zico.

"Zico!!" Teriakan zyzy berhasil menghentikan langkah zico yang sudah berjalan jauh dari kelas. Zico hanya menatap zyzy yang berlari ke arahnya.

"Host host..." Zyzy mengatur nafasnya yang sedikit terengah-engah karena berlari. Sedangkan zico hanya menatap zyzy dengan wajahnya yang datar tanpa ekspresi.

"Lu jalan cepet banget sih.." ucap zyzy yang nafasnya masih tidak beraturan.

"Mau apa?" Tanya zico to the point, membuat zyzy sedikit kesal saat memandang wajahnya yang arogan.

"Gue mau minta tolong lo buat jadi guru les privat gue"
"Ogah" ucap zico yang sudah melangkahkan kakinya dan diikuti oleh zyzy

"Ayolah co bantuin gue, lo tega gue dapet nilai kecil?"
"Gue gak peduli"
"Gue bakal bayar lo mahal" zico hanya diam tanpa menjawab apapun ataupun menghentikan langkahnya

Dare And Nerd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang