Part 22

21 4 0
                                    


-happy reading-

"jevanno" panggil sepasang suami istri yang baru saja datang
Tak lain adalah mama dan papa liana

"bagaimana keadaan liana" tanya Eva (mama liana)

Eva sudah tidak bisa menahan tangisnya, ia langsung memeluk suaminya

"apa kata dokter?" Tanya papa liana

Jevanno menggelengkan kepalanya
"dokternya belum keluar om"

"LIANA" teriak ara dengan mata berkaca-kaca

Ara mencengkeram baju Jevanno
"bilang sama gue siapa yang buat liana begini"

Mama liana dengan cepat memeluk Ara
"udah ara udah"

"tante liana tan" tangis Ara makin pecah

Setelah beberapa menit, dokter yang menangani liana keluar,tak lain adalah Dr.hilal (ayah ara)

"dokter bagaimana keadaan liana" ucap eva

"mungkin tadi Liana kaget jadi detak jantung nya tidak sinkron, do'ain semoga liana bisa menjalani masa komanya" ucap Dr.hilal

Ara dengan cepat memegang tangan ayahnya

"maksud ayah apasih, ayah udah janji sama Ara kalau ayah bakalan dapetin pendonor buat liana,tepatin janji ayah" ucap Ara

Jevanno mengerutkan keningnya,ia dibuat bingung sama keadaan sekarang
Apa yang dimaksud orang orang ini, jantung? koma? pendonor?

Papa liana menepuk pundak Jevanno, lalu mengajaknya keluar

Mereka duduk di taman rumah sakit

"liana udah beri tau kamu tentang penyakit dia?" Tanya papa liana

Jevanno langsung kaget
"penyakit? maksud om?"

Papa liana menepuk pundak Jevanno
"sebenarnya liana itu menderita kanker jantung koroner, alasan kami pindah ke sini karena kami ingin mengobati liana dan kami sekarang berusaha buat nyari pendonor yang cocok buat dia"
"maafin anak om ya jevanno kalau selama ini dia nyusahin kamu" 

Apa?
Jevanno tidak percaya apa yang ia dengar sekarang
Matanya mulai berkaca-kaca, bisa bisanya ia tidak tau kalau kekasihnya selama ini mengidap penyakit kanker

Jevanno mengacak acak rambutnya lalu memukul dirinya sendiri
Ia merasa bersalah sama Liana

-

"vano minum dulu" ara memberikan sebotol minuman ke Jevanno
Karena seharian ini jevanno hanya diam memandangi Liana tanpa meminum apapun

"om, tante sebaiknya kalian pulang buat istirahat, liana biar aku yang jaga sama vano"

"iya tante pulang buat ganti baju dulu, nanti kami kembali makasih ara" mama liana memeluk Ara dan mengusap kepala nya

"cantik banget sih pacar Jevanno" ucap Jevanno yang mengusap kepala liana,ia memandangi wajah liana lalu tersenyum tanpa ia sadari cairan bening keluar dari mata nya

"gue pacar macam apa sampai gak tau kalau pacar gue sendiri sedang sakit" ia menundukkan kepalanya

"udah van,gak ada gunanya salahin diri sendiri" ucap ara

Jevanno menggenggam tangan Liana
"cantik, bangun ya jangan lama lama tidur nya" ia sudah tidak bisa menahan tangisnya

♡♡♡

"liana gimana keadaan nya" tanya juan dan darren ke ara

Ara menggelengkan kepalanya
"belum ada perubahan"

Ini sudah hari ke 4 liana berbaring di rumah sakit

"vano, sebaiknya lu pulang dulu istirahat" ucap darren

Dan sudah 4 hari juga jevanno tidak pulang ke rumahnya, tidur dan makan nya juga tidak teratur

"vano pulang istirahat dulu nak, ada tante disini yang jagain liana"

Jevanno tidak menanggapi perkataan teman nya dan mama Liana
Ia berdiri mengambil jaketnya lalu keluar dari ruangan liana

Sesampainya di rumah ia bergegas mengambil handuk dan pergi membersihkan badannya yang terasa lengket

Setelah ia mandi,ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya lalu memejamkan matanya

♡♡♡

Salam dari author

JEVANNO [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang