4

3.1K 341 6
                                    

Berkeliling di taman pada akhir pekan memang asik. Lumayan menghilangkan penat atau lelah setelah sibuk seminggu sekolah maupun kerja.

Saat ini nampaklah 4 sekawan yaitu jeno, mark, renjun dan juga sungchan. Niat mereka memang jalan-jalan sekalian menghibur jeno yang habis terkena musibah. Apa lagi kalau bukan masalah kaca mobil pecah tempo hari lalu dan masalah jeno yang belum move on sepenuhnya dari mantan.

"Lumayan rame juga ya, jadi laper" kata mark sambil melihat sekitar.

"Hubungannya apa bang?" Tanya sungchan yang badannya paling tinggi diantara mereka.

"Itu mah dia emang laper kaga dikasi makan sama majikannya" saut renjun, pemuda imut berbadan mungil yang dijamin siapapun akan gemas padanya. Tapi sayang, kesabarannya tipis.

Tiga orang lainnya tertawa, tapi tiba-tiba sungchan menahan mereka semua terutama jeno untuk melanjutkan berkeliling.

"E-eh itu.. kita foto dulu lah, biar ada bahan postingan instagram." Sungchan menutup arah pandangan jeno dengan cara berdiri di depannya.

"Tapi disini jelek spot fotonya, bagusan disana chan" sanggah renjun yang memang ahli. Wajar, ia kan selebgram

"U-udah disini ae disana masih rame" sungchan berusaha mengkode renjun dan mark. Untung saja dua orang itu cepat sadar maksud si bongsor.

"AH IYA BENER DISINI AJA FOTONYA !!" saut mark dan renjun bersamaan.

Jeno memang dasarnya pintar jadi sadar kalau tingkah teman-temannya mencurigakan.

"Pada kenapa sih? Minggir lu "

Matanya terpaku pada satu pemandangan di depannya. Seorang perempuan dan laki-kali yang sedang berfoto dengan mesranya itu cukup membuat jeno terdiam.

"Kan dah gua bilang jangan liat kesana" sungchan menghela nafas sambil memijat pelipisnya.

"Dia dah bahagia, elunya kapan no?" Sambung mark yang menepuk pelan punggung jeno berusaha untuk menyadarkannya.

"Sempit banget dunia anjir, ga dimana mana ketemu yeji. Gimana caranya mau move on!"

Jeno mulai kesal, sudah hampir berjalan 8 bulan sejak mereka putus tetapi perasaannya belum juga berubah.

"Jangan salahin keadaan. Tapi lu juga harus usaha pikirin hal lain, cari rutinitas baru biar di otak lu bukan ada dia doang"

Mark walaupun begitu, ia sangat peduli dengan jeno yang sudah seperti adik kandungnya sendiri.

"Sekarang kita lupain yang tadi.. ayo foto!" Ucap renjun dengan semangat

"Jangan selfie lah! Muka lu nutupin layar" jawab sungchan yang tiap kali berselfie pasti tidak kelihatan dengan jelas.

"Dihh muka estetik gua harus nampak lah ! Emangnya elu?"

"Ck ah ribet sama kalian, siniin gua atur!" Jeno merebut handphone dari tangan renjun dan berjalan mendekat ke salah satu orang yang tengah memotret pemandangan dengan kamera digitalnya.

"Permisi, bisa tolong fotoin kita berempat ga?"

Laki-laki yang merasa pundaknya ditepuk pelan pun menoleh.

"Ohh? Iya bisa-"

Mereka berdua kaget sambil bertatapan. Jeno merasa tidak asing dengan perawakan laki-laki itu.

1 detik

2 detik

3 detik

"Elu? ELU YANG PECAHIN KACA MOBIL GUA KAN ?!"

Jaemin sudah mengambil ancang-ancang berlari saat jeno lengah. Tapi baru beberapa langkah, kerah jaket yang ia gunakan ditarik ke belakang dan membuatnya terjungkal.

"Mau lari kemana lagi ?! Tanggung jawab sama perbuatan lu!"

Jeno rasanya ingin sekali memukul wajah jaemin yang berada di bawahnya saat itu. tapi ia sadar sedang berada ditempat umum.

"Akh- iya iya ampun.. gua tanggung jawab"

Sedangkan ke tiga kawan jeno berusaha memisahkan mereka agar tidak jadi tontonan publik.













-tebecek-

Partner in Jomblo || NOMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang