3

3.4K 355 12
                                    

"Hoi bang! Gimana, udah miskin belum?"
Ejek chenle yang berpapasan dengan jaemin di halaman sekolah.

"Gausah sombong ye lu jidat lebar!"

"Jiahh sensi bener jomblo!"

Dua manusia itu pun masih berdebat sebelum jisung muncul, yang kalau dilihat dari jauh juga sudah tau kalau itu dia. Dengan tingginya yang bak tiang bendera membuat kehadirannya begitu mencolok.

"Hai budak budak ku~" cengiran 5 jari khas jisung nampak dengan sangat aesthetic-nya.

"Budak mata lu di pluto! Lu masih ada job sama gua kalo mau dapet bagian duit kemarin"

"Demi PS 5 aku rela sayang.."

Jaemin yang merasa menjadi obat nyamuk dalam obrolan chenle dan jisung tentu saja langsung tak nyaman.

"DIH KENCING BELUM LURUS AJA SOSOAN PAKE SAYANG-SAYANGAN"

Ucapnya sebelum lanjut berjalan ke kelas. Masalah kelas, jisung dan chenle memang berada 1 tingkat dibawah jaemin. Alias adek kelas.

.
.
.
.
.
.
.

*kringggggg*

Bunyi bel istirahat berbunyi, begitu juga dengan perut jaemin yang keroncongan meminta untuk diisi.

"Uang jajan gua cuma dikit, beli mie aja kali ye" gumam jaemin, setelah itu memesan semangkuk mie dan es teh.

Baru saja dua suap jaemin menikmati makan siangnya, sekarang sudah ada satu orang lagi yang menghampirinya.

"Heyo ladiess~~" sapa haechan si anak sosialita dengan kulit eksotis dan badan yang menurut banyak orang disebut seksi, menghampiri meja tempat jaemin makan.

"Ladies apaan ?! Gua berbatang"

"Eyy gua belum selesai ngomong. Heyo ladiess and gentleman gitu lohh"

Jaemin memutar bola matanya jengah dengan kelakuan temannya yang satu itu.

"Ada berita nih.. mau tau ga?" haechan duduk di kursi depan jaemin, berbicara dengan nada berbisik membuat jaemin makin penasaran. Apa lagi memang hobi jaemin itu gibah.

"Weww.. apa tuh? Gua sambil makan ye" ia kembali memakan mie yang sempat diabaikan tadi.

"Gua kemarin liat orang kejar-kejaran. Gua pikir maling kan, taunya dia mecahin kaca mobil orang.."

Jaemin hampir tersedak mie langsung meneguk es tehnya dengan cepat. Mulai takut kalau haechan ternyata sedang membicarakan dirinya.

"Mana mobil yang dia rusak itu punya anak orang kaya.. terkenal pula." Lanjut haechan sambil tangannya dengan lihai menyendok makanan jaemin. Tapi yang jadi korban tidak sadar.

"Kalo terkenal kenapa gua ga tau orangnya?"

"Itu karena lu kurang update! Bokapnya pemilik perusahaan brand fashion terkenal asal lu tau aja"

Jaemin hanya mengangguk paham, toh dia tidak terlalu peduli latar belakang orang yang diceritakan haechan.

"Terus liat ga wajah pelakunya?"

"Kaga, lagian cepet banget larinya anjir kaya hulk" ekspresi haechan seakan dilebih lebihkan dengan bibir yang maju 4 senti.

"Flash goblok! Hulk mana kuat lari, badannya kegedean."

"Ya gausah ngegas kan gua mau ngelawak" Bela haechan, karena respon jaemin yang ketus.

"Kek tai lawakan lu, kaga lucu!"

"Tai tai apa yang tulus..?"

Dengan randomnya haechan menanyakan tebak-tebakan ke jaemin yang sudah pasti tidak akan dijawab. Karena kalau dijawab pun pasti salah.

"Jawabannya... mencin-tai kamu~"

Haechan tertawa keras saat tau lemparan sendok dari jaemin meleset karena ia sudah berlari lebih dulu.







-tebecek-

Partner in Jomblo || NOMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang