1

2.1K 214 40
                                    

"Huffttt! Seharusnya gw bangun lebih awal! Bolos sekolah lagi deh gw!" Seorang laki laki manis terus saja mengeluh didepan cermin kamar mandi.

Sesuai perkataannya barusan. Laki laki itu terlambat bangun pagi dan mengakibatkan dirinya kembali bolos sekolah.

Sebenarnya bisa saja dia cepat cepat bersiap dan langsung berangkat ke sekolah, tapi dia menggunakan kesempatan bangun siang untuk tidak masuk ke sekolah.

Kenapa?

Pr Matematika dan Kimia yang membuatnya kesal.

Laki laki manis itu keluar dari kamar mandi dan menatap keseluruh penjuru kamar.

Tidak ada yang aneh, hanya saja keadaan kamarnya sangat berantakan.

Selimut dilantai, bantal yang bertebaran dimana mana, pakaian yang berceceran dilantai, banyak sampah makanan dilantai, dan juga buku bukunya yang terlihat sangat berantakan diatas meja belajar.

Laki laki manis itu mengedikkan bahu tidak peduli dan memilih untuk berjalan keluar dari kamar.

Pikirnya, nanti saja membersihkan kamarnya itu. Lagipula perutnya terus memberontak minta diisi makanan.

"Gak sekolah dek?" Laki laki manis itu terlonjak kaget saat sebuah suara mengagetkan nya dari samping kanan.

Laki laki itu lantas menoleh dan memberikan cengiran manisnya saat melihat sang Bunda menatapnya bingung.

"Jungwon tadi kesiangan Bunda....Jadinya Jungwon gak kesekolah." Jawabnya Pelan sambil memasang raut wajah menyesal.

Padahal dalam hati Jungwon merasa sangat panik. Apalagi yang Jungwon tau bunda nya itu masih diluar kota.

Kenapa sekarang bundanya sudah ada dirumah?

Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar jawaban si anak bungsu.

"Udah izin?" Jungwon diam dan menggelengkan kepalanya. Dia juga gak berniat izin sama sekali.

Wanita paruh baya itu menghela nafasnya pelan. Dirinya sudah lelah dengan tingkah anak bungsunya. Berbeda dengan dua kakaknya, Jungwon ini yang paling bikin capek dan bikin pusing dikeluarga.

Wanita itu lanjut berjalan diikuti Jungwon dibelakangnya.

"Nanti Bunda izinin ke wali kelas kamu. Tapi sebelum itu kamu gak boleh keluar keluar rumah! Mengerti!?" Jungwon hanya mengangguk dan tersenyum.

Kemudian menjawab- "Ya!" Dengan nada semangat.

Jungwon langsung berlari ketika mereka sampai didapur. Menarik salah satu kursi meja makan dan duduk disana.

Matanya menatap kearah bundanya yang sedang mengambil piring berisi pancakke untuknya.

Bunda Jungwon menaruh piring itu didepan sang anak, membuat Jungwon memekik senang.

Dengan cepat dan lahan Jungwon menghabiskan pancakke itu dengan brutal. Membuah Bunda nya geleng geleng kepala lagi.

Kalau diliat liat Jungwon kayak anak gak dikasih makan setahun.

Disaat sedang asik makan dan menikmati pancakke buatan bundanya tercinta, aktivitasnya teralihkan saat wanita itu membuka suara.

" Bunda nanti nyusul ayah lagi keluar kota." Jeda sebentar sebelum raut khawatir ditunjukkan wanita itu.

Jungwon mengerutkan keningnya menunggu kelanjutan ucapan sang bunda yang menggantung.

"Kamu nanti yang akur sama Kak Jay dan kak Sunoo. Jangan berantem! Kalau ada apa apa langsung telfon! Soalnya kali ini bunda sama ayah bakal disana selama satu bulan." Lanjut bunda nya itu bikin Jungwon mengerucutkan bibirnya.

My Blood and My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang