Chapter 38

732 46 7
                                    

~ Happy Reading ~

____

Pada saat ini entah kenapa tiba-tiba saja Aksa berbicara lembut kepada Syifa dan tatapannya kepada Syifa pun juga lembut seperti orang yang berbeda

Setelah mengatakan itu, Aksa pun terus menatap wajah tidur Syifa tanpa bosan dan tanpa disadarinya Aksa tertidur dengan tangan menggenggam tangan Syifa

____

Pagi harinya Syifa pun akhirnya terbangun, mengerjakan matanya dengan ringan Syifa pun mulai mengamati kondisi lingkungan disekitarnya. Begitu penglihatannya semakin jelas Syifa tau bahwasanya sekarang dirinya berada di sebuah ruangan entah rumah sakit atau klinik pikir Syifa.

Ketika akan menggerakkan badannya, Syifa merasa jika tubuhnya terasa lemah dan rasa sakit berupa nyeri di sekujur tubuhnya. Selain itu, Syifa merasa jika salah satu tangannya terasa panas dan Syifa akhirnya melihat bahwa terdapat seseorang yang sedang menggenggam tangannya dan tidur diatas tangannya. Syifa merasa heran terlebih lagi orang tersebut adalah cowo

"Aneh, siapa tu orang perasaan gua gada cowo dah"

Syifapun akhirnya mengingat kejadian tadi malam dimana dirinya yang mencoba menghindari Aksa sampai akhirnya terjatuh kedalam selokan. Bertemu dengan Aksa bukannya menolongnya tapi malah mengejeknya. Selepas itu Syifa pingsan dan tidak ingat apapun itulah yang dirasakannya.

jadi siapa dia? penyelamat? apa jono? - batin Syifa

Mencoba menggerakkan tangannya ringan supaya orang tersebut bangun karena Syifa penasaran ditambah tangannya terasa panas ketika menyentuh dahi si cowo tersebut.

Menggerakkan tangannya dengan ringan, akhirnya orang tersebut sepertinya merasakan pergerakannya dan dengan cepat mengangkat kepalanya. Begitu Syifa melihat orang tersebut mengangkat kepalanya Syifa pun tau siapa orang tersebut

"Anjir Aksa ngapain lu?" Sewot Syifa langsung begitu melihat bahwa orang yang tidur ditangannya adalah Aksa

Aksa pun juga kaget mendengar pertanyaan Syifa, Aksa terkaget melihat Syifa yang sudah bangun dan terlebih lagi Aksa tertidur dengan tangan menggenggam tangan Syifa. Otak Aksa pun mulai berfikir dengan cepat untuk mengatasi segala pertanyaan dari Syifa nantinya

"Dah bangun lu? bagus dah" jawab Aksa santai

Syifa yang mendengar jawaban santai Aksa pun bingung "Lu ngapain disini, jangan bilang lu yang nyelamatin gua?"

"Iya"

"Ga mungkin banget si lu yang bawa gua kesini"

"Kenapa ga mungkin? lu ada liat ada orang selain gua yang ada disini yang kemungkinan bawa lu kesini?"

"Haha, gimana gua percaya orang semalem lu aja sengaja biarin gua pingsan bukannya nolong malah lu liatin doang kocak, orang mana yang bakal percaya" jawab Syifa

"Serah lu dah, ga butuh diakuin juga pengorbanan gua"

"Dih pengorbanan kata lu? mang bole sepengorbanan itu? wkwk"

Aksa hanya mendengus ringan tak menanggapi perkataan Syifa dan memilih pergi untuk memanggil dokter supaya mengecek kondisi Syifa.

Syifa yang melihat Aksa pergi pun bertanya
"Mau kemana lu?"

"Kepo banget jadi orang" Setelah mengatakan itu Aksa langsung saja pergi tanpa menggubris panggilan Syifa

Syifa yang melihat Aksa pergi pun merasa sedikit sedih, sebenarnya Syifa cukup terhibur dengan adanya Aksa karna Aksa lah Syifa melupakan rasa nyeri yang ada ditubuhnya dan sebenernya Syifa percaya jika Aksa lah yang membawanya ke klinik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang