AYARA - 18

16 5 1
                                    

Annyeong yeorobun...
Mianhae, lama ga up😭
Beberapa minggu kemarin lagi sibuk banget😭

Berhubung aku bisa up sekarang, aku up sekarang aja ya...

Let's to the topick
Happy reading all

*****

"Gue turun duluan, udah dicariin Nalen" Ayara berdiri dari duduknya.

"Hem" jawab Sigra singkat, ia menatap Ayara hingga menutup pintu rooftop.

"Beruntung banget dia" gumam Sigra.

Entah siapa yang dimaksud beruntung oleh Sigra. Mungkin keduanya beruntung karena saling memiliki dan saling mencintai.

Ayara keluar dari lift dan melihat Nalen yang sudah menunggunya sambil melihat teman-temannya bermain PS.

"Aleenn!" Ayara sedikit berlari menghampiri 'sang pacar'.

Nalen yang merasa dirinya dipanggil pun membalikkan badannya.

"Dari mana?" tanya Nalen saat Ayara sudah di sampingnya.

"Biasalah" jawab Ayara singkat.

"Pulang yuk" ajak Ayara..

"Bro, duluan!" Pamit Nalen pada teman-temannya.

"Yoi, ati-ati!" jawab mereka yang sedang bermain PS.

Ayara dan Nalen berjalan beriringan menuju lift, dengan tangan Ayara yang ia lingkarkan di lengan Nalen, saat lift terbuka mereka berdua memasuki lift dan memencet tombol menuju basement.

Sesampainya di basement, mereka berdua pun menuju motor Nalen lalu memakai helm mereka masing-masing. Setelah itu, mereka lalu menaiki motor milik Nalen dan keluar dari basement.

*****

"Ayanaa!"

Ayara langsung berlari saat melihat Ayana jalan-jalan dengan Rina menggunakan kereta dorong bayi.

"Cuci tangan dulu!" Rina menepis tangan Ayara yang hendak menyentuh Ayana.

Ayara terkekeh, ia kemudian berdiri dan berjalan menuju keran yang ada di taman.

"Nalen juga"

Nalen yang berjalan menuju Ayana terhenti, lalu ia membalikkan badannya dan sedikit berlari menyusul Ayara yang sedang mencuci tangan.

Setelah mereka mencuci tangan menggunakan sabun, mereka bermain bersama Ayana.

"Jagain Ayana dulu ya! Mami mau mandi." perintah Rina kepada Ayara dan Nalen.

"Okey" jawab mereka berdua.

Mereka berdua bercerita kepada Ayana tentang sekolah mereka, dan Ayana merespon dengan ocehan yang tidak jelas. Namun, justru membuat mereka berdua tertawa.

Mereka bertiga menghabiskan sore ini bersama. Jika dilihat, mereka sudah seperti keluarga kecil yang bahagia. Rina yang melihatnya pun ikut senang, dan membayangkan yang berada disana adalah Reina dan suaminya.

"Ya Allah, berikan kebahagiaan kepada mereka. Jagalah mereka, lindungilah mereka, dan selalu berikanlah mereka kesehatan. Buatlah mereka menjadi keluarga yang bahagia di jalanmu. Dan jagalah Reina disisimu hingga aku menyusulnya suatu saat nanti. Aamiin," Rina selalu memanjatkan doa kepada Tuhan untuk kebaikan dan kebahagiaan anak-anaknya, karena menurutnya kebahagiaan mereka juga merupakan kebahagiaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang