Annyeong yeorobun.
Maaf ya, mungkin aku bakal jarang publis cerita karena udah ujian-ujian, huhu.
Minta tolong doanya teman-teman🤗
Semoga dilancarkan ujian ku, dan juga ujian kalian.
Nggak nyangka bentar lagi SMA😭
Kayaknya SMP baru kemarin, tapi kenapa cepet banget rasanya😭
Sebelum ujian-ujian ku tambah banyak, InsyaaAllah aku akan berusaha untuk publis, okey.Let's to the topick
Happy reading...*****
Braakk....
"Akkhh!!" Rintih seseorang yang baru saja di dorong hingga menabrak tembok di belakangnya, tangan dan kakinya diikat dengan tali. Dihadapannya, sudah ada sekitar 30 orang anggota ATHELSTONE yang siap membuatnya tak bisa berjalan.
"Ada apa kak? Apa salah gue sama kalian?"
"Bisa-bisanya lo tanya 'ada apa' setelah apa yang lo lakuin ke kita?!" cibir Alexa.
"Bugiardo!!" Ayara tersenyum sinis.
(Pembohong *Italia)"Verräter haben kein Recht, ruhig zu leben!!" ucap Sigra, ia tetap memasang wajah dinginnya seperti biasa. (Pengkhianat tidak berhak untuk hidup dengan tenang *German)
"Diavolo!!" maki Nalen. (Setan *Italia)
"Kalian ngomong apa?" tanya Icha dengan polos.
ATHELSTONE dan 4 Queens yang awalnya memasang muka sangar hampir gagal karena menahan tawa.
"Sstt, nanti gue kasih tau" bisik Ayara.
Icha mengangguk dan menunjukkan jari jempol dan telunjuk yang disatukan mengisyaratkan 'oke'.
"Lo pikir kita nggak tau apa yang lo lakuin di belakang kita?!" ucap Varo dengan amarah.
"Apa kak? Gue nggak ngerti kalian ngomong apa"
Bugh...
"Jangan pura-pura nggak ngerti, b*n*s*t!!" Sigra menonjok rahang laki-laki itu.
ATHELSTONE dan Queens tidak menghentikan Sigra karena mereka pun merasa kesal.
"Gue--"
"Sekali lagi lo nyangkal, gue habisin lo disini juga!" Zeno sudah tidak bisa menahan emosinya.
"Masih mau nyangkal apa lagi lo, kalo udah ada buktinya kayak gini?" Zena menyambungkan laptopnya pada proyektor yang sudah mereka siapkan, dan dia memutar video 'itu'.
"Eh, tunggu-tunggu, itu bukannya Vino?"
"Vino siapa?"
"Anak baru"
"Loh, kok masuk markas Abigor?"
"Bukannya dia kemarin baru gabung ATHELSTONE?"
"Video in cepet, buat bukti"
"Iya-iya, ini gue udah videoin"
Zena mematikan video tersebut.
"Udah ngerti sekarang?" tanya Arkan.
"Gu-gue--"
"Mau alesan apa lagi? Mau alesan lo cuma lewat dan nggak sengaja masuk? Mau alesan rumah lo daerah sana? Basi!" cibir Alexa.
"Lo pikir bukti kita cuma ini? Kita punya banyak bukti lebih dari ini. Zen" Rendy memberi isyarat kepada Zena, Zena yang mengerti pun menganggukkan kepalanya.
Tak lama kemudian, di proyektor telah muncul foto-foto yang menunjukkan kebersamaan Vano dengan anggota Abigor. Bahkan, Vano juga memakai jaket Abigor.
Setelah melihat itu, Vano sudah tidak bisa menyangkal apapun. Ia kaget, darimana mereka mendapatkan bukti itu?
Seminggu yang lalu,
"Gue curiga sama anak baru" ucap Sigra tiba-tiba.
"Gue juga agak curiga sih, dia anak baru tapi langsung daftar jadi anggota ATHELSTONE" imbuh Gean.
"Yang lain jangan sampe tau dulu, kita harus cari dulu bukti yang kuat. Habis itu, kalo dia berulah baru kita ngomong ke mereka siapa dia yang sebenarnya"
Sigra dan Gean setuju dengan ide Nalen. Tak lama, Arkan, Varo, Zeno, dan 4 Queens datang, mereka bertiga pun menutup mulut, seolah tak terjadi apa-apa.
Dalam waktu seminggu, mereka bertiga telah mendapatkan banyak bukti yang kuat tentang apa yang mereka curigai. Tepat di hari ke 7 mereka tau, seluruh sekolah digemparkan dengan video tersebut. Inilah saatnya mereka bertiga menambahkan bukti-bukti itu.
*****
"Pliss kak, maafin gue, gue cuma disuruh mereka kak. Jujur, gue belum dapet informasi apapun tentang kalian kak"
"Pengkhianat, tetap pengkhianat!" ucap Farhan dengan sinis.
"Apa yang bisa gue lakuin buat kalian? Gue bakal turutin apapun" Vino memohon dengan nada putus asa.
"Bahkan untuk mengkhianati Abigor dan menjadi salah satu dari kita?" tanya Arkan.
"I-iya"
"Hahah, udah nggak yakin sih gue. Dia yang udah jadi anggota Abigor bertahun-tahun aja bisa khianat, apalagi kita yang baru kemarin?!" Zena tertawa sinis.
"Paling besok kalo dia diginiin sama Abigor langsung pindah haluan lagi" cibir Icha
"Lo baru aja khianatin kita, dan sekarang lo mohon-mohon sama kita? Nggak salah?!" imbuh Ayara.
"Nggak semudah itu kita kasih pengampunan buat pengkhianat!!" tambah Alexa.
"Queens mundur, ini waktunya kita--" Nalen memberi isyarat kepada Queens.
Queens paham apa yang akan mereka lakukan untuk membalas dendam, karena sebelum ke gudang, mereka sudah menyusun rencana.
"Sebenernya, nggak ada kata keroyokan di kamus besar ATHELSTONE. Tapi, karena lo udah berkhianat, maka nggak bisa dibiarin.
Bugh..
Bugh..
Bugh..
Plakk
"Aww, ngilu gue" ucap Ayara saat melihat adegan yang tidak pantas ditiru itu.
"Kayaknya sakit deh"
"Aww"
"Eh, udah-udah anak orang ini, kalo is dead kalian yang tanggung jawab" ucap Alexa yang membuat anggota ATHELSTONE malah tertawa.
Sebenarnya luka Vino tidak terlalu parah, karena 1 anggota hanya boleh menyentuh/memukul Vino 1 kali, kecuali Queens yang bahkan sama sekali tidak boleh menyentuh Vino.
"Bawa dia!" Sigra memerintahkan Andi dan Budi membawa Vino.
~~~~~
Bersambung.
Wah, kira-kira Vino dibawa kemana nih?!
Penasaran? Nantikan jawabannya di chapter selanjutnya.
Terima kasih.Tengkyu for reading gais.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya🤗Follow me on :
IG : cherilameliahafizhah
Tiktok : cherilameliahafizhah (authoramatir)