Sejarah singkat dari kuda terkutuk ini:
Menurut sebuah buku yang ditulis seorang pendiri Magisterium, Abberelus Louch, berjudul The Gate of Hell.Kuda dari neraka konon merupakan tunggangan para iblis ketika mereka keluar ke muka bumi. Saat masa-masa perang di zaman dark age berlangsung.
Dikatakan juga, sekali mereka melihat ke arah manusia, tak peduli lawan atau kawan akan langsung dijadikan target, dikejar, hingga bisa mereka tangkap, lantas dicabik-cabik hingga tewas. Senjata pemusnah paling ampuh. Dan hanya para iblis yang dapat mengendalikan mereka.
Kini, kuda itu sudah terlanjur melihatku. Memincingkan sepasang mata merahnya, kaki depannya l berderap di lantai, hidungnya mendengus, terlihat marah seakan aku baru saja memukul pantatnya atau apa.
Sebagian diriku yakin kalau binatang neraka tersebut pasti punya alasan kenapa bisa berada di sini. Di dalam sekolahku. Malam ini. Bukannya aku terlalu percaya diri, namun aku yakin alasannya adalah. Karena aku. Dia pasti mencari ku. Entahlah. Anggap saja aku overthink dalam jenis paling buruk.
Kuda itu sudah mulai bergerak. Semakin mendekat. Aku berusaha keras untuk fokus serta meluncurkan sebuah mantra.
"Morst Cei!".
Angin dingin berembus kencang, disertai badai hujan salju. Dalam sekejap, separuh lorong telah berubah menjadi arena bermain ice skating. Kuda itu jatuh terjengkang akibat terpeleset, separuh badannya tampak membeku.
Aku segera memanfaatkan momen tersebut untuk melarikan diri. Aku baru sampai di tikungan lorong ruang guru ketika telingaku kembali menangkap derap langkahnya.
Astaga! Bagaimana mahluk itu bisa keluar dari zona membeku buatan ku?!.
Kepalaku berpikir keras. Mencari ide. Kemudian aku berpaling dan merapal mantra lain.
"Warrow heza".
Seketika puluhan panah meluncur dari segala penjuru ruangan, menembaki mahluk tersebut, mengurungnya ke dalam sebuah gelembung raksasa berwarna biru. Seharusnya dia bakal tenggelam di dalamnya.
Semestinya.
Namun sekali lagi. Masalahnya dia bukanlah mahluk biasa.
Lagi-lagi mantraku hanya berfungsi untuk sesaat pada mahluk tersebut, karena nyala api dari tubuh kuda neraka berubah menjadi badai berbentuk naga dan mampu memecahkan seluruh gelembung embunku.
Aku sudah berada di lobi sekolah ketika si kuda memuntahkan bola api dari dalam mulutnya, dengan sigap aku berhasil menghindar, namun api justru menyambar, mengenai segala penjuru sekolah, menyebabkan benda-benda terbakar.
"Efir!".
Aku mulai mengeluarkan mantra secara panik. Dari tanganku energi api terlempar, mengenai kuda neraka tersebut. Tapi....
KESALAHAN!.Bukannya terbakar, kuda tersebut malah menelan serangan apiku dan membalikkannya padaku.
Kali ini aku terlambat menghindar. Kakiku terkena kilatan energi berwarna merah tersebut. Sakit dan perih tak tertahankan menyebar melalui pembuluh darah mencapai dada. Spontan bibirku memekik, aku jatuh terjungkal ke atas lantai ubin keramik.Namun kuda itu semakin mendekat saja, sehingga aku memaksakan diriku untuk berdiri dan terus berlari, sementara si kuda jahanam ini terus menerus melempari ku serangan bola api yang keluar dari dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Nefertiti Trilogy (Book #01 : Midnight Sun).
FantasyMoira Lexxus telah menjadi seorang yatim piatu sejak berusia 6 tahun. Dan demi menyembunyikan identitasnya sebagai seorang Nefertiti, Moira terpaksa kembali ke kota Muine, kampung halaman ibunya. Tempat di mana dia akan mendapat perlindungan...