"Saya suka sama bapak"
Empat buah kata yang tiba-tiba meluncur dari kedua bibir murid bertubuh agak gempal. Seisi ruang guru mendadak hening namun tidak berani memandnag ke arah sumber suara.
Takaki Yuya, seorang guru bidang Kimia itu tersenyum melihat tingkah muridnya, Arioka Daiki yang selalu saja menyatakan perasaan padanya dimanapun mereka berdua bertatap muka.
"Jadi tugas kelas kamu yang ditumpukan ini ya... sudah saya koreksi semua, tolong kamu bagikan ke teman teman yang lain" Yuya berkata santai menyodorkan tumpukan buku tulis pada Daiki
"tapi pak.. saya suka sama bapak" ujar si murid menunggu kepastian
Yuya menghela nafasnya, panjang sekali seperti kereta api, ia kemudian melepaskan kacamatanya dan menatap Daiki lekat-lekat seraya berkata "Daiki kamu masih sekolah, fokuslah belajar daripada memikirkan percintaan"
"tapi pak, ini tahun terakhir saya, tahun depan saya siap dilamar"
"Seandainya sikap pantang menyerahmu ini kau gunakan dalam pelajaran kimia pasti akan bagus sekali"
"maksud bapak?"
"bagaimana jika bapak memberikan kamu tantangan"
Kedua bola mata Daiki berbinar cerah seperti unsur fosfor yang sedang melepaskan simpanan energinya.
"Jika nilai kimia kamu 100 dalam ujian akhir, maka bapak akan mempertimbangkan perasaanmu" lanjut Yuya dengan tatapan yang sedikit mengintimidasi
Daiki melangkah mundur, tantangan yang diucapkan oleh Yuya sensei adalah tantangan yang sangat tidak masuk akal karena selama ini mendapat nilai 70 pun Daiki harus terjatuh bangun dan berdarah-darah.
"yaaa itu jika kau berminat" ucap Yuya sedikit memanasi dan memundurkan posisinya
"tentu saya berminat ! tapi tidak bisa kah bapak turunkan sedikit standar kemenangannya? 80 bagaimana pak?" Daiki berusaha mengeluarkan skill negosisasinya
"tidak bisa, harus 100. Bapak harus melihat kesungguhanmu" Yuya memalingkan wajah, sok jual mahal rupanya
"90 pak"
"tidak bisa"
"baiklah, saya akan mendapatkan nilai 100 saat ujian nasional nanti sesuai keinginan bapak"
"ganbatte ne" ucap Yuya tersenyum, sungguh penyemangat yang disukai oleh Daiki
Siswa kelas tiga itupun meninggalkan ruang guru dengan langkah yang bersemangat, ia berfikir ini adalah jalan terakhir yang harus ia lalui untuk mendapatkan Yuya sensei.
Sepeninggal siswa itu pergi, Ryosuke si guru matematika mendekati Yuya karena penasaran, ia menyeret kursinya agar keduanya bisa lebih dekat.
"kalau dia berhasil bagaimana?" tanya Ryosuke
"dia tidak akan berhasil, aku hapal kemampuan siswa-siswi ku Ryosuke"
"hmm yaa ku pikir tidak ada salahnya berpacaran dengan murid, toh mereka juga akan segera lulus" kata Ryosuke
"aku tidak sepertimu. Oh iya dan juga... Yuri itu masih kelas 1 kan? kau ini benar-benar pedofilia ya" ejek Yuya setengah tertawa
"diam kau"
-00-
Daiki masih memikirkan tantangan dari sang guru. Mendapat nilai 100 pada bidang Kimia bukanlah hal yang susah, tapi sangat sangat susaaaah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Story
General FictionKumpulan cerita oneshoot berbagai kapal pada Hey! Say! JUMP... Setiap kapal yang berlayar memiliki badainya masing-masing. Entah karam entah sampai ke tujuan tidak ada yang tau.... Bisakah kau menyimak pelayaran ini sampai selesai?