-happy reading-
Kini jevanno sedang menikmati angin malam di atas balkon sambil menghisap rokok nya
Ia tertawa sendiri saat teringat masa masa nya saat bersama almarhum kakak nya
Ia teringat saat dirinya mengajak kakak nya buat bolos sekolah"vano" teriak papa nya di bawah sana
Wajah Jevanno langsung berubah,
Ia menghampiri kedua orangtuanya yang sedang menunggunya di ruang tamu"kemasi barang barang kamu, papa bakal bawa kamu ke eropa" ucap papanya yang tanpa melihat ke arah Jevanno
Jevanno hanya diam
Nurul mendekati jevanno lalu memegang lengan nya
"mama setuju?"
Tanya nya
Jevanno langsung tertawa"emangnya kalian siapa mau nyuruh nyuruh aku pergi" ucapnya lalu menepuk nepuk tangannya
"oh atau jangan jangan kalian pengen nyingkirin aku, seperti kalian nyingkirin bang alva,supaya kalian dapetin rumah ini dan mendapat warisan kakek lalu kalian kasi ke anak anak baru kalian" ucap jevanno sambil tertawaIa teringat saat kakak nya dipaksa buat pindah sekolah ke italia oleh orangtuanya
"VANO" teriak rahmat, darah nya sudah mendidih mendengar apa yang di ucapkan anak nya
Dengan cepat ia menampar pipi Jevanno
*PlakkKepala Jevanno agak menoleh karena tamparan dari papa nya
"kenapa kamu jadi anak yang sangat pembangkang" ucap rahmat
Mata jevanno memanas
"kalau kalian tidak mengirim bang alva ke italia,dan kalau kalian berusaha keras buat nyembuhin bang alva,aku gak bakalan ky gini"Jevanno mencengkeram baju papa nya
"TAPI APA? kalian hanya sibuk dengan selingkuhan kalian masing masing"Ia menatap mama nya lalu tertawa
"orang tua bajingan" umpat nyaRahmat menggertakkan gigi nya, ia langsung menarik lengan jevanno lalu menampar pipinya
Sehingga mengeluarkan darah segar dari ujung bibir jevannoRahmat menarik tangan nurul lalu keluar dari rumah tanpa mendengar umpatan dari jevanno
"BAJINGAN" teriak jevanno
Liana kini sedang sibuk dengan handphone nya
Saat ini ia sendiri di rumahKarena mama papanya lagi keluar kota
Ia mengerutkan keningnya saat melihat jevanno sedang menelfon nya
"halo jev" angkat nya
"keluar, gue di depan rumah lu" ucap jevanno di balik telfon
Liana melihat ke jam dinding
22.36
"oke bentar"Liana dengan cepat berlari kebawah dan membuka pintu rumahnya
Ia kaget melihat wajah jevanno yang lebamJevanno langsung memeluk liana dengan erat
Liana membalas pelukan jevanno lalu mengusap punggungnya
Hati jevanno terasa hangat,tanpa ia sadari ia menangis sambil memeluk liana
Liana yang menyadari itu langsung menganggukkan kepalanya
"habis berantem sama mama papa lu ya?" tanya lianaJevanno melepaskan pelukannya
Liana tersenyum hangat
"masuk" ia mempersilakan jevanno masuk ke dalam rumahnyaJevanno duduk di ruang tamu,
Dan Liana sibuk mengoleskan salep ke pipi Jevanno yang lebam"sakit ya?" ucap liana yang memerhatikan pipi Jevanno
"gak" sahut jevanno singkat
Liana mengangguk lalu memeluk tubuh jevanno
Jevanno menangis sejadi-jadinya, entah angin apa yang membuatnya cengeng didepan liana
"gue benci mama papa gue" ucap jevanno
Liana mengusap punggung jevanno dengan lembut
"disaat kakak gue berjuang keras buat hidup,tapi mereka hanya sibuk dengan selingkuhan nya masing-masing, orang tua sialan"
Mata liana mulai berkaca-kaca,ia semakin mengeratkan pelukannya
Setelah 15 menit, jevanno melepaskan pelukannya tapi tangan liana masi melingkar di pinggang nya
Jevanno tertawa kecil
"yang benar saja,gue yang nangis dia yang tidur" ucapnyaJevanno memperhatikan wajah liana
"pretty girl" ucapnya lalu mengusap pipi LianaJevanno membaringkan tubuh liana ke kursi,lalu ia meninggalkan nya
-
Jam menunjukkan pukul 00.56
Jevanno sampai dirumahnya dan langsung naik ke kamarnyaIa masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya
setelah itu ia bercermin,
matanya langsung terfokus kertas yang berukuran segi empat yang beberapa bulan yang lalu ia tempelWajah nya langsung berubah saat membaca tulisan yang ada di kertas itu
"Semua orang yang gue sayang bakalan pergi ninggalin gue"
Ia dengan cepat mencabut kertas itu lalu membuangnya ke tempat sampah
Ia merebahkan diri nya ke tempat tidur, lalu membuka handphone nya
"gue gak mau lu pergi liana" ucapnya yang melihat foto liana
♡♡♡
Salam dari author
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANNO [REVISI]
Teen FictionSetelah badai datanglah pelangi Seorang jevanno gahardian tidak percaya dengan kata kata itu, hidupnya yang sudah sangat berantakan dan sudah tidak terlihat kebahagiaan membuat nya menjadi orang yang sangat dingin dan tak berperasaan jevanno said: A...