Mengingat puisi cinta waktu lalu, sekarang aku merasa seperti bertanya tanya kenapa saat itu aku mempunyai rasa Dan pikiran yang demikian.
Ternyata memang benar memainkan abstraksi itu diperlukan untuk memaksa pertumbuhan romansa kehidupan sehingga tercium hingga masa nanti.
Terkadang aku keliru, terkadang aku yakin dengan perkataanku. Yang namanya manusia pasti berubah ubah.
Yang pastinya kata 'memainkan' itu bersifat logis, namun aku memercayai adanya intuisi yang sifatnya spontanitas keluar dari diri remaja ini.
Masih ku selidiki apa itu sebenarnya aku, dimasa ini. Apakah menjadi manusia yang bernilai itu harus di masa dewasa? Lalu bagaimana dengan anak anak, apakah mereka tidak bernilai? Apalagi remaja yang penuh dengan tanda tanya disetiap pernyataan yang gurunya berikan.
Aku percaya adanya proses, kuperjuangkan. Cerita dari rasa hingga pikiran. Kujalani dengan keyakinan yang mendasar.
Nusa/8/11/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstraksi Remaja
Poetry~Menuang serangkaian kata dalam angan angan zaman~ Kumpulan kegelisahan Puisi dan monolog dari seorang remaja Ambil yang baik jika menurutmu baik. _Tangguh Wibawa J