Bagian 5

0 0 0
                                    

Quest 5 : Buatlah sebuah konflik yang melibatkan tokoh utama dengan lawan jenisnya(calon couplenya). Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.

Suara tapak kaki yang saling beradu dengan kecepatan tinggi, menembus jalanan yang penuh dengan debu. Setengah perjalanan Yana berhenti mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Napasnya memburu karena berlari begitu cepat.

Diusapnya keringat yang membanjiri dahinya dengan tangan kanan. Melihat ada halte, Yana memutuskan duduk sejenak.

"Ini nih yang namanya nasib. Kalau aja mami bangunin aku lebih pagi, kan, gak bakalan telat naik bis!"

Tiba-tiba senyum Yana merekah melihat seorang laki-laki yang berseragam sama dengannya, mengendarai motor tak jauh dari tempatnya duduk. Batik biru ciri khas hari Rabu dan Kamis itu memang lain dari yang lain. Yana yakin laki-laki itu menuju satu tujuan yaitu SMK Andromeda.

Dengan satu loncatan, Yana menghadang si pengemudi dengan merentangkan kedua tangannya.

"STOP!" teriak Yana.

Si pengemudi mengerem laju motornya mendadak, hingga menimbulkan bunyi decitan, "Astaghfirullah,"

Saat hendak menegur gadis yang hampir ditabraknya, tak ada batang hidung si dia.

"Ayo, cepetan, dong. Udah telat banget, nih!" Layaknya tak punya salah, Yana sudah nangkring di jok belakang si pengemudi.

Lantaran terkejut melihat ada perempuan yang berdekatan dengannya. Si pengemudi menyentak sepedanya dan aksinya tersebut sukses membuat Yana oleng.

"Woi, woi, jatuh nih!" teriak Yana histeris.

Takut jatuh ke belakang, Yana pun memeluk tubuh si pengemudi. Bagai tersengat listrik bertegangan tinggi si pengemudi pun terlonjak kaget.

Karena hal itu membuat si pengemudi risih, jadi tanpa ba-bi-bu lagi dia langsung turun dari motornya. Padahal motornya belum sempat dia turunkan standarnya. Alhasil motor lecet karena jatuh ke arah yang berlawanan. Yana yang masih menempel di punggungnya si pengemudi merosot jatuh ke aspal.

"Aw!" Yana merintih kesakitan, memegangi pantatnya yang mencium aspal.

Yana mendelik melihat si pengemudi yang hanya melihat dari balik helm tanpa rasa ingin menolong.

"Jadi cowok tuh pengertian dikit, napa?"

Yana mencoba menggapai tangan si pengemudi, tetapi si pengemudi menghindar dan memilih mengambil motornya yang jatuh.

"Dilarang bagi yang bukan mahram untuk saling bersentuhan. Anda bisa bangun sendiri,"

Setelah mengatakan hal itu si pengemudi pergi begitu saja.

"Woi, bangsat! Awas lo, ya." ancam Yana.

Kini, tinggal Yana sendirian meratapi nasibnya.

"Nasib sial part 2, wow!" gumamnya.

Akhirnya Yana tiba di sekolah dalam keadaan yang mengenaskan. Datang telat, iya. Baju kotor, iya. Capek, iya. Keadaan ini membuatnya memutar otak untuk masuk tanpa ketahuan.

"Kamu, ikut saya!" titah seseorang yang berdiri di belakang Yana.

Tapi hari ini sepertinya adalah hari kesialan untuknya. Belum juga beraksi, sudah ketahuan.

Yana berbalik dengan cengengesan, "iya, pak?"

Yana membulatkan matanya melihat luka yang cukup parah di wajah sebelah kanan laki-laki itu. Kemudian menyipit, ada yang tidak asing di tubuh laki-laki itu. Jam tangan warna hitam.

"Silahkan ikut saya dengan tenang ke ruangan BK!" titahnya.

"TUNGGU!"

"LO SI BANGSAT TADI, KAN?" teriak Yana.

"Saya Haydar, bukan apa yang kau sebutkan." jelas Haydar.

"SIALAN," maki Yana.

449 kata
Rin_Blueberry
wga_academy

Buyung Upik (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang