Selesai ujian sekolah diliburkan, ya walau hanya beberapa minggu saja. Para siswa-siswi sekolah Treasure High School kembali ke rumah masing-masing, termasuk kedua siswa favorit kita, siapa lagi kalau bukan Jeongwoo dan Haruto.
Tantangan yang diberikan oleh kelas 11 IPA 1 itu batal, dan mereka sendiri yang membatalkan. Karena mereka yakin mereka tidak akan pernah bisa melawan kelas 11 IPS 5, kenapa? Jelas mereka takut dengan 2 siswa yang bermasalah itu.
Kini Haruto sedang dalam perjalan menuju ke rumahnya, no, Haruto bilang itu bukanlah rumahnya, itu rumah tuan Watanabe. Rumahnya bukanlah di Korea, melainkan di Jepang, disebuah pedesaan yang kumuh dan terpencil.
Saat di perjalan, Haruto menerima panggilan dari sang ibunda. "Yeoboseyo?"
"......"
"Hm, aku sedang dalam perjalan," pandangan Haruto menatap ke arah keluar jendela bus.
"....."
"Ne, aku akan pulang ke rumah, tapi bukan di sini." Tidak ada yang berbicara lagi diseberang sana, Haruto segera mematikan panggilannya.
Haruto telah sampai di bandara, tentu saja Haruto sudah mempersiapkan segalanya, dari mulai paspor, uang, dan segala keperluannya.
Saat di bandara, banyak sekali orang yang terpesona dengan keindahan wajah Haruto. Tapi raut wajah Haruto terlihat dingin tak tersentuh.
Kita skip aja ya, Haruto dah sampai di tempat kelahirannya, yaitu di Jepang. Saat sampai di pedesaan yang kumuh dan terpencil itu, Haruto segera menghampiri rumah teman kecilnya terlebih dahulu, yaitu Yoshi.
Tok.... Tok.... Tok.....
"Yoshi-kun, coba kamu lihat siapa yang mengetuk pintu." Terdengar suara dari dalam rumah yang cukup sederhana.
"Hai," saat Yoshi membuka pintunya, dilihatnya sosok Haruto yang tinggi dengan wajah tampannya.
"Ha-Haru?!" Yoshi masih tampak syok, yang dilihatnya benar-benar Haru, Haru kecilnya yang selalu dia rindukan.
"Tadaima (aku pulang)." Ucap Haruto dengan senyum tipisnya. Dengan rindu yang tak terbendung lagi, Yoshi langsung memeluk erat tubuh Haruto. "Okaeri, Haru (selamat datang kembali, Haru)."
Haruto membalas pelukan hangat Yoshi, bukan hanya Yoshi, dirinya juga sangat merindukan kehangatan dari Yoshi dan keluarganya.
"Yoshi-kun? Siapa yang datang?" Kata ibu Yoshi.
Saat ibu Yoshi melihat siapa tamu itu, beliau terdiam dan matanya berkaca-kaca.
"Haru-kun?" Ucapnya memastikan, takut salah orang kan gak lucu.
"Iya bibi, ini Haru." Tanpa menunggu persetujuan dari Yoshi, ibunya langsung merebut Haruto lalu memeluknya.
"Kapan kamu tiba? Bibi sangat merindukan kamu Haru.."
"Tidak lama bibi, aku baru saja sampai."
"Sudah sudah, mari kita masuk dulu."
Di dalam rumah Yoshi...
"Bagaimana kehidupan mu di Korea Haru?" Tanya ibu Yoshi, kini mereka bertiga sedang duduk untuk makan malam.
"Biasa saja." Jawab Haruto.
"Lalu, bagaimana kabar orang tuamu dan kakakmu Asahi?"
"Mereka baik-baik saja bibi."
"Apa Haru-kun sudah punya pacar?—"
"Ayolah okaasan, berhenti menanyakan hal-hal lain kepada Haru, dia baru saja datang, dan pasti dia sangat lelah." Ucap Yoshi menyela.
"Hahaha gomen, okaasan terlalu bersemangat."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE (JEONGHARU)
РазноеSeorang pemuda bertubuh tinggi, berparas manis nan tampan, ramping dan berkulit putih pucat. Terlahir dari keluarga berada, tetapi di mata semua orang dia hanyalah seorang yang tidak berguna, di sekolahnya dia juluki sebagai "sampah" atau siswa yang...