10

1.1K 130 21
                                    

Hehe mau update banyak untuk Minggu ini

Warn⚠️ Typo bertebaran!

Sunghoon menatap sekeliling rumah keluarga Kim. Interior rumah ini terlihat sangat cantik dan rapih.

"Kak mau minum apa?" Sunghoon menolehkan kepalanya, menatap Jungwon yang tengah menatapnya sembari memegang nampan.

"Kamu masih sakit diam saja." Jawab Sunghoon.

Jungwon menggeleng dan menatap sabar kearah Sunghoon. "Mau minum apa?"

"Sudah saya bilang kamu diam saja. Kamu masih sak-"

"Tapi kakak tamu! Gak sopan kalau jungwon gak kasih minum!"

Jungwon menghentakkan kaki kanannya berkali kali karna kesal. Pipinya dia gembungkan dan mulutnya mengerucut sebal.

"Yaudah."

"Apa?" Sunghoon menarik tangan Jungwon dan memangku laki laki manis itu. Memeluknya dari belakang dengan erat dan menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher yang lebih muda.

Tentu saja Jungwon akan memberontak minta dilepaskan. "Lepas!"

"Tadi katanya nanya mau minum apa." Badan Jungwon menegang saat suara berat milik Sunghoon mengintrupsi pendengarannya..

Sunghoon sendiri langsung tersenyum dan mengangkat wajahnya.

"Jungwon." Panggil Sunghoon lembut. Jungwon diam dan menundukkan kepalanya malu. Seketika sekelebat ingatan dimana Sunghoon menciumnya setelah memanggil nama nya pun muncul di dalam otaknya.

Ingatan terkutuk itu terus saja Berputar dan menghantui pikiran seorang Kim Jungwon. Pikiran yang sudah susah payah dia lupakan.

"A-apa." Cicit Jungwon malu.

"Saya haus."

"Y-ya mau minum apa?"

Ruangan mendadak hening. Jungwon sendiri sudah bersiap siap akan kabur jika tanda bahaya muncul dikepalanya.

Sedangkan Sunghoon masih setia memeluknya erat dan mengendus endus leher mulus milik Jungwoon.

"Minum darah kamu."

Bugh!

"Ahahaha aku hanya bercanda sayang."

Jungwon mengerucutkan bibirnya sebal. Laki laki itu barusan menyikut perut Sunghoon dengan kencang sampai laki laki itu sedikit terjungkal kebelakang.

Sedangkan Sunghoon malah tertawa puas saat Jungwon menyikut perutnya.

Tentu saja Jungwon jadi semakin jengkel. Bahkan laki laki manis itu sudah mengambil ancang ancang untuk melempar vas bunga kearah Sunghoon.

"Heh? Mau ngapain?"

"Ngelempar ini ke kepala lu!"

"Turunin!"

"Gak!"

Sunghoon bangun dan berusaha mengambil vas bunga berbahan dasar keramik dari pegangan Jungwon. Tetapi gagal, karna Jungwon yang tiba tiba saja berlari menghindar.

Helaan nafas lelah keluar dari mulut Sunghoon. Laki laki itu mengubah ekspresi nya menjadi ekspresi lelah.

"Jungwon." Panggil sunghoon yang sudah kembali duduk dan bersandar di punggung sofa. Tangan kanannya menepuk tepuk tempat sebelahnya yang masih kosong. Bermaksud untuk menyuruh Jungwon duduk disampingnya.

Tentu saja Jungwon menolak. Dia itu panikan dan mudah percaya. Dia takut jika saat laki laki manis itu duduk disebelah yang lebih tua. Maka si dominan akan melukainya agak bisa meminum darah si manis.

My Blood and My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang