5

1.3K 171 38
                                    

Eummm mau nanya
Kalian lebih suka aku up seminggu 2 kali
Atau dua Minggu 5 kali?

WARNING!⚠️ TYPO BERTEBARAN






Jungwon meneguk ludahnya kasar. Kedua kakinya terus terusan berlari secepat mungkin.

Jungwon tiba tiba teringat akan rumor dan peringatan ibu ibu kompleks tentang rumah misterius ini.

Seharusnya jungwon mendengarkan mereka kan? Coba saja kalau Jungwon tidak membantah dan memilih untuk mendengarkan ibu ibu itu.

Pasti sekarang dia tengah bermain PS dengan santai dirumah sambil memakan popcorn dan camilan lainnya kan?

Tetapi menyesal bukan hak yang tepat untuk saat ini.

Mau bagaimanapun semua sudah kejadian dan yang utama sekarang Jungwon harus bisa keluar dari rumah ini dan meminta bantuan kepada orang orang.

Jungwon berlari menuruni tangga dan tersenyum saat jarak dirinyalah dengan pintu utama rumah itu sudah dekat.

Saat sudah didepan pintu jungwon langsung membuka pintu itu. Tetapi nihil! Pintunya tidak bisa terbuka sama sekali.

Jungwon coba dobrak tetap saja usahanya jadi sia sia.

Bugh bugh bugh

Jungwon memukul pukul pintu dan menatap nanar pintu didepannya.

Benar benar tidak bisa dibuka? Rumah apa ini sebenarnya?!

Jungwon melihat sebuah jendela dan kaca besar disebelah pintu. Laki laki itu langsung mendekat dan mencoba membuka jendela.

Hasilnya juga nihil! Jendelanya gak bisa dibuka.

Bahkan Jungwon sudah mencoba untuk memecahkan kacanya tapi gak bisa. Setebal apasih kaca dirumah ini?

Jungwon terdiam saat salah satu roh muncul didepannya dan menatapnya dengan tatapan datar.

"Percuma saja! Rumah ini tidak ada jalan keluarnya!" Seru roh itu membuat Jungwon frustasi.

"Seriusan?!"

"Iyaaa bro! Ngeyel banget sih!"

Jungwon mengerang frustasi dan mengacak acak rambutnya. Sedangkan roh itu hanya menatapnya kasihan. Dulu dia juga seperti jungwon dan berakhir memilih untuk bunuh diri.

Tap tap tap

Jungwon dan roh itu menatap kearah tangga dan bisa mereka lihat laki laki tampan sipemilik rumah itu tengah tersenyum dengan baju yang dipenuhi bercak darah.

Jungwon tertegun saat tau laki laki itu adalah Kakak kelasnya disekolah yang tadi pagi terus terusan bertemu dengannya.

Salah satunya saat laki laki itu membuat penyok mesin penjual makanan.

"Mau lari kemana lagi? Yang Jungwon." Jungwon gugup saat laki laki itu semakin berjalan mendekat kearahnya dengan senyuman manis yang terlihat menyeramkan.

Jungwon menatap Roh disampingnya yang tengah menatapnya juga.

"Kalau mau selamat kamu lari saja, pasti ada jalan keluar disini dan aku akan membantumu. Tetapi kalau tertangkap, lebih baik bunuh diri."

Jungwon menatap gak terima dan mau protes, tapi roh itu keburu hilang bikin Jungwon mencak mencak kesal.

Kemudian tatapannya beralih kearah laki laki didepannya yang berjarak semakin menipis dengannya.

"Satu .... Dua....LARI!"

Jungwon membatin dan kembali berlari cepat membuat laki laki tadi tertawa pelan. Mau apalagi anak itu?

My Blood and My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang