"woaaah sudah 110% persiapannya"
"iya dong kan besok hari bahagia kita"
Sang wanita tersipu malu, kakinya terus berkeliling gedung yang sudah disulap menjadi istana kerajaan. Menjadi seorang Cinderella dengan gaun biru cerah dan mahkota perak adalah impian Okamoto Keito sejak kecil.
besok adalah harinya, menjadi raja dan ratu sehari ditengah-tengah kebahagiaan yang tak terkira. setiap pandangannya pada gemerlap lampu kecil di ballroom itu membawanya kembali ke masa beberapa tahun yang lalu. masa indah yang penuh dengan kegoisan masa muda
"Yuto, pasangkan ini"
"kau ini selalu aja merepotkan aku ! lihat badanmu itu tinggi besar, kenapa masih minta tolong?"
"yasudah aku minta tolong yang lain saja"
"putri gorilla nya merajuk"
"yutoooooooo"
Keito tertawa kecil, teringat akan panggilannya yang menyebalkan semasa sekolah dulu 'putri gorilla'
"kenapa tertawa?"
"hehehe gapapa, dekorasinya bagus sekali"
-00-
malam yang cukup hangat, sambil melihat ke jendela malam Keito sedikit berfikir. beberapa teman wanitanya ingin menginap namun Keito memilih kabur ke hotel. ia ingin sendiir di malam terakhirnya membujang. ia ingin menikmatinya sendiiri
'tidurlah putri, besok kau akan berganti status'
Keito tersenyum menatap layar ponselnya, kemudian meletakkannya pada nakas coklat disana. ia duduk dipinggiran jendela sambil meminum coklat panas. coklat panas ini adalah favoritenya sejak dulu.
"kesal"
"kenapa?"
"tidak bisa tidur"
"oh tunggu"
tok tok tok tok
"kau datang yuto !"
"tentu saja, kalau putri gorilla tidak bisa tidur nanti dia akan menghancurkan kota, repot kan? hahahaha"
sluuurrrpppppp
"ahhhhhh"
coklat panas memang favoritenya
-00-
Keito memandangi jendela mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu menuju gereja, gaun birunya bermekaran layaknya seorang putri. Keito memanglah seorang putri yang cantik. Jika ia bisa menaiki kereta labu , maka Keito akan menaikinya namun kali ini mobil putih pun cukup baginya
"maukah kau menikah denganku Keito?"
"tega sekali"
"kok tega?"
"kau menanyakannya seolah ragu pada keteguhan hatiku untuk menjadi istrimu bapak Nakajima Yuto"
"hahahhahaha"
Keito kembali tersenyum geli dan tak menyadari bahwa mobilnya sudah mengantarkannya ke muka gerbang gereja.
pernikahan kali ini memang sedikit nyeleneh, biasanya kau akan memilih warna putih untuk hari pemberkatanmu, tapi tidak dengan Keito. ia memilih warna biru yang cerah. menurutnya Biru adalah warna semangat untuk memulai hidup yang baru.
"Keito, ayo nak ayah bantu" kata ayahnya membukakan pintu mobil dan mengulurkan tangannya untuk sang putri kesayangan. tangan penuh guratan usia itu menuntunnya melangkah perlahan menuju kehidupan barunya.
"Keitoooo omedetouuu yeaaaay"
"Keitoooo"
"Keitooooo omedetou"
teriakan dan lemparan bunga menyambut setiap langkah Keito memasuki gereja itu. senyum terkembang diwajah cantiknya yang sangat menunggu hari ini tiba. akan tiba hari dimana ia tidak lagi merasakan semuanya sendiri. kesedihan, beban, kebahagiaan, semua akan ia hadapi berdua.
besarnya ombak bukan menjadi sumber keraguan baginya terus melanjutkan langkahnya menuju kedalam pelayaran rumah tangga yang serba memusingkan. Dia adalah wanita yang kokoh pada pilihan hatinya.
"Keito pergilah nak" bisik sang ayah dengan mata berkaca seperti bendungan yang siap jebol
"ayah, terima kasih untuk semuanya"
"berbahagialah"
"aku pasti bahagia" jawab Keito tersenyum, lipstik merahnya menambah cerah suasana
ia melangkah sendiiri menyambut uluran tangan lelaki yang akan menjadi suami, lelaki berparas tampan itu pun tak kalah bahagia. Perawakannya yang tinggi sangat serasi bersanding Keito
Sang pendeta mulai membuka pemberkatan diantara mereka berdua, dengan mantap dan semangat sang pengantin pria menjawabnya
"ya aku bersedia"
"baik, Okamoto Keito bersedia kah kau menerima Takaki Yuya menjadi suamimu dikala suka maun duka, dikala sakit maupun sehat, dan dikala sedang berkekurangan ataupun berkecukupan?"
"aku......."
ucapan Keito terhenti sejenak, ada sedikit rasa marah disana. kenapa ia merasa sakit padahal ia sudah berusaha untuk bahagia? ia telah berjanji pada ayahnya kan? ia akan selalu bahagia?
ia menoleh ke arah pasangannya seolah meminta penguataan dan persetujuan, sang lelaki mengangguk dan kemantapan hati itu kembali pada Keito
"aku bersedia"
-00-
"Keito omedetouuu, akhirnya kau menemukan juga yaa pawang yang bisa menghadapi putri gorila" ejek lelaki manis dengan jas bewarna biru navi itu, ia tampak datang sendiri, senyum lebarnya tersungging . Ternyata dia baik-baik saja, begitu pikiran Keito berkesimpulan
"oii oiii kau tidak pernah puas mengataiku putri gorilla yaa Yuto" jawab Keito tertawa
setelah berfoto ebrsama, Yuto pun turun dari pelaminan, ia menoleh sekali lagi dan pengantin wanita itu tersenyum padanya
"Kita pasti akan bertemu di pelaminan"
sebuah janji yang dulu Yuto ucapkan untuk Keito, janji itu telah ditepatinya. mereka benar-benar bertemu dipelaminan, Yuto datang kesana, walau hanya sebagai tamu
selesai.....
next yamachiii yaaa :*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Story
General FictionKumpulan cerita oneshoot berbagai kapal pada Hey! Say! JUMP... Setiap kapal yang berlayar memiliki badainya masing-masing. Entah karam entah sampai ke tujuan tidak ada yang tau.... Bisakah kau menyimak pelayaran ini sampai selesai?