Okajima - Dua Sisi

62 10 11
                                    


Kilatan kamera begitu menyiksa kedua matanya yang lelah, namun ia tetap mengembangkan senyum terbaik yang ia miliki sebelum sebuah pertanyaan meluncur untuk rekan yang berdiri disebelahnya.

"Nakajima-san, kami dengar kau akan bermain drama bersama Araki-san"

"benar, akmi akan membintangi sebuah drama yang bercerita tentang cinta pertama"

"lalu apakah rumor bahwa kalian berkencan itu benar ?"

"tidak, kami hanya berteman. Yuko adalah gadis yang sangat baik. Kami sering pergi keluar untuk makan atau sekedar traveling" lelaki tinggi bernama Yuto itu menjawab sambil memasang wajah yang malu-malu menimbulkan spekulasi bahwa ia sedang menutupi sebuah hubungan.

Serangkaian pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan semakin lama semakin menyakitkan saja untuk didengar oleh Keito, berkali-kali ia mencubit pinggang Yuto untuk segera mengakhiri namun pria itu tetap saja meladeni.

"Keito.. kita sudah bahas ini berkali-kali kan" protes Yuto setelah mereka memasuki apartemen pribadi untuk beristirahat

"tapi kau terlalu dekat dengannya Yuto, kau bertindak seolah-olah rumor itu benar" marah keito, ia membanting tubuhnya keatas Kasur apartemen yang tidak bersalah

"akan lebih buruk jika rumor kita yang tersebar sayang" pria yang lebih tinggi itu menindih tuubuh Keito, menghirup aroma parfum yang bercampur keringat di leher putihnya

"tapi Yut—"

"sssttttt....aku hanya milik keito, biarlah kita jadikan Yuko sebagai tameng hubungan kita yang terlarang ini"

"jangan khianati aku" ucap keito memandang tajam sepasang iris bewarna cokelat dihadapannya

"tidak akan"

Yuto beranjak dari Kasur dan merapikan jasnya didepan cermin bulat yang terpampang disana, Keito melihatnya sambil memicingkan kedua matanya

"mau kemana?" Tanya Keito ketus

"makan siang"

"di ?"

"di tempat Yuko"

"issshhh aku ikut yaa" Keito merengek bergelayut manja , memeluk erat pinggang Yuto yang ramping itu seolah tak mau ditinggal

"Keito makan siang dirumah saja, aku sudah pesankan makanan. Jika kita pergi bersama, rumornya akan hilang dan popularitasku akan turun"

"hmmmm" Keito mengerucutkan sepasang bibirnya, kesal

"ayolah sayang,aku pergi dulu ya"

Sebelum pergi tak lupa Yuto mengecup kening keito, mencoba untuk menenangkan dan menyelipkan kepercayaan pada pasangannya

"aku akan pulang sebelum makan malam" ucapnya singkat dengan senyum yang manis sebelum menutup pintu dan meninggalkan keito yang masih bersungut-sungut

-00-

"hahahha iyaa iya, mereka memang lucu sekali"

Disebuh meja makan resto mewah, Yuto terus saja tertawa dan menampakkan wajah yang bahagia, didepannya duduk seorang wanita berambut panjang, menegnakan dress span putih dan lipstick bewarna pink rose yang menawan.

Keduanya terlihat serasi dan sesekali saling menyuapi

"Yuto, kapan kita akan menikah" Tanya sang wanita tiba tiba

"secepatnya"

"hmmm aku sudah mendengar jawaban itu sejak 2 tahun yang lalu"

"hahaha iyaa juga ya, tenanglah Yuko, aku pasti akan menikahimu. Kau tau kan agensi adalah agensi paling rewel sedunia?"

"aku tau kok" ucap Yuko tertawa

Ditengah-tengah acara makan siang keduanya dikagetkan oleh suara dering handphone Yuto yang memekakkan telinga

"maaf ya Yuko, aku angkat telfon dulu dari agensi"

"panjang umur sekali"

Yuto melangkah maju dan kembali melihat layar handphonenya, terpampang jelas nama keito disana

"ck" Yuto berdecih kesal

"halo keito"

"Yuto, aku sedang masak. Kau lebih suka bumbu saus tiram atau lada hitam?" Tanya seseorang di seberang sana

"hmm apapun yang Keito masak aku akan suka hehe.. lada hitam boleh juga"

"baiklah.. baik baiklah dan cepat pulang"

"hmmm aku akan cepat pulang"

Yuto menutup telfonnya dan menyeringai, ia tersenyum dengan penuh percaya diri sambil bergumam "jika bisa menjalankan dua sisi mata uang mengapa tidak, kalian setuju kan? manusia memang makhluk paling serakah"






Selesai





maapkeun akuuuu :'(

My Fabulous StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang