7. Akhir pekan

1.9K 298 21
                                    

"Watanabe Haruto, saranghae." mereka berdua saling pandang untuk waktu yang lama. Haruto tidak menjawab dengan perkataan, tetapi dengan tindakan.

Ditariknya tengkuk Jeongwoo, ketika jarak keduanya sudah tidak ada, Haruto langsung menempelkan bibirnya ke bibir sang dominan. Di lumatnya pelan. Melihat tidak ada reaksi apa-apa, Haruto segera menjauhkan wajahnya.

"Ta-tadi...." ucap Jeongwoo masih dengan ekspresi terkejut.

"Hm, itu jawaban gue." Haruto dengan senyuman tipisnya, walaupun tipis tapi tetap terlihat menawan.

"Mulai hari ini, Watanabe Haruto milik gue." ucap Jeongwoo dengan senyum manisnya.

"Hm, gue milik lo." Haruto masih dengan senyuman tipisnya.


"Sial sial sial! senyumnya manis banget!! bisa diabetes gue!" batin Jeongwoo meronta.

"Ru, gue boleh cium lo?" -Jeongwoo.



"Boleh." Haruto mengangguk.

Setelah mendapat persetujuan dari sang empu, Jeongwoo menangkup kedua pipi nya Haruto lalu kembali menempelkan bibirnya ke bibir Haruto. Dilumatnya bibir atas dan bibir bawah secara bergantian, setelah puas Jeongwoo menggigit pelan bibir bawah Haruto.

"Eunghh" suara desahan yang keluar dari mulut Haruto membuat Jeongwoo tersenyum senang. Saat mulut Haruto terbuka sedikit, Jeongwoo segera memasukkan lidahnya dan mengajaknya beradu dengan lidah Haruto. Saliva keluar dari mulut Haruto lalu mengalir sampai ke leher. Terasa oksigennya sudah menipis, Haruto memukul dada Jeongwoo agar menyudahi ciuman panas itu.

Jeongwoo yang peka langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Haruto. Terbentuk lah benang saliva dari mulut keduanya.

Mereka berdua menghirup oksigen sebanyak mungkin. Jeongwoo menatap ke arah Haruto dengan lekat, diusapnya bibir ceri Haruto yang masih terdapat saliva entah milik siapa.

"Tadi aku gigit bibir kamu pasti sakit ya Ru?" Tanya Jeongwoo khawatir.

"Cuma perih dikit." Wajah Haruto memerah saat jari panjang Jeongwoo masih setia mengusap bibirnya.


"Dahlah mau meninggoy aja, Haruto terlalu gemas kalo malu-malu gini!!" Batin Jeongwoo.

"Ekhem, mau tidur di sini aja? Kalo dilanjutin belajar juga kek nya gak mungkin Ru, sekarang udah lumayan malam." -Jeongwoo.

"Gak usah, aku tidur di kamar asrama aku aja, kalo aku tidur di sini yang ada kamu berbuat macam-macam sama aku." Ucap Haruto datar.

Cieee udah aku kamu aja :)

"Jewu, kalo di sekolah kita jangan manggil pake aku-kamu ya, aku takut nanti mereka tau kalo kita pacaran." -Haruto.

Dipanggil dengan panggilan sayang gimana gak melebur tuh si Jeongwoo.

"Takut kenapa hm? Lagian semuanya udah pada tau kok kedekatan kita Ru." -Jeongwoo.

"Yaudah terserah lo." Haruto kembali memasang wajah datarnya.

"Hahaha oke oke, apa kata kamu aja aku tinggal ngikut." Jeongwoo mengusak rambut Haruto dengan gemas.

"Sepakat! Yaudah aku balik ke kamar." Haruto beranjak dari tempat duduknya.

"Mau aku antar sampe depan kamar kamu?" -Jeongwoo.

"Gak usah, jarak kamar asrama kamu ke kamar asrama aku gak jauh kok." -Haruto.

"Yaudah, aku temenin sampe depan." Jeongwoo ikut beranjak.

"Hm." Haruto berjalan sampai depan kamar asrama Jeongwoo, diikuti oleh sang pemilik kamar.


FAKE (JEONGHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang