•°•°•°•°•
-ANAK RUMAH SEBELAH-
"Guru bisakah kita mulai pembelajaran saja"
"Kenapa terburu buru makanlah bakpao ini habiskan ."
"Hah? Sudah cukup! bisa bisa aku tidak bisa menendang secara tinggi karna terlalu kebanyakan bakpao berlemak ini"
"Hahahah bodoh , ayo , "
Jing li _ guru taekwondo Dira yang sudah mengajarnya semenjak dira berusia 4 tahun.
Setelah acara memakan bakpao , Dira dan sang Guru pun latihan taekwondo bersama.
"Kapan lomba mu?"
"Sebulan lagi"
"Ku yakin kauuu kalah "
"Hah?" Pernyataan gurunya membuatnya meleset alhasil kakinya yang sedang menendang menjadi memutar dan menendang leher guru li yang berada di belakang Dira.
Duaghk__
"Guruuuu , sorry" ucap Dira sambil cengegesan .
"Dasar anak sialan , leherku jadi sakit sekarang "
"Maafkan aku guru kau berbicara kebohongan aku mana bisa terima "
"Songong sekali bocah ini"
Tringtringtring_
"Guru bunyi apa itu?"
"Kentutku, bodoh tentu saja ponselku bisa kau ambilkan ada di meja bakpao "
Dira pun langsung beranjak mengambil ponsel android yang dimiliki gurunya ini.
"Waahhh , kau sudah bau tanah tapi berani menggunakan barang mahal begini"
Pletakk_
"Mulut kurang ajar"
"Ahahah"
"Diam"
'Halo kek'
"Ohh haloo haloo kau kesini bukan?"
'Iyha kek aku sudah di depan gerbang rumah '
"Baiklah akan ku suruh murid begundal ku ini membukakan gerbang nya"
Titt.
"Dira bukakan pintu gerbang untuk seseorang spesial"
"Siapa ? Simpanan mu? Kau nikah lagi?"
"Dasar setan , cepat sana "
Dira mengikik sepanjang perjalanan , gurunya tak berubah hanya rambut putih dan janggut putih saja yang muncul .
Dira berdiri di depan gerbang melihat seorang lak laki yang membelakanginya , dan pespa .
"RAVIN!!" Tereak Dira membuat ravin kaget yang otomatis melempar helm bogo nya .
Ke belakang membuat helm tersebut mendarat mulus di kepala Dira.