Baru saja Jeongwoo selesai mandi, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Di kamar sekarang dia sendirian, Haruto sedang pergi mandi di kamarnya sendiri.
"Siapa sih nelfon pagi-pagi gini? Ganggu aja." setelah melihat nama yang tertera di sana Jeongwoo langsung mengangkat panggilan itu.
"Why?" tanya Jeongwoo to the poin.
"Calm down Hyung, gue cuma mau ngasih tau lo kalo papih lagi sakit."
"Lo serius kalo papih sakit?" perasaan Jeongwoo mulai curiga.
"Yes, gue serius! Ngapain juga gue bohongin abang gue sendiri."
"Sering, btw bisa sakit juga tuh bapak-bapak." -Jeongwoo.
"Hahaha maklum udah tua, makanya lo pulang sini Hyung, kasian tuh bapak tua."
"Mamih sering pulang ke rumah?" -Jeongwoo.
"Jarang, jadi lo tenang aja, gue jamin dia gak bakal ke sini."
"Yakin amat lo cil, yaudah gue pulang." -Jeongwoo.
"Sekarang Hyung?"
"Nanti siang, yaudah ya Jake gue tutup telfonnya?" -Jeongwoo.
"Hm, gue gak mau ya lo pulang-pulang tapi badannya kurus kering kek lidi!"
"Hahaha lo gak usah khawatir, liat aja gue tambah ganteng." -Jeongwoo.
"Gini nih kalo punya abang tingkat PD-nya selangit."
"Dih! Kek lo gak aja." -Jeongwoo.
"Kan nurun dari lo!"
"Gue nurun dari papih, dah ya? Bye!!" tanpa menunggu sautan dari sana, Jeongwoo langsung mematikan panggilan tersebut.
"Gue masih gak yakin kalo papih sakit... " -Jeongwoo.
Meanwhile....
"Bagaimana Jake? Apa berhasil?" tanya tuan Park antusias.
"Papih gak usah khawatir, Jeongwoo Hyung mau pulang kok." ucap Jake dengan bangganya.
"Good! Gak sia-sia papih ajarin kamu akting! Wait... Papih denger kamu bilang udah tua? Siapa yang udah tua? Papih?"
"Eum... Gak kok pih, papih masih ganteng gini masa Jake bilang papih udah tua, yang bilang papih udah tuh Jeongwoo Hyung." Jake membela diri.
"Bisa-bisa dipotong uang jajan gue sama papih, sorry Hyung gue bawa-bawa nama lo." Batin Jake.
"Papih memang ganteng, kalian kan nurun nya dari papih bukan dari mamih kamu itu."
"Hahahaha iya... " Jake tertawa hambar.
"Iyain aja dah kasian udah tua." batin Jake.
"Hadeh.. Keluarga penuh drama ya gini." Jay selaku sepupu Jeongwoo hanya menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan bapak dan anak itu.
Kembali ke kediaman keluarga Watanabe...
"Jewu? Siapa yang nelfon kamu pagi-pagi gini?" tanya Haruto yang baru saja datang lalu melihat kekasihnya sedang menelpon.
"Eh Haru, itu adik aku yang nelfon barusan, katanya papih aku sakit." jawab Jeongwoo jujur.
"Sakit apa?" -Haruto.
"Gak tau, tapi aku disuruh pulang ke rumah." -Jeongwoo.
"Lebih baik kamu jengukin papih kamu dulu, siapa tau tuan Park nyuruh kamu pulang karena kangen sama kamu." -Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE (JEONGHARU)
AcakSeorang pemuda bertubuh tinggi, berparas manis nan tampan, ramping dan berkulit putih pucat. Terlahir dari keluarga berada, tetapi di mata semua orang dia hanyalah seorang yang tidak berguna, di sekolahnya dia juluki sebagai "sampah" atau siswa yang...