Air mata itu terlihat berlomba lomba mengalir dari mata indah seorang lelaki manis. Tangannya terus memegang erat jaket jeans yang dia pakai.
Kedua tungkai kakinya terus melangkah cepat. Berlari secepat yang dia bisa untuk menghindari laki laki yang tengah mengejarnya dari belakang.
Mulutnya sudah berkali kali terbuka. Mengeluarkan berbagai suara teriakan dan pekikan meminta pertolongan.
Tapi usahanya itu sia sia. Karna tidak akan ada satu orang pun yang akan mendengar pekikan dan teriakannya itu.
Semakin lama kedua kakinya terasa sangat sakit. Jantungnya kembali berdegup kencang saat kaki kanannya tersandung sebuah kain merah.
Brugh
Laki laki manis itu meringis kesakitan dan langsung menatap kaget kearah pergelangan kaki kanannya yang membengkak.
Kakinya terkilir saat dia terjatuh tadi.
Kemudian dengan bergetar Jungwon menatap kearah depannya dan sudah melihat laki laki itu.
Laki laki yang terus mengejarnya sejak 17 menit yang lalu.
Tatapan mata laki laki itu menajam dan dengan seringainya dia mengangkat pisau daging ditangannya.
Sedangkan laki laki manis tadi masih menatapnya dengan pandangan takut. Benar benar takut.
Tangannya yang bebas segera bertangkup. Matanya memelas dan air mata itu kembali mengalir deras.
Ntah apa yang laki laki manis itu perbuat sehingga membuat laki laki lainnya marah dan merasa ingin membunuhnya.
"A-Aku mohon lepaskan aku." Kata laki laki manis itu sambil terisak kecil.
Dia benar benar tidak tau kalau perbuatan isengnya akan membuat dirinya mati ditangan laki laki misterius didepannya.
Jika dia tau akan berdampak seperti ini, laki laki manis itu memilih untuk tidak melakukan perbuatan isengnya.
Jungwon, laki laki manis itu menelan ludahnya gugup saat laki laki didepannya menurunkan tangannya yang memegang pisau.
Dengan pandangan yang masih menajam, laki laki didepannya berjongkok didepan laki laki manis dan tersenyum.
Tangan kirinya mengelap kasar air mata di pipi gembul Jungwon.
Jungwon kembali bergetar dan sorot takutnya semakin menjadi saat tangan dingin laki laki itu menyentuh pipinya.
Mulutnya bergetar ingin mengatakan sebuah kata kata, tapi dia merasa tenggorokan nya sangat sakit.
Bahkan tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Laki laki didepannya tersenyum.
Senyum aneh yang terlihat sangat menyeramkan Dimata Jungwon.
Kepala laki laki itu mendekat kearah kuping Jungwon, membuat laki laki manis itu memejamkan matanya takut.
Bahkan tubuhnya terus bergetar tanpa henti saat merasakan nafas laki laki itu sangat terasa di kupingnya.
Sedangkan laki laki itu hanya tersenyum melihat jungwoon yang amat sangat ketakutan. Benar benar sebuah Hiburan.
Tanpa berlama lama lagi, laki laki itu membuka mulutnya dan mengeluarkan suaranya. Dan hal itu mampu membuat kedua mata Jungwon membulat sempurna dengan rasa kaget yang membuat bulu kudungnya meremang seketika.
"Aku akan melepaskanmu manis, tetapi jangan harap aku akan benar benar melepaskanmu, karna setelah ini kamu harus terus bersamaku dan menjadi milikku!"
Dan setelah itu hanya suara tawa yang Jungwoon dengar setelah nya dia tidak mendengar suara suara lagi. Bahkan pandangannya sudah menghitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Blood and My Life
FanfictionAwalnya Jungwon iseng memasuki rumah mewah yang dibicarakan orang orang tentang si pemilik rumah yang terkesan sangat misterius. Dan tanpa dia tahu, keisengannya malah membuat malapetaka besar dan menyebabkan hidupnya tidak tenang. kenapa? "M-maafk...