Nalu- A twist in time

1

Hal lain yang di ubah adalah usia mereka, di awal anime Lucy berusia 16 tahun dan Natsu berusia 17 tahun. Dalam cerita saya ketika mereka pertama kali bertemu di garis waktu asli, Lucy berusia 18 tahun dan Natsu berusia 20 tahun, jadi ketika mereka kembali ke masa lalu.  Lucy akan berusia 16 tahun dan Natsu akan berusia 18 tahun.

______________________________________

Lucy tidak bisa bernapas.  Dia menatap langit merah darah dan dia tertawa.  Itu adalah suara putus asa yang menyedihkan tetapi karena dia tidak bisa mendapatkan cukup udara ke paru-parunya, itu keluar sebagai batuk mengi yang tinggi.  Kaki kirinya terperangkap di bawah tumpukan puing dan dia bisa merasakan batu itu menggigit kulitnya.  Rambutnya acak-acakan, pakaiannya robek dan setiap bagian tubuhnya sakit.

Dia dipenuhi memar, bekas luka dan goresan.  Dua jarinya patah dan darah merembes ke matanya dari pelipisnya.  Dia cukup yakin bahwa bahu kirinya terkilir.  Tidak ada humor dalam situasi ini tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa selain karena dia adalah Lucy dari Fairy Tail.  Cahaya Peri, mereka memanggilnya.  Dia melakukan satu-satunya hal yang bisa dia lakukan, dia tersenyum dan tertawa di hadapan rasa sakit dan keputusasaan yang mutlak.

Dia lemah.  Dia berpikir sendiri dalam apa yang mungkin merupakan saat-saat terakhirnya.  Berpikir kembali ke pertama kali dia bertemu Natsu di Hargeon, dia adalah seorang gadis kaya yang naif, terlindung, lari dari tanggung jawabnya dan hidupnya putus asa untuk petualangan dan untuk sebuah keluarga.  Dia sangat tidak siap untuk semua yang terjadi sejak bergabung dengan Tim Natsu, sungguh mengherankan dia belum mati.

Ada banyak kali di hari-hari awal petualangan mereka bahwa dia bertanya-tanya mengapa Natsu begitu bertekad untuk menjaganya?  Dia harus terus-menerus melindunginya tetapi pada saat yang sama dia mengabaikan pikiran untuk menjadi lebih kuat demi bersenang-senang dan ditenangkan oleh kata-kata teman-temannya.  Tak satu pun dari mereka ingin menyakiti perasaannya dan mereka mengatakan kepadanya bahwa dia tidak perlu berubah atau berlatih.  Mereka mencintainya apa adanya dan dia menghargai perasaan itu.

Namun melihat kembali hidupnya sekarang dia tahu bahwa dia telah bodoh.  Lucy telah berusia delapan belas tahun, mendambakan kehidupan yang lebih baik.  Sebaliknya, dia mendapati dirinya berada di tengah-tengah perang pada saat dia berusia dua puluh dan sahabat/pacar/kekasih/pasangannya sebenarnya adalah iblis.

Iblis yang telah lahir lebih dari 400 tahun yang lalu dan mati dan telah dihidupkan kembali dari kematian oleh saudaranya yang gila.  Kakak gila yang sebenarnya dikenal sebagai Penyihir Kegelapan dan orang paling jahat di planet ini.  Dia tidak suka berpikir terlalu dalam tentang status hubungannya dengan Natsu.

Itu terlalu membingungkan.  Ada begitu banyak di antara mereka sehingga dia tidak tahu harus memanggil mereka apa, tetapi sekarang di sini dia berada di tengah-tengah perang sehingga mereka tidak bisa menang, sekarat.

Dia tidak bisa bergerak.  Dia mencoba menggerakkan jari-jari kakinya atau setidaknya menggerakkan jari-jarinya dan dia tidak bisa.  Dia tidak memiliki kekuatan sihir yang tersisa dan bahkan tidak ada energi untuk mencoba menggerakkan jarinya lagi.  Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Natsu.  Dia berhadapan dengan kakaknya, dia tahu itu.

Dia bisa merasakan panas dari apinya sepanjang jalan di sini, tetapi dia tidak tahu apakah dia menang atau kalah.  Namun meskipun dia memiliki kepercayaan padanya, dia yakin bahwa bahkan jika dia menang pada saat dia kembali ke sisinya, dia akan lama pergi.

Dia bisa mendengar suara pertempuran di sekelilingnya.  Itu semacam mengingatkannya pada saat mereka bertarung melawan naga setelah pertandingan sihir besar tetapi pada saat yang sama itu terasa seperti seumur hidup yang lalu.  Semua petualangan mereka tampak seperti seumur hidup yang lalu.