Jaemin terbangun dengan wajah kusut. Bukan karena belum mandi tetapi karena bayang bayang kejadian kemarin masih berputar di kepalanya. Terkadang tangannya gemas sendiri ingin memukul sesuatu untuk melampiaskan kesal tapi syukurnya semua dapat dikendalikan olehnya.
Bahkan winwin selaku bundanya pun aneh melihat jaemin yang kalem dan tenang pagi itu. Jaemin juga nampak menyantap makanannya dengan ogah ogahan.
"Habis mimpi buruk nak?" Tanya winwin mulai khawatir.
Jaemin lalu beralasan tidak mau sekolah karena kepalanya pusing, padahal ia ingin mengurung diri di kamar akibat sakit hati. cuma takut dan malu untuk mengakuinya.
Di sisi lain...
.
.
.
.
.
."Ckk shh !"
Catatan yang tadinya rapi itu pun menjadi penuh coretan karena ulah jeno. Otaknya terlalu sulit untuk diajak berkompromi. Niatnya yang menenangkan diri dengan belajar malah buyar hanya karena memikirkan 1 nama, Jaemin.
"Are u okay bro?" Tanya mark yang datang menghampiri tempat duduk jeno. Sedangkan yang ditanya hanya menghembuskan nafas kasar.
"Untuk kali ini gua males punya saudara."
Gumamnya pelan namun penuh penekanan disetiap katanya. Mark yang mulai mengerti jika sahabatnya itu sedang ada masalah langsung mencoba menenangkannya.
"Tiap bersaudara pasti ada masalah, tapi coba lu selesain semuanya dengan damai."
Tangannya menepuk-nepuk punggung tegap milik jeno.
'Jadi gua mesti relain dia buat kak yeun gitu?' Batin jeno menggalau.
*******
"TANTEE BUKAIN DONG !!!" Haechan berteriak di depan pintu kediaman jaemin. Tangannya mengetuk benda kayu tersebut dengan cepat dan brutal.
"ADUH HAECHAN ITU KAN ADA BEL RUMAH !!" balas sang tuan rumah tak kalah kesalnya kedatangan tamu tak diundang.
"Hehe maaf tante, habisnya aku khawatir jaemin ga sekolah hari ini. Dimana tuh anak?" Tanya haechan sambil kepalanya menengok untuk melihat ke dalam. winwin memijat pelipisnya sebentar, lalu mempersilahkan haechan untuk masuk.
"Tuh dia di kamar, jangan ribut soalnya jaemin lagi istirahat."
Haechan memasang pose hormat + cengiran khasnya lalu dengan cepat berlari ke arah kamar jaemin yang berada di lantai dua.
*ceklek*
Tanpa ba bi bu apa lagi mengetok pintu, pemuda berkulit tan itu langsung masuk dan menerjang kasur milik jaemin. Alhasil si pemilik kamar pun ikut tertindih.
"SI BABI MINGGIR NAPA SIH, LU BERAT !!"
Teriak jaemin dengan suaranya yang tertahan oleh selimut dan badan haechan.
"Gua tau lu ga sakit beneran. Pasti lagi males aja kan?" Sang pelaku kerusuhan langsung menuduh to the poin setelah menyingkir dari atas badan jaemin.
"Sok cenayang lu !" Saut jaemin sambil melempar bantal guling ke wajah haechan yang nampak mengesalkan baginya.
Dua sahabat itu terduduk di atas ranjang, beberapa kali haechan sudah mencoba bertanya tentang keadaan jaemin namun tak dijawab.
"Terus~~ lu kalo beneran sakit gimana kita mau pergi liburan besok...?" Mulut haechan mengerucut (sok) lucu di depan jaemin.
Lagi lagi masalah itu, ia sudah malas memikirkannya. Apalagi sejak kejadian di cafe- niat baiknya ingin mengajak jeno liburan malah pupus.
"Ya gua gausah ikut." Jawab jaemin acuh tak memandang haechan sama sekali. Namun sahabatnya itu tetap merengek seperti bayi
"Aaa~~ kan itu susah payah juga kita dapetinnya, lagian nih apa ga bosen di rumah terus ? Kita nanti bisa santuy santuy di pantai sambil makan sataii..."
Ingin sekali rasanya jaemin membungkam mulut haechan dengan sepatu, tapi yang dikatakannya ada benar juga, ia butuh liburan.
"Gini dehh.. biar lu ga ribet, semua kepentingan besok gua yang atur. Jadi lu tinggal berangkat aja. Gimana brodi? " Tawar haechan sambil menaik turunkan alisnya.
Jaemin terlalu malas berdebat akhirnya pasrah juga dan menghempaskan lagi badannya ke kasur tercinta, menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Serah deh ahh !"
Sahabat legamnya itu- eh maksudnya eksotis itu pun dengan senang hati mengambil tas jaemin untuk diisi barang bawaan, mulai dari perlengkapan mandi sampai pakaian.
"Ckckck kuno banget si selera pakean lu. Masa lemari cuma berisi kaos sama hoodie doang-" komentar haechan yang sibuk mengobrak abrik lemari jaemin.
"Kaya gua dong.. kemarin habis dibeliin kemeja see trought sama ayang~~" lanjutnya dengan nada yang menjijikan kalo menurut jaemin.
*duk*
Dengan cepat bantal melesat ke kepala haechan, membuat wajahnya terjerembab masuk ke lemari.
"itu mah karna lu binal! Ga pacarnya ga elu sama aja otaknya kothor! " si pelaku pelemparan bantal pun kembali bersuara, tidak terima kalau stylenya disebut kuno
"MAKANYA JANGAN JOMBLO, IRI KAN LU?!" saut haechan sehabis menyingkirkan celana dalam jaemin dari wajahnya.
"HEH CD GUA !!" teriaknya sambil menunjuk benda yang dipegang haechan, yang diteraki justru menatap polos ke benda itu
"Halah cuma cd...." sebelum akhirnya ia sadar-
"ANJIR CD LU KE MUKA CANTIK GUAA NAJESSS !!" lalu melempar celana itu dengan dramatis ke lantai, jaemin pun bangkit dari kasur dan memungutnya kembali lalu menjejalkannya ke wajah haechan dengan emosi
"nih mampus lu, biar makin cantik sayang~"
.
.
.
.
.
.Setelah drama perkelahian celana dalam itu selesai, kini 2 pemuda manis itu sudah lebih tenang. Haechan yang selesai berbenah langsung bangkit dari posisi dan berniat untuk pamit pulang sebelum makin malam.
"Gua jamin lu ga bakal nyesel besok. " ibu jarinya diacungkan ke depan dengan matanya memberikan wink kearah jaemin.
"Lu nginep sini ?" Tanya jaemin mengalihkan pembicaraan tak terlalu ambil pusing dengan janji sahabatnya.
"Ga deh, gua ada urusan lain. Lagian mau prepare juga... nah ketemu besok yaa!! Bye bestie~ "
"Hahh...iya bye" jawabnya tak keburu karena haechan sudah keluar kamar lebih dulu dengan membawa tiket milik jaemin, tanpa sepengetahuan sang empu.
Tebecek.
Makasi banget buat kalian yg udah baca book ini -!! ASKJLHRYSVWNSBSUAH
Akhirnya update lagi yeayyy~ buat udah komen makasi support nya ya, krna kalian lah cerita ini terus berlanjut.
Don't forget to vote !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner in Jomblo || NOMIN ✔
Teen Fiction"lu jomblo, gua jomblo. kenapa ga jadian aja?" -Jeno, jomblo 8 bulan. "ngajakin gua? dih anjing bisa diajarin ngomong ya?!" -jaemin, jomblo sejak lahir. Kisah 2 pemuda yang sedang mencari jodoh. ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Rate T-M. Non baku. Mengandung bahasa ka...