016 - WHO IS HE??

259 25 1
                                    

Rara, lyly dan menatap bingung ke arah zyzy dan rio.

"Zico udah balik?"

"Entah, tapi dosen baru di kelas gue mirip bangeet sama zico ly"

"Mungkin emang dia kali" ucap rara santai lalu memasukan kembali makanan yang tadi dia hiraukan.

"Gak mungkin, dia aja gak kenal gue logika aja dia seumuran sama kita masa tiba-tiba jadi dosen"

"Dia gak kenal lo juga yo?" Rio menggelengkan kepalanya, tidak berniat menjawab pertanyaan bima karena masih menerima suapan dari sang kekasih.

"Namanya siapa?" Kini caca bertanya dengan wajahnya yang lugu yang masih memakan permen lolipop.

"Virendra Alzico, lo kenal ca?"

"Enggak" ucap caca dengan polosnya walaupun sekarang semua teman-temannya sedang ingin memaki dirinya.

"Kayak pernah denger tu nama" ucap lyly yang sedang mengingat nama yang tidak asing baginya. Hingga zyzy melihat alzico sedang berjalan ke arah parkiran.

"Tu tu orangnya tuh" semua sahabatnya kini melihat ke arah alzico berjalan ke arah parkiran.

"Fiks dia bukan zico" teriak zyzy membuat mereka terkejut lalu menatap ke arah zyzy.

"Sok tau"

"Gue setuju sih sama zyzy dia bukan zico" ucap keenan tiba-tiba. Mereka menatap heran ke arah keenan yang sejak tadi hanya diam bahkan tidak terkejut mendengar cerita zyzy tentang zico dan dosen baru nya.

"Kok lu jadi nyimpulin gitu?"

"Walaupun keliatan dari luar mereka itu mirip, tapi dari postur enggak kalo kalian perhatiin rahang, bentuk muka nya juga beda dan...." Keenan menjeda kalimatnya membuat para sahabatnya yang serius menyimak ceritanya.

"Serius amat berasa di introgasi gue"

"Ya elaah ni anak, ayoo cepet lanjutin penasaran" keenan menghela nafasnya

"Dan keliatan dari mukak umurnya udah dewasa"

"Oooh" ucap mereka bersamaan  mulai menjauhkan badannya dan kembali melanjutkan makan dan minumnya.

"Yang suapin dong" rengek rio membuat semua sahabatnya muak dan jijik melihat adegan mesra di depannya. Iya setelah drama dare itu ternyata mereka saling nyaman bahkan cinta

"Duh lagi ribet kamu makan sendiri dulu"

"Yaang iih ayok lah"

"Yo jangan manja aku masih ribet" rio memanyunkan bibirnya membuat para sahabatnya menahan tawa.

"Mamama mau makan mau minum bikin sendiri" nyanyian rio yang baru saja mengambil makanan di kantin

"Cuci baju celana pun sendiri" lanjut bima membuat keenan bersemangat.

"Apalagi tanggal tua mendekati aku bagai bujangan yang tak punya istri" di lanjutkan bima yang sudah naik ke atas meja menatap wajah kusut rio.

"Nasib memang nasib jadi begini" lanjut rio yang sudah meletakan makanan di meja dan berakting seolah-olah hidup yang menyedihkan.

"Semuanya apa-apa kulakukan sendiri" ke empat perempuan itu hanya menggeleng kepalanya melihat kelakuan para sahabatnya.

"Lama-lama mumet juga eeh kalo begini bisa talak tilu talak tilu" lanjut keenan lagi yang sudah bernyanyi diatas meja membuat semua mata tertuju ke arah mereka.

"Alalatum jahe jahe aca aca nehi adug biyung inyong ora sudi" nyanyi mereka bersamaan di iringi dengan jogetan dan musik yang di setel dari tadi oleh salah satu mahasiwa disana.

"Rio turun gak! Malu" namun rio tak menghiraukan ucapan rara malah semakin melanjutkan goyangannya sehingga dengan terpaksa rara menarik kuping rio dan menyeret rio keluar kantin.

Selesai sudah pertunjukan kecil di kantin yang membuat semua orang terhibur karena kekocakan keenan, bima dan rio tadi.

"Terimakasih, terimakasih" ucap keenan dan rio yang masih berdiri di atas meja dan menunduk seolah-olah ini panggung megah miliknya.

"Urat malu lo bedua udah putus ya"

"Itu seru tau zy, lu gak pernah kan denger suara merdu gue" ucap keenan dengan pedenya membuat zyzy dan lyly muak beda halnya dengan caca yang tiba-tiba tepuk tangan.

"Ni anak sehat?" Tanya keenan menatap horor ke arah caca yang tertawa terbahak-bahak.

"Ca lu gak kesambet kan?"

"Enggak ly, caca ketawa liat keenan sama bima tadi nyanyi seru" ucapnya antusias beda halnya dengan ke empat sahabatnya yang sudah tepuk jidat lagi melihat kelakuan caca.

"Malam ini club yok"

"Gue sih gas"

"Gue apalagi sekalian gue pdkt sama winda"

"Pdkt mulu pacaran kagak" ucap zyzy yang sudah tertawa terbahak-bahak mengejek keenan karena statusnya masih abu-abu dengan winda sang pujaan hati.

"Daripada lu jomblo ngenes"

"Gue single bukan jomblo yee"

"Udah-udah lu gimana zy?" Bima menengahi pertengkaran antara zyzy dan keenan yang sering terjadi, jika tidak ada yang menengahi pertengkaran mereka sudah di pastikan itu akan berlangsung lama.

"Males aah tugas gue banyak"

"Aelah zy sejak kapan lu peduli sama tugas-tugas lu, ayolah yayyaaa"

"Emang ngapa kalo gue gak dateng hah?"

"Lo tau sendiri nyokap gue, kalo gue keluar gak sama lo gue pasti gak di kasih"

"Kayak anak perawan lu aah ribet" ucap keenan yang memang suka ceplas ceplos dan berhasil membuat bima menatap tajam ke arah keenan namun keenan hanya nyengir kuda.

"Ayolaah zy yayaa gue mau ketemu pacar gue zy" bima menampakan pupy eyes nya dan berhasil membuat zyzy mengalah

"Oke jam 7 jemput gue di rumah gak ada telat-telat an" 

"Siap bos"

"Gue pulang dulu bye" zyzy bangun dari duduknya lalu pergi meninggalkan para sahabatnya.

Beberapa meter dari rumahnya zyzy melihat sebuah mobil di depan rumahnya, bahkan kedua orang tua dan darren sedang asik berbincang dengan laki-laki di dalam mobil.

Mobil zyzy mendekat bersamaan dengan mobil asing itu pergi meninggalkan rumah zyzy. Setelah memarkirkan mobilnya zyzy segera masuk ke dalam rumah mewah milik kedua orang tuanya.

"Hullaa i'm home" teriak zyzy kebiasaan ketika dia memasuki rumah jika dari luar.

"Zy jangan teriak ih" tegur sang bunda sedangkan zyzy hany menyengir lalu mendekat ke arah kedua orang tuanya yang sedang duduk santai.

"Hehe maaf"

"Ganti baju dulu sana" zyzy menggeleng kepalanya dan memeluk tubuh ayahnya tanpa mau melepaskan pelukannya

"Hmm ntar masih nyaman bun" daniel tersenyum melihat kelakuan anaknya yang sangat manja dengannya.

"Yah tadi itu siapa?"

"Siapa?"

"Tadi zy liat ada mobil di depan itu siapa?"

"Anak temennya ayah, kenapa?"

"Gak papa sih cuma zy kayak kenal"

"Mana kenal lo pebisnis muda kek dia, tongkrongan lo kan jamet semua" samber sang kakak yang baru saja mendaratkan bokongnya di sofa empuk

"Bang gue ada hadiah bua lo"

"Tumben lu baik, mana hadiahnya?" Zyzy melempar tasnya tepat mengenai wajah darren lalu kabur begitu saja

"ZYZY DASAR ADIK LUCKNUT!!" teriak darren tapi tak dihiraukan oleh zyzy.

Dare And Nerd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang