Sunghoon tersenyum lebar saat Pisau tajam miliknya menari indah diatas kulit mulus perempuan itu.
Penerangan yang remang remang dan jeritan kesakitan bersatu dalam ruangan bernuansa vintage itu. Menciptakan kesan seram dan menakutkan yang mampu membuat siapa saja bergidik ngeri.
Perempuan itu terus terusan menjerit dan menangis keras saat pisau cantik milik Sunghoon menggores kulitnya.
Berkali kali mulut yang biasa digunakan untuk berbicara menjijikan itu terus mengeluarkan kata ampun, maaf dan pertolongan.
Seperti biasa, saat mendengar nya sunghoon malah tertawa senang dan semakin menyiksa korbannya.
"Hiks apa yang saya perbuat pada anda-Akhh!" Sunghoon diam dan menggelengkan kepala nya pelan.
"Tidak ada." Kaki jenjang perempuan itu diluruskan oleh Sunghoon. Sedangkan si perempuan sudah keringat dingin.
Pikiran pikiran negatif muncul diotaknya. Dan dia tidak bodoh kalau Sunghoon pasti akan menggores kan pisau tajam di di kakinya.
Sunghoon menatap pisau ditangannya dan tersenyum tampan.
"Jangan nangis ya."
Baru saja ingin membalas perkataan Sunghoon, perempuan itu sudah menjerit kencang saat tikaman tikaman pisau mendarat dengan tidak manusiawi di kaki jenjangnya.
Jleb
Jleb
Jleb
Jleb
Jleb
Darah menyiprat dan mengalir deras dari kakiku perempuan itu. Sedangkan sunghoon malah tertawa geli melihat korbannya kesakitan.
Perasaan senang miliknya membuncah keluar saat dirinya menyiksa sang korban. Suara jeritan , tangisan, cipatan darah dan tikaman pisau bersatu membuat melody yang indah ditelinga laki laki dingin itu.
Sunghoon berdiri setelah menancapkan tikaman terakhir tetapi darah perempuan itu tidak kunjung berhenti mengalir.
"Tunggu ya."
Perempuan itu hanya menatap Sunghoon takut. Dan ketakutannya semakin menjadi saat Sunghoon berjalan kearah laci kecil dan mengambil banyak benda tajam dari sana.
Ada kapak, pisau daging, gergaji, dan banyak pisau pisau berukuran sedang lainnya yang Sunghoon ambil.
Selesai memilih pisau yang dia ambil, laki laki itu mengarahkan kakinya untuk berjalan mendekat kembali kearah perempuan tadi.
Senyum tampan diwajahnya semakin mengembang kala tidak sabar mendengar melody indah yang akan memenuhi ruangan.
Sunghoon menaruh benda benda itu dilantai, disebelahnya. Kemudian tangannya terulur untuk mengelus pucuk kepala perempuan itu.
"Nah anak manis pilih anggota tubuh yang akan kau relakan duluan." Sunghoon berucap dengan manis dan tenang.
Tidak ada jawaban membuat senyum tampan sunghoon luntur.
Laki laki itu mengambil pisau kecil dan menarik bagi perempuan tadi.
"Mulut diciptakan untuk berbicara bodoh!"
Seret!
Crasss!
Jeritan perempuan itu kembali terdengar saat mulut sexy itu tersobek. Tentu saja pelakunya sunghoon.
Sunghoon kembali tertawa. "Utututu sakit ya? Ditanya tuh jawab!"
Sunghoon menaruh pisau kecilnya dan beralih mengambil pisau berukuran sedang.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Blood and My Life
FanfictionAwalnya Jungwon iseng memasuki rumah mewah yang dibicarakan orang orang tentang si pemilik rumah yang terkesan sangat misterius. Dan tanpa dia tahu, keisengannya malah membuat malapetaka besar dan menyebabkan hidupnya tidak tenang. kenapa? "M-maafk...