Annyeong yeorobun
Huhu, maafkan daku udah 2 minggu ga up.
Maaf banget ya, tugasku lagi numpuk. Banget.
Pengen berusaha bagi waktu buat ngerjain tugas sama nulis wattpad tapi belum bisa😭
Tolong maklumi saya, kelas 9 tugas lagi banyak-banyak nya.Alhamdulillah tugas udah selesai, hari ini bisa up lagi.
Tengkyu yang udah setia nungguin cerita aku.
(Walau cuma 1/2 orang, sih😂 gapapa lah ya)Nggak usah berlama-lama lagi.
Let's to the topick.
Happy reading all.*****
"WOY, APA SIH MASALAH LO SAMA GUA, HAH?"
"Apaan sih lo dateng-dateng marah-marah"
"NGGAK USAH PURA-PURA NGGAK TAU LO!!"
"Loh, gue nggak tau apa-apa, gue baru ngobrol disini lo tiba-tiba dateng marah-marah"
"B*NGS*T"
Bugh...
Karena tidak terima dipukul tanpa alasan, dia membalas pukulan itu hingga kedua orang itu berantem. Namun, tak ada yang menghentikan mereka karena takut.
"WOY!!"
Mendengar teriakan itu, semua orang yang menonton perkelahian itu serentak menengok ke sumber suara dan mereka agak meregang agar dia bisa melerai kedua orang itu.
"Lo berdua bisa nggak gausah berantem di sekolah. Lo mau jadi pahlawan, Hah?! Sekolah buat belajar, bukan berantem. Ngerti nggak lo"
"Dia dulu" tunjuk laki-laki yang dipukul.
"Dia ngrebut pacar gue" balas laki-laki yang ngelabrak.
"Lo dulu"
"Lo dulu"
Mereka berdua malah melanjutkan pertengkaran mereka.
"STOP!!"
"Secantik apa sih cewe itu sampe direbutin?! Secantik Prilly Latuconsina? Sesabar Nagita Slavina? Sepinter Maudy Ayunda? Hah?!"
Mereka berdua diam tak berkutik mendengar penuturan ketua OSIS.
"Cewe tu banyak, ngapain kalian ngrebutin satu cewe yang nggak jelas hatinya buat siapa?! Lo, lo jangan asal tuduh dia ngrebut cewe lo. Karena tamu tidak akan masuk jika tidak dipersilahkan, dan tamu tak akan datang jika tak diundang"
"Dan lo juga, lo cowo, lo harusnya ngerti perasaan sesama cowo. Kalo tau cewe itu punya pacar, ya jangan dideketin" sambung Arkan.
"Lo berdua milih, mau dihukum sama gue atau guru BK?!" seperti biasa, Arkan memberikan jawaban yang sebenarnya tidak bisa dijawab, karena dua opsi itu sama-sama bahaya.
Mereka berdua hanya diam, mereka bingung mau jawab apa. Karena biasanya, pertanyaan itu hanyalah pertanyaan jebakan.
"Diem? Oke, ikut gue ke ruang BK" Arkan berbalik.
"Eh, Ar. Lo aja yang hukum" salah satu dari mereka menjawab.
Arkan menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah mereka berdua.
"Oke"
"Arkan kalo marah gantengnya tambah, anj*r"
"Cakep banget"
"Marah aja cakep, apalagi kalo senyum"
"Pengen dimarahin Arkan"
Arkan membawa mereka berdua ke toilet belakang sekolah. Toilet yang sebenarnya jarang dipakai, tapi sangat sangat kotor.
"Bersihin! 5 menit lagi gue kesini, harus udah bersih!"
Mereka berdua langsung membersihkan toilet -dengan terpaksa- setelah Arkan pergi.
*****
"Pesona nya ketos gila sih, marah-marah aja banyak yang suka lho" sindir Zena saat Arkan menghampiri mereka di kantin lantai 1.
"Bisa-bisanya pengen dimarahin sama ketos, yang ada nggak mau kali" sambung Ayara.
Arkan yang disindir hanya tersenyum manis.
"Siapa Ar? Kayaknya mukanya asing" tanya Nalen.
"Anak baru" jawab Arkan singkat.
"Gila sih, anak baru udah cari masalah aja" celetuk Gean.
"Jadi ceritanya, si anak baru dituduh ngrebut pacar Fandi?" tanya Alexa memastikan.
"Iya"
"Kasian, anak baru dituduh, mana ganteng lagi"
"Ekhemm" Gean berpura-pura batuk saat mendengar ucapan Icha.
4 Queens tertawa kecil melihat Gean.
Kriing...
Kriing...
Kriing...Mendengar suara bel, mereka ber-10 langsung kembali ke kelas mereka masing-masing. Kecuali Arkan, karena ia harus memeriksa pekerjaan Fandi dan Vino -anak baru-
*****
"
Siang semua. Berhubung Bu Fajar izin, jadi jam pelajaran Bahasa Indonesia pada siang hari ini kosong. Tapi, Bu Fajar tetap memberikan tugas kepada kita yaitu, mengerjakan buku paket halaman 100-110. Terima kasih" ucap Arkan memberikan pengumuman. Sebelum ke kelas, ia bertemu dengan guru piket dan ia disuruh untuk menyampaikan ke kelas XI IPA-1.
"Makasih Arkan" ucap siswi dengan kompak, kecuali 4 Queens.
"Thanks, Ar" ucap Ayara.
Arkan membalasnya dengan jempol kanan yang ia naikkan. Setelah itu, ia berjalan keluar.
Setelah Arkan keluar kelas, kelas XI IPA-1 menjadi rusuh.
"Basecamp nggak?" tanya Alexa pada 4 Queens.
Kini, mereka ber-4 sedang duduk di karpet belakang kelas bersama beberapa gadis lainnya yang duduk dengan jarak agak jauh.
*Biasalah, satu kelas terdiri dari beberapa suku, wkwk."Iya lah, gabut gue dirumah" jawab Zena.
"Iya, gue juga males, bokap dirumah soalnya" jawab Icha.
"Mau nginep dirumah gue?" tawar Ayara.
"Nanti deh, kalo aman gue balik aja nggak papa"
Ayara, Alexa, dan Zena memeluk Icha, menyalurkan kekuatan kepada Icha. Dan seolah-olah memberi tahu pada Icha, bahwa mereka bertiga akan selalu ada untuk Icha.
~~~~~
Bersambung.
Ada apa nich sama Icha?
Penasaran nggak?
Kalo penasaran, kalian bisa baca cerita aku dengan judul 'GEANCHA' itu cerita tentang Gean dan Icha, dan juga masalah Icha dan keluarganya.Tapiiii,, aku belum tau mau publish kapan, hehe.
Sebenernya aku udah nulis 2 chapter, tapi belum siap untuk publish.
Tunggu ya, wkwk.See you again, gais.
Stay tune!
Stay safe!
Stay health!Luv yu all♡♡