Keesokan paginya....
Zyzy terbangun dari tidur nyenyak-nya terganggu karena cahaya yang menyilaukan matanya. Zyzy mendudukan dirinya menatap ke arah ravindra yang tidur di sofa.
Pipinya memanas saat mengingat kejadian semalam walaupun itu hanya ciuman tapi tetap saja zyzy merasa malu dan canggung.
"Zy anggap itu cuma kesalahan" ucapnya pada dirinya sendiri yang sudah beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi. Setelah beberapa menit zyzy yang keluar hanya menggunakan handuk kaget saat melihat ravindra yang sudah duduk di sofa.
"Iiih pak kok udah bangun sih?!"
"Berisik zy!"
"Tutup mata pak, saya mau ambil baju"
"Ambil tinggal ambil" ucap ravindra yang terkesan cuek lalu masuk ke dalam kamar mandi membuat zyzy lega.
"Pak yang lama ya mandinya saya butuh waktu buat ganti baju dan make up" teriak zyzy dari luar kamar mandi namun tidak ada jawaban sama sekali.
Namun belum ada 10 menit ravindra sudah keluar dengan lilitan handuk di pinggangnya dan rambut basah khas orang selesai keramas. Zyzy memaku saat melihat pemandangan di depannya perut kotak-kotak idaman semua wanita.
"Kenapa?" Zyzy langsung sadar dari lamunannya dan mencoba untuk menghindar dari pemandangan indah di depannya, ravindra hanya tersenyum tipis saat melihat kelakuan istrinya.
"Cepet, setelah ini kita sarapan dan pulang...."
"Ke rumah saya" lanjut ravindra yang membuat zyzy agak deg-deg an dan takut harus tinggal berdua dengan dosennya sendiri ya walaupun sejak kemarin sudah sah menjadi suaminya.
Zyzy memoles sedikit bibirnya dengan lipbam, sedangkan ravindra sudah keluar sejak tadi untuk membawa koper miliknya dam milik zyzy ke loby. Zyzy menghela nafasnya saat memencet tombol lift karena ketika dia sudah keluar dari hotel ini semuanya akan berubah.
Zyzy berjalan ke arah kedua keluarga yang sudah menunggu nya sejak tadi. Zyzy tersenyum ke arah mereka lalu memeluk ibunya seperti anak kecil yang enggan di tinggalkan orang tuanya.
"Yah, bun, ma, pa, mas, bang kita pulang duluan ya"
"Ayah titip zyzy ya vin"
"Iyaa yah" zyzy semakin memeluk bundanya dari sejak lahir ini kali pertama zyzy tidak serumah dengan orang tuanya.
"Udah lebay deh masih satu kota jugaan"
"Iyaa tapi tetep ajaa" ravindra membiarkan istrinya untuk memeluk kedua orang tua dan abangnya dulu.
Darren memeluk adiknya erat bahkan air matanya hampir menetes namun darren tahan walaupun zyzy sudah menangis sejak tadi.
"Jangan nangis, lo jelek kalo nangis"
"Abaang, zyzy sedih tau tinggalnya gak sama abang lagi"
"Astaga zy jangan lebay elaah deket ini kayak mau di tinggal mati aja deeh" ucap darren yang langsung mendapat pukulan keras dari zyzy.
Sebenarnya darren juga berat melepas adik perempuan satu-satunya tapi daniel tidak mau menunjukan itu ke adiknya. Setelah puas memeluk abangnya zyzy berjalan ke arah daniel yang sudah menunggu anak perempuannya untuk memeluknya.
"Maafin zy ya yah" ucapnya sambil menangis sesegukan, zyzy merasa bersalah selama ini membohongi ayahnya hingga harus berakhir seperti sekarang.
"Udah ayah maafin mau setua apapun kamu nanti kamu akan tetep jadi putri kecil ayah jadi.. kalo ada masalah apapun jangan segan buat cerita ke ayah" zyzy mengangguk memeluk erat cinta pertamanya begitupun dengan daniel mencium pucuk kepala anaknya penuh dengan kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare And Nerd
Teen FictionSeorang gadis nekat mendekati seorang laki-laki dalam waktu 14 hari yang tidak di sukainya hanya karena kalah bermain TOD bersama teman-temannya. Namun di hari 10 nya gadis itu hampir menyerah karena laki-laki itu masih saja dingin bahkan tidak per...