gift.

6.3K 921 327
                                    

"Jae bentar." Asahi menahan tangan Jaehyuk sebelum pacarnya itu membuka pintu rumah, "ada yang kangen." katanya sembari mengambil satu helai bulu mata Jaehyuk yang jatuh di pipinya.

"hahaha, kamu ya?"

"g."

Jaehyuk kembali tertawa pelan, membuka pintu dan nempersilahkan Asahi untuk melangkah lebih dulu. "monggo, silahkan dek."

"apasih mas."

Ya walaupun ngomongnya jutek masih ada masnya lah ya.

"mau kemana sih?"

"ke cafe tempat Jeongwoo sama Ruto pernah partime ya, mas."

"Sa, lama-lama aku gak kesenengan lagi kalau dipanggil mas. Kamu ngomongnya kenapa kaya ke driver ojol sih???"

Asahi terkekeh geli, masuk ke dalam mobil setelah dibukakan pintunya. "ke cafe prince ya, mas sayang. Gitu gimana?"

Jaehyuk senyum, tangannya mengusak rambut Asahi pelan. "ya okelah haha." Lalu dia berjalan memutar untuk duduk di kursi kemudi.

Mobil mulai melaju, terkadang Jaehyuk nyetir sambil nyanyi ngikutin lagu. Moodnya jadi bagus lagi. Lalu tiba-tiba dia teringat sesuatu. Segera meraih tangan Asahi ketika berhenti di lampu merah.

"aduh kok aku bisa lupa sih, Sa."

"eh? Lupa apa?"

Tangan cantik Asahi dikecup pelan, "tanggal dua puluh, happy birthday sayangku."

Asahi tersenyum, "eh iya ya? Hahaha aku juga sampe lupa." iya, dia terlalu sibuk nyiapin surprise Jaehyuk sampe lupa ulang tahunnya sendiri.

"mau hadiah apa dari aku?"

"eum... Apa ya... Aku juga belum kasih hadiah ya ulang tahun kamu kemaren."

"gapapa sih, kamu pengen apa?"

"mau tuker-tukeran kado ga?" saran Asahi semangat.

Membuat Jaehyuk terkekeh gemas, lantas mencium punggung tangannya sekali lagi sebelum kembali mengatur kemudi. "boleh, surprise aja kadonya?"

"iya! Fix ya!"

"haha iya gemesku."

Perjalanan singkat menuju cafe sore itu terasa begitu manis. Jaehyuk beberapa kali mencuri kesempatan menggenggam tangan si kesayangan, memuji betapa cantiknya Asahi, dan tentu saja melontarkan kalimat-kalimat manis nyerempet cringe andalannya.

Dan seperti biasa Asahi hanya akan terkekeh, atau menoyor kepala pacaranya itu kalau gombalannya kelewat nyebelin. Dia jadi bingung, rencana surprisenya kan bikin Jaehyuk kesel atau sedih dulu. Tapi si pacar malah seneng-seneng gini. Hm, dia harus cari obrolan nih.

"Jae."

"apa, babe."

"tadi aku telfonan sama Kak June. Katanya titip salam, selamat sidangnya. Dari papa juga."

Jaehyuk mendadak diam, gatau kenapa jadi emo. "kenapa gaada yang ngucapin langsung ke aku sih. Sibuk aja semua sampe lupa kalau aku baru lulus."

"mereka kan lagi di luar kota, Jae. Wajar aja, mungkin emang lagi hectic ngurus ini itu. Tadi juga aku yang telfon duluan nanya di rumah ada siapa."

"ya gak segitunya juga kali... Perasaan dari dulu gini terus, sampe ngambil rapotku aja sering sama mamanya Jeongwoo. Gak peduli banget kayaknya mereka sama aku."

"Jae... Peduli kok, pasti. Cuman emang sibuknya lagi gak bisa ditinggal."

"papa sama abang emang lebih sayang bisnisnya daripada aku. Mama juga tuh, lebih sayang tanaman sama kue daripada aku kayaknya. Ulang tahun aku kemaren aja gak ada yang inget. Aku anak pungut kali ya."

modus. [jaesahi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang