Teruntuk dirinya yang tak peka.

19 3 1
                                    

  Terbangun dari mimpi yang selalu terkait dengan kenyataan.

  Ah,remaja, aku tau aku labil. Rasa ini, seperti Tak biasanya ditengah ricuhnya sosialita;
bermain - main di pantai, taman, bahkan di pinggir jalan.

Tidak!. . .

  Virtualitas itu palsu berbalut bumbu - bumbu manis. Namun kulihat dirimu ceria layaknya anak kecil yang sedang menari didepan teras rumah menjelang senja.

  Berharap saat aku berpijak 21.
Aku mau kita berkeliling kota, dipayungi gulita malam, ditemani desiran angin.

  Dan disaat aku memulangkanmu pada ibumu. Sunyi akan selalu harmoni didalam gendang telingaku.

Berteriak, menyebut namamu.

-Tangguh2021

Abstraksi RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang