~ Happy Reading ~
_____
Berjalan menuju kantin syifa mengamati lingkungan sekolah yang mulai sepi karna bel sekolah yang sudah masuk dari tadi
Syifa memang sengaja pergi kekantin ketika bell sekolah sudah berbunyi karena dia ingin menghindari pemeran utama pria dan wanita. Dan kantinlah yang menjadi saksi cinta kisah mereka berdua nanti
Setelah berjalan sebentar syifa akhirnya sampai dikantin dan memang seperti yang diharapkan kantin yang sudah sepi tinggal beberapa anak saja
Berjalan menuju stand bakso syifa memasan makanannya. Setelah memesan makanan syifa mencari tempat duduk ditengah tengah
Ketika syifa mengangkat kepalanya dan melihat kebelakang syifa pun membulatkan matanya
Karna yang ia lihatlah pemeran utama pria dan wanita yang sedang bercanda bersama merasa shock syifa pun merasa jika ada udara dingin disekitar ketika tatapannya bertemu dengan faris
Mengangkat senyum sopan syifa pun tersenyum kepada faris dan menganggukkan kepalanya sopan sebagai salam
Memutar kembali kepalanya kedepan syifa merasa ingin menangis dan kesal. Bukankah tujuannya tadi ia menghindar dari tokoh utama, tapi kenapa ia selalu merasa akan selalu bertemu mereka dimanapun berada
Bukankah dinar anak yang disiplin tapi kenapa sekarang ketika bell sudah berbunyi ia tetap masih disini dengan faris
Merasa kesalpun syifa rasanya ingin sekali menggebrak meja didepannya tapi tetap saja syifa tidak berani melakukannya
Sial sial sial kenapa sih gue harus ketemu sama mereka lagi - batin syifa frustasi
Melihat pesanan bakso dan es teh nya datang syifa merasa senang, dia harus menenangkan pikirannya dengan makan bakso secepatnya setelah itu pergi dari kantin secepatnya
Karna makan terlalu cepat dan tidak mengunyah baksonya syifapun sampai akhirnya tersedak bakso
"Uuhuuk ... Uhukk"
Meminum es teh didepannya tapi baksonya masih menyangkut ditenggorokannya syifapun panik
Faris yang melihat syifa tersedak merasa khawatir dan berjalan kearahnya untuk membatunya
Tapi syifa yang melihat faris menghampirinya merasakan panik dihatinya ia merasa jika faris seperti malaikat maut yang mencabut nyawanya kapan saja
Ketika faris akan memukul pundaknya untuk mencoba mengeluarkan baksonya syifa malah menghindarinya seperti melihat setan
"Emh emh emhhh" kata syifa tidak jelas yang berharap faris dapat mengerti
Merasa bingung dengan syifa yang melambai lambaikan tangannya panik kearahnya dia pun bingung
Tanpa sepatah katapun faris memukul punggung syifa keras dan syifa yang merasa dipukul pun merasa marah dan memelototinya namun sebelum ingin bicara lagi syifa merasa jika bakso yang menyangkut ditenggorokannya keluar begitu dipukul oleh faris
"Uhuk uhuk hah heh hah" mengambil napas dalam dalam syifapun segera meminum sisa es teh nya
Setelah itu syifa merasa lega dan tenang ketika baksonya sudah keluar dan akhirnya dia ingat jika faris yang menolongnya syifapun merasa kalau faris itu baik tidak seperti yang dia pikirkan. Dan untuk sementara waktu syifa melupakan kejadian ketika hujan
Dengan senyum manis syifapun berterimakasih kepada faris
"Ehem, em makasih ris tadi udah nolongin gue" kata syifa
Melihat syifa yang berterimakasih kepadanya farispun mengangkat alisnya
"Hem , lagian gue nylamatin lu juga karna tadi dinar yang nyuruh gue. Kalau bukan karna dinar udah mati palingan lu disini" dalih faris
Sebenarnya faris berbohong bukan dinar yang menyuruhnya tapi hatinya sendiri yang memintanya untuk menolong syifa mengikuti kata hatinya akhirnya faris pun membantu syifa
Melihat faris yang masih mengejeknya syifapun merasa marah tapii dia harus menekan amarahnya dihati jika tidak ingin dibunuh nanti
"Haha lagian juga sama aja lu tetap nyelamatin gue akhirnya untuk kedua kalinya jadi gue mau ngucapin makasih" kikuk syifa
"Terserah" acuh faris
Dinar yang melihat dari kejauhan akhirnya menghampiri mereka
"Lu bukannya cewek yang waktu itu?"
Kata dinar"Aha iya kak waktu dikoridor" balas syifa tersenyum
"Lu gapapa kan?" tanya dinar
Kenapa selalu yang ditanya 'lu gapapa kan' ketika dia ketemu gue, mungkin ini takdir gue sial ketika ketemu mereka - batin syifa
"Gapapa kok kak cuma keselek doang tadi"
"Yaudah kalau gpp , kalau gitu gue sama faris pergi dulunya karna kelasnya udah masuk, lu juga buruan balik kekelas nanti kena hukum guru lu" kata dinar sambil memegang tangan faris dan bersiap untuk pergi
Melihat tangan dinar yang bergandengan tangan dengan faris seakan mengatakan menyatakan kepemilikannya membuat syifa memutar matanya malas
Lah emang mau nyebrang pakek pegangan tangan segala - batin syifa
"Yaudah yuk gue bantuin jalan. gandeng tangan gue kuat kuat kalau lu pingsan gak siap nanti hati mamas" kata faris mengapit tangan dinar
Huek gilaa gombalannya murahan banget - batin syifa bergidik jijik
"Iya kak duluan aja gue masih mau ngabisin baksonya" kata syifa
"Ti ati jan sampek keselek lagi, kalau mati nanti jadi hantu gentanyangan lu" ejek faris
"Hahaha bisa aja lu bercandanya ris" balas syifa tertawa tapi hatinya sangat kesel dan ingin menyiram faris dengan kuah bakso
Melihat mereka yang sudah pergi syifa akhirnya tidak tahan dan menendang kursi disampingnya keras
"Beh gak kuat gue njing kalau harus bersikap gini terus"
"Pengen banget gue semprot tu wajah pakek air comberan"
"Awah aja lu ris bakal gue balas lu, gue culik lu gue siksa habis lu, gue mutilasi tubuh lu, daging lu gue kasih makan buaya hahahahahah" syifapun tertawa penuh kemenangan dan seakan melihat masa ketika faris menjilat sepatunya seperti anjing
Puas dengan berkhayal syifapun merapikan pakaiannya dan berjalan kembali kekelas
Namun baru akan keluar kantin terdengar suara penjual bakso yang meneriakinya
"Non syifa bakso sama esnya belum dibayar"
Berhenti sebentar sambil mengibaskan tangan kebelakang syifapun juga balas berteriak
"Ngutang dulu buk besok saya bayar"
Tidak menghindarkan teriakan penjual bakso syifapun melanjutkan jalannya kembali kekelas
Bersambung...
____
Haii jangan lupa komen, vote dan follow akun ini untuk update selanjutnya tunggu info selanjutnya💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Transmigration
Fantasisyifa permatasari seorang cewek SMA biasa yang menjalani kehidupannya dengan selalu dimanja tiba tiba saja dirinya harus menerima fakta bahwa dia sekarang harus bertransmigrasi disalah satu novel favoritnya. Yang namanya sama seperti dia dan tragisn...