"Sa."
"hmm?" gumam Asahi tanpa menoleh sedikit pun pada Jaehyuk. Masih fokus pada layar komputernya.
"Saaa."
"apa?"
"Saaa."
Karena kesal akhirnya Asahi membalikan badannya guna melihat pacar bawelnya itu, "apasih—
"Sa, ekhm, Sa-sa, satu satu aku sayang kamu~ dua dua sayang kamu juga~ tiga tiga tetep sayang kamu~
"satu dua tiga, sayang Asa slalu~"
Oke, jadi Jaehyuk nyanyi lagu itu sambil gaya gaya aegyo, manyun lah, nge-wink lah, alay pokoknya. Mana pas di awal sok banget nyesuain nadanya, sebel.
Tapi gemes :(
—Asahi."gajelas."
"dih jahat."
"emang gajelas."
Jaehyuk terkekeh, "coba yang bagus gimana?"
"gamau ntar kamu mimisan."
"hahaha, paling juga kamu lebih aneh dari aku."
"kalau kamu senyum kalah ya? Beliin chatime." tantang Asahi, Jaehyuk senyum ngeremehin, siapa takut.
Kursi belajar Asahi maju, sampai lututnya beradu dengan lutut Jaehyuk yang sedang duduk di kasur. Detik selanjutnya kedua tangan Jaehyuk diraih, digenggam.
"Jeyuk hingg~"
Stage 1, Asahi kedip-kedip polos. Jaehyuk masih masang muka datar, padahal udah pengen ngarungin.
"Jeyuk, awuuu!"
"loh kok malah ngelolong kaya srikaya aja."
"serigala!"
"iya itu, ngapain sih—
Tangan Jaehyuk yang tadinya digenggam dilepas begitu saja, kirain Asahinya ngambek taunya malah buat love sign besar di atas kepalanya. Oke, lanjut stage 2.
"soalnya awuuu, awufyu~"
AAAAAAAAAAKKKKKKK GEMASSSSSSSSSSSSSSSS
—Jaehyuk.Mati-matian Jaehyuk menahan senyum dengan menggigit pipi dalamnya. Pacarnya gemes banget huhu.
"hingg? Kok ga senyum???"
Stage 3, puppy eyes tambah bibir mengerucut sedih.
Jaehyuk masih tahan, tangannya pengen banget naik buat nguyel pipi pacarnya tadi dia alihin buat nyubit pahanya sendiri.
"hihihi, yakin??"
Gawat, tangan Asahi naik, menangkup wajah Jaehyuk. Lalu ibu jarinya mengelus pipi itu dengan lembut.
"Jeyuk coba matanya merem!"
"hah?"
"merem, cintaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
modus. [jaesahi]
Fanfiction"Asa!" "jauh-jauh lo, gue tau lo mau modus." "yah ketauan." Cerita tentang si modus Jaehyuk yang berusaha setengah mati buat dapetin hati manusia paling tsundere, Hamada Asahi.