Yabuhika- Pulang

54 5 31
                                    

Suara kereta yang begitu membisingkan tidak sedikitpun mengusik ketentraman tidur seorang laki-laki berambut coklat di gerbong paling ujung itu. Ia begitu terlelap sambil menggenggam tas ranselnya yang berharga. Ia sedikit membuka jendela kereta membiarkan angin berhembus dan menerbangkan poninya kemana-mana hingga nampaklah lebar dahinya yang mengalahkan landasan helicopter

"permisi, tuan tolong tiketnya.. tuan permisi tuan, tolong tiketnya" ucap seorang pemuda yang menggoyang-goyangkan tuubuh lelaki bernama Hikaru yang sejak tadi tertidur

"ah? Oh iya iya ini tiketnya, apa sudah sampai?" Tanya Hikaru sembari mengumpulkan kesadaran

"15 menit lagi,terima kasih tuan"

"terima kasih kembali"

Hikaru mengucek kedua matanya, agar rasa kantuknya menghilang, kemudian ia tersenyum lebar mengingat kemana ia akan pergi hari ini

Hikaru akan pergi ke Kyoto, kota yang sangat jauh dari desa tempat ia tinggal. Ia ingin menyusul kekasihnya yang berpamitan kuliah 4 tahun yang lalu. Pasalnya sang kekasih tersebut tidak pernah membalas surat dan nomornya pun tidak bisa dihubungi.

Hikaru bekerja sebagai petani kentang bayaran, artinya ia tidak memiliki lahan sendiri. Ia hanya mengerjakan lahan milik orang lain dengan system bagi hasil. Sedikit demi sedikit uang hasil jerih payahnya ia kumpulkan untuk membeli tiket kereta ke kota.

"yoooshh" Hikaru tersenyum setelah selesai merapikan barang bawaannya

"Yabu Kouta, tunggulah kedatanganku" sambungnya dengan senyum penuh percaya diri

Flashback

"aku pergi dulu yaa" kata seorang laki-laki berambut hitam dan bermata sipit dengan 3 tas besar yang ia bawa, ia menangkup pipi kekasihnya yang sekarang menangis tak ingin ditinggal.

"kau janji ya, kau harus balas suratku"

"bagaimana aku bisa mengabaikan surat-suratmu. Aku akan pulang dengan gelar sarjana. Aku akan menjadi sarjana pertanian yang sangat hebat, lalu kita akan hidup bersama membangun desa kita. Hikaru percaya lah padaku"

"aku percaya padamu"

Flashback end

Hikaru kembali tersenyum, itu adalah kali terakhir ia melihat wajah kekasihnya, Yabu Kouta. Tak terasa kereta pun berhenti pada stasiun tujuan, Hikaru segera turun dan ia membuka petanya. Ia ingin mencari kamar kost di dekat universitas tempat Yabu berkuliah. Hika pikir jika memiliki tempat berteduh dan beristirahat pasti akan lebih nyaman dan focus mencari kekasihnya.

"baiklah, dari sini aku harus mencari minibus selama 30 menit, yoosh"

Grap !!!

Sebuah cengkaraman kuat merogoh tas Hikaru membuatnya kaget setengah mati, seorang pria berpakaian hitam, jaket dan bertopi telah mencuri tasnya, mengambil satu-satunya tas yang dimiliki oleh Hikaru. Tak perlu banyak berfikir Hikaru berlari sekuat tenaga mengejar pencuri itu

"PENCURI"

Orang-orang hanya melihat keduanya dengan tatapan yang aneh seperti hal itu sudah biasa terjadi di stasiun. Hikaru terus berlari mengejar sang pencuri, pasalnya semua uang untuk keperluannya hidup ada disana.

Uang yang akan digunakannya untuk menemukan Yabu Kota kekasihnya ada disana. Setiap kilo kentang yang berhasil ia panen ia kumpulkan sedikit demi sedikit demi hari ini, hari dimana ia akan pergi kekota menyusul sang kekasih hati

Pencuri sialan !

Benar-benar tidak bisa dimaafkan

"PENCURI Tunggu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Fabulous StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang